25 April 2010

Piramid Mesir



1. Apa Sebenarnya Piramida Mesir Itu?
Piramida raksasa Mesir merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia saat ini, sejak dulu dipandang sebagai bangunan yang misterius dan megah oleh orang-orang. Namun, meskipun telah berlalu berapa tahun lamanya, setelah sarjana dan ahli menggunakan sejumlah besar alat peneliti yang akurat dan canggih, masih belum diketahui, siapakah sebenarnya yang telah membuat bangunan raksasa yang tinggi dan megah itu? Dan berasal dari kecerdasan manusia manakah prestasi yang tidak dapat dibayangkan di atas bangunan itu? Serta apa tujuannya membuat bangunan tersebut? Dan pada waktu itu ia memiliki kegunaan yang bagaimana atau apa artinya? Teka-teki yang terus berputar di dalam benak semua orang selama ribuan tahun, dari awal hingga akhir merupakan misteri yang tidak dapat dijelaskan. Meskipun sejarawan mengatakan ia didirikan pada tahun 2000 lebih SM, namun pendapat yang demikian malah tidak bisa menjelaskan kebimbangan yang diinisiasikan oleh sejumlah besar penemuan hasil penelitian.

Dalam sejarah konstruksi bangunan piramida digunakan sudah sejak lama. Bangsa bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya dikenal menggunakan bangunan piramida sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah (pemujaan) selain ada dugaan sebagai tempat penimbunan (gudang) pangan sejak zaman Nabi Yusuf ketika persiapan menghadapi musim paceklik ataupun tempat penyimpanan harta.

2. Manfaat Bentuk Bangunan Piramida
Berdasarkan pengalaman banyak orang diketahui bahwa bentuk piramid itu merupakan tempat yang serasi bagi kosmos. Keserasian kosmos menghasilkan terjadinya keseimbangan yang harmonis. Sekalipun demikian, dalam ilmu sacred geometry diketahui bahwa beberapa bentuk tertentu bisa membawa akibat. Seperti bentuk per, membawa akibat bisa mengalihkan aliran air alamiah. Bentuk bulat (bundar) membawa akibat "Tidak habis-habisnya".

Lebih mudah untuk menjelaskan piramid dengan cara pengetahuan yang sudah lebih populer dalam falsafah Cina, yaitu tentang Yin-Yang. Dalam piramid terbentuk keseimbangan yang harmonis Yin-Yang. Karena itulah, orang sakit yang disebabkan Yin-Yang yang tidak dalam keadaan seimbang mudah sembuh jika sering berada di dalam piramid, seperti darah tinggi, kegemukan badan, kekurusan badan, dan berbagai penyakit metabolisme yang tidak berfungsi baik.

3. Misteri Pembangun Piramida
Sekretaris jenderal dewan tertinggi tentang benda budaya Mesir yakni doktor Jasey Hawass mengumumkan bahwa hasil temuan arkeologi terbaru menunjukkan, bahwasannya Piramida itu dibuat oleh buruh. Hasil temuan ini menyangkal infrensi bahwa Piramida dibuat oleh budak belian.

Doktor Hawass mengumumkan temuan ini di bawah kaki Piramida dekat Kairo. Doktor Hawass yang berusia 55 tahun dinobatkan sebagai pakar paling berpengaruh dalam penelitian benda budaya kuno Mesir. Ketika diwawancarai di lokasi penggalian arkeologi saat itu mengatakan bahwa, setelah lebih dari 10 tahun melakukan penggalian dan penelitian, dapat ditarik kesimpulan, bahwa Piramida itu dibangun oleh buruh bukan budak belian. Dan di lokasi penggalian ini adalah makam pekerja yang meninggal dalam proses pembangunan Piramida.

Hawass menjelaskan bahwa, peneliti arkeologi menemukan sejumlah besar alat hitung, alat ukur dan perkakas batu prosesing dalam barang-barang yang dikubur bersama si mati. Ini menunjukkan bahwa orang-orang yang meninggal ini adalah pembuat Piramida. Dan tidak mungkin mereka adalah budak belian, sebab budak yang mati tidak akan dikebumikan. Selain itu, arkeolog juga menemukan perkakas operasi dari logam primitif dan bekas pengobatan si mati yang mengalami patah tulang dalam liang kubur. Ini menunjukkan bahwa simati mendapat perlakuan dan perawatan medis yang baik jika budak belian tidak akan mendapat perlakuan demikian.

Hawass mengantar reporter melihat-lihat salah satu makam di antaranya. Ia menuturkan, bahwa pintu masuk ke makam ini adalah sepotong granit, sama dengan batu raksasa untuk pembangunan Piramida juga berasal dari daerah Aswan, selatan Mesir. Ini menunjukkan bahwa status si pemilik makam berasal dari golongan terhormat. Dan epigraf di atas pintu menunjukkan, bahwa pemilik makam adalah pejabat administrasi tertinggi di daerah asministratif Piramida.

Personel arkeologi menemukan sebuah peti mati dari batu dalam liang kubur, dan yang menggembirakan adalah peti mati batuan ini tidak ada tanda mengalami pencurian dan penggalian. Hawass bahkan mengatakan, bahwa daerah penghidupan para pekerja berada di sekitar makam. Personel arkeologi menemukan bekas tempat tinggal sekretaris jenderal di sana. Dan tempat tinggal pejabat ini dibangun pada 4.500 tahun lampau, adalah tempat tinggal sekretaris jenderal paling kuno yang ditemukan di Mesir saat ini.

Selain itu, personel peneliti juga menemukan mess kolektif dan bekas perlengkapan para pekerja di dalam kawasan penghidupan tersebut. Dari perkiraan peninggalan-peningalan ini, secara total terdapat lebih dari 20.000 pekerja yang turut dalam pembangunan Piramida. Dan ini berarti bahwa kesimpulan sejarawan Yunani kuno tentang pembangunan. Piramida yang dikerjakan oleh 10.000 tukang batu itu tidak benar. Hawass menambahkan, bahwa pekerja–pekerja tersebut bekerja secara bergantian di proyek ini, dengan masa kontrak kerja 3 bulan, dan sebagian besar pekerja adalah petani, tukang batu yang miskin, biaya penghidupan mereka ditanggung oleh keluarga yang berada kampungnya.

Piramida terletak di sebelah selatan Kairo, adalah Piramida terbesar di Mesir, dan dinobatkan sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia. Piramida ini dibangun dari 2.3 juta batu raksasa, batu yang paling ringan adalah 2.5 ton, sedang yang paling berat mencapai 40 ton. Siapakah yang membangun mega proyek yang demikian hebat ini, hingga saat ini banyak versinya, namun sebagian besar sejarawan mendukung pandangan tentang budak belian yang membangun Piramida.

4. Sejarah Pembangunan
Sejak abad ke-6 SM, Mesir merupakan tempat pelarian kerajaan Poshi, yang kehilangan kedudukannya setelah berdiri lebih dari 2.000 tahun, menerima kekuasaan yang berasal dari luar yaitu kerajaan Yunani, Roma, kerajaan Islam serta kekuasaan bangsa lain. Semasa itu sejumlah besar karya terkenal zaman Firaun dihancurkan, aksara dan kepercayaan agama bangsa Mesir sendiri secara berangsur-angsur digantikan oleh budaya lain, sehingga kebudayaan Mesir kuno menjadi surut dan hancur, generasi belakangan juga kehilangan sejumlah besar peninggalan yang dapat menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh para pendahulu.

Tahun 450 SM, setelah seorang sejarawan Yunani berkeliling dan tiba di Mesir, membubuhkan tulisan: Cheops, (aksara Yunani Khufu), konon katanya, hancur setelah 50 tahun. Dalam batas tertentu sejarawan Yunani tersebut menggunakan kalimat "konon katanya", maksudnya bahwa kebenarannya perlu dibuktikan lagi. Namun, sejak itu pendapat sejarawan Yunani tersebut malah menjadi kutipan generasi belakangan sebagai bukti penting bahwa piramida didirikan pada dinasti kerajaan ke-4.

Selama ini, para sejarawan menganggap bahwa piramida adalah makam raja. Dengan demikian, begitu membicarakan piramida, yang terbayang dalam benak secara tanpa disadari adalah perhiasan dan barang-barang yang gemerlap. Dan, pada tahun 820 M, ketika gubernur jenderal Islam Kairo yaitu Khalifah Al-Ma'mun memimpin pasukan, pertama kali menggali jalan rahasia dan masuk ke piramida, dan ketika dengan tidak sabar masuk ke ruangan, pemandangan yang terlihat malah membuatnya sangat kecewa. Bukan saja tidak ada satu pun benda yang biasanya dikubur bersama mayat, seperti mutiara, maupun ukiran, bahkan sekeping serpihan pecah belah pun tidak ada, yang ada hanya sebuah peti batu kosong yang tidak ada penutupnya. Sedangkan tembok pun hanya bidang yang bersih kosong, juga tak ada sedikit pun ukiran tulisan.

Kesimpulan para sejarawan terhadap prestasi pertama kali memasuki piramida ini adalah "mengalami perampokan benda-benda dalam makam". Namun, hasil penyelidikan nyata menunjukkan, kemungkinan pencuri makam masuk ke piramida melalui jalan lainnya adalah sangat kecil sekali. Di bawah kondisi biasa, pencuri makam juga tidak mungkin dapat mencuri tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, dan lebih tidak mungkin lagi menghapus seluruh prasasti Firaun yang dilukiskan di atas tembok. Dibanding dengan makam-makam lain yang umumnya dipenuhi perhiasan-perhiasan dan harta karun yang berlimpah ruah, piramida raksasa yang dibangun untuk memperingati keagungan raja Firaun menjadi sangat berbeda.

Selain itu, dalam catatan "Inventory Stela" yang disimpan di dalam museum Kairo, pernah disinggung bahwa piramida telah ada sejak awal sebelum Khufu meneruskan takhta kerajaan. Namun, oleh karena catatan pada batu prasasti tersebut secara keras menantang pandangan tradisional, terdapat masalah antara hasil penelitian para ahli dan cara penulisan pada buku, selanjutnya secara keras mengecam nilai penelitiannya. Sebenarnya dalam keterbatasan catatan sejarah yang bisa diperoleh, jika karena pandangan tertentu lalu mengesampingkan sebagian bukti sejarah, tanpa disadari telah menghambat kita secara obyektif dalam memandang kedudukan sejarah yang sebenarnya.

5. Teknik Pembangunan Piramid
Di Mesir, terdapat begitu banyak piramida berbagai macam ukuran, standarnya bukan saja jauh lebih kecil, strukturnya pun kasar. Di antaranya piramida yang didirikan pada masa kerajaan ke-5 dan 6, banyak yang sudah rusak dan hancur, menjadi timbunan puing, seperti misalnya piramida Raja Menkaure. Kemudian, piramida besar yang dibangun pada masa yang lebih awal, dalam sebuah gempa bumi dahsyat pada abad ke-13, di mana sebagian batu ditembok sebelah luar telah hancur, namun karena bagian dalam ditunjang oleh tembok penyangga, sehingga seluruh strukturnya tetap sangat kuat. Karenanya, ketika membangun piramida raksasa, bukan hanya secara sederhana menyusun 3 juta batu menjadi bentuk kerucut, jika terdapat kekurangan pada rancangan konstruksi yang khusus ini, sebagian saja yang rusak, maka bisa mengakibatkan seluruhnya ambruk karena beratnya beban yang ditopang.

Lagi pula, bagaimanakah proyek bangunan piramida raksasa itu dikerjakan, tetap merupakan topik yang membuat pusing para sarjana. Selain mempertimbangkan sejumlah besar batu dan tenaga yang diperlukan, faktor terpenting adalah titik puncak piramida harus berada di bidang dasar tepat di titik tengah 4 sudut atas. Karena jika ke-4 sudutnya miring dan sedikit menyimpang, maka ketika menutup titik puncak tidak mungkin menyatu di satu titik, berarti proyek bangunan ini dinyatakan gagal. Karenanya, merupakan suatu poin yang amat penting, bagaimanakah meletakkan sejumlah 2,3 juta -2,6 juta buah batu besar yang setiap batunya berbobot 2,5 ton dari permukaan tanah hingga setinggi lebih dari seratus meter di angkasa dan dipasang dari awal sampai akhir pada posisi yang tepat.

Seperti yang dikatakan oleh pengarang Graham Hancock dalam karangannya "Sidik Jari Tuhan": Di tempat yang terhuyung-huyung ini, di satu sisi harus menjaga keseimbangan tubuh, dan sisi lainnya harus memindahkan satu demi satu batu yang paling tidak beratnya 2 kali lipat mobil kecil ke atas, diangkut ke tempat yang tepat, dan mengarah tepat pada tempatnya, entah apa yang ada dalam pikiran pekerja-pekerja pengangkut batu tersebut. Meskipun ilmu pengetahuan modern telah memperkirakan berbagai macam cara dan tenaga yang memungkinkan untuk membangun, namun jika dipertimbangkan lagi kondisi riilnya, akan kita temukan bahwa orang-orang tersebut tentunya memiliki kemampuan atau kekuatan fisik yang melebihi manusia biasa, baru bisa menyelesaikan proyek raksasa tersebut serta memastikan keakuratan maupun ketepatan presisinya.

Terhadap hal ini, Jean Francois Champollion yang mendapat sebutan sebagai "Bapak Pengetahuan Mesir Kuno Modern" memperkirakan bahwa orang yang mendirikan piramida berbeda dengan manusia sekarang, paling tidak dalam "pemikiran mereka mempunyai tinggi tubuh 100 kaki yang tingginya sama seperti manusia raksasa". Ia berpendapat, dilihat dari sisi pembuatan piramida, itu adalah hasil karya manusia raksasa.

Senada dengan itu, Master Li Hongzhi dalam ceramahnya pada keliling Amerika Utara tahun 2002 juga pernah menyinggung kemungkinan itu. "Manusia tidak dapat memahami bagaimana piramida dibuat. Batu yang begitu besar bagaimana manusia mengangkutnya? Beberapa orang manusia raksasa yang tingginya lima meter mengangkut sesuatu, itu dengan manusia sekarang memindahkan sebuah batu besar adalah sama. Untuk membangun piramida itu, manusia setinggi lima meter sama seperti kita sekarang membangun sebuah gedung besar."

Piramida raksasa dan sejumlah besar bangunan batu raksasa kuno yang ditemukan di berbagai penjuru dunia telah mendatangkan keraguan yang sama kepada semua orang: tinggi besar dan megah, terbentuk dengan menggunakan susunan batu yang sangat besar, bahkan penyusunannya sangat sempurna. Seperti misalnya, di pinggiran kota utara Mexico ada Kastil Sacsahuaman yang disusun dengan batu raksasa yang beratnya melebihi 100 ton lebih, di antaranya ada sebuah batu raksasa yang tingginya mencapai 28 kaki, diperkirakan beratnya mencapai 360 ton (setara dengan 500 buah mobil keluarga). Dan di dataran barat daya Inggris terdapat formasi batu raksasa, dikelilingi puluhan batu raksasa dan membentuk sebuah bundaran besar, di antara beberapa batu tingginya mencapai 6 meter. Sebenarnya, sekelompok manusia yang bagaimanakah mereka itu? Mengapa selalu menggunakan batu raksasa, dan tidak menggunakan batu yang ukurannya dalam jangkauan kemampuan kita untuk membangun?

Sphinx, singa bermuka manusia yang juga merupakan obyek penting dalam penelitian ilmuwan, tingginya 20 meter, panjang keseluruhan 73 meter, dianggap didirikan oleh kerjaan Firaun ke-4 yaitu Khafre. Namun, melalui bekas yang dimakan karat (erosi) pada permukaan badan Sphinx, ilmuwan memperkirakan bahwa masa pembuatannya mungkin lebih awal, paling tidak 10 ribu tahun silam sebelum Masehi.

Seorang sarjana John Washeth juga berpendapat: Bahwa Piramida raksasa dan tetangga dekatnya yaitu Sphinx dengan bangunan masa kerajaan ke-4 lainnya sama sekali berbeda, ia dibangun pada masa yang lebih purbakala dibanding masa kerajaan ke-4. Dalam bukunya "Ular Angkasa", John Washeth mengemukakan: perkembangan budaya Mesir mungkin bukan berasal dari daerah aliran sungai Nil, melainkan berasal dari budaya yang lebih awal dan hebat yang lebih kuno ribuan tahun dibanding Mesir kuno, warisan budaya yang diwariskan yang tidak diketahui oleh kita. Ini, selain alasan secara teknologi bangunan yang diuraikan sebelumnya, dan yang ditemukan di atas yaitu patung Sphinx sangat parah dimakan karat juga telah membuktikan hal ini.

Ahli ilmu pasti Swalle Rubich dalam "Ilmu Pengetahuan Kudus" menunjukkan: pada tahun 11.000 SM, Mesir pasti telah mempunyai sebuah budaya yang hebat. Pada saat itu Sphinx telah ada, sebab bagian badan singa bermuka manusia itu, selain kepala, jelas sekali ada bekas erosi. Perkiraannya adalah pada sebuah banjir dahsyat tahun 11.000 SM dan hujan lebat yang silih berganti lalu mengakibatkan bekas erosi.

Perkiraan erosi lainnya pada Sphinx adalah air hujan dan angin. Washeth mengesampingkan dari kemungkinan air hujan, sebab selama 9.000 tahun di masa lalu dataran tinggi Jazirah, air hujan selalu tidak mencukupi, dan harus melacak kembali hingga tahun 10000 SM baru ada cuaca buruk yang demikian. Washeth juga mengesampingkan kemungkinan tererosi oleh angin, karena bangunan batu kapur lainnya pada masa kerajaan ke-4 malah tidak mengalami erosi yang sama. Tulisan berbentuk gajah dan prasasti yang ditinggalkan masa kerajaan kuno tidak ada sepotong batu pun yang mengalami erosi yang parah seperti yang terjadi pada Sphinx.

Profesor Universitas Boston, dan ahli dari segi batuan erosi Robert S. juga setuju dengan pandangan Washeth sekaligus menujukkan: Bahwa erosi yang dialami Sphinx, ada beberapa bagian yang kedalamannya mencapai 2 meter lebih, sehingga berliku-liku jika dipandang dari sudut luar, bagaikan gelombang, jelas sekali merupakan bekas setelah mengalami tiupan dan terpaan angin yang hebat selama ribuan tahun.
Washeth dan Robert S. juga menunjukkan: Teknologi bangsa Mesir kuno tidak mungkin dapat mengukir skala yang sedemikian besar di atas sebuah batu raksasa, produk seni yang tekniknya rumit.
Jika diamati secara keseluruhan, kita bisa menyimpulkan secara logis, bahwa pada masa purbakala, di atas tanah Mesir, pernah ada sebuah budaya yang sangat maju, namun karena adanya pergeseran lempengan bumi, daratan batu tenggelam di lautan, dan budaya yang sangat purba pada waktu itu akhirnya disingkirkan, meninggalkan piramida dan Sphinx dengan menggunakan teknologi bangunan yang sempurna.

Dalam jangka waktu yang panjang di dasar lautan, piramida raksasa dan Sphinx mengalami rendaman air dan pengikisan dalam waktu yang panjang, adalah penyebab langsung yang mengakibatkan erosi yang parah terhadap Sphinx. Karena bahan bangunan piramida raksasa Jazirah adalah hasil teknologi manusia yang tidak diketahui orang sekarang, kemampuan erosi tahan airnya jauh melampaui batu alam, sedangkan Sphinx terukir dengan keseluruhan batu alam, mungkin ini penyebab yang nyata piramida raksasa dikikis oleh air laut yang tidak tampak dari permukaan.

Keterangan gambar: Sphinx yang bertetangga dekat dengan piramida raksasa kelihatannya sangat kuno. Para ilmuwan memastikan bahwa dari badannya, saluran dan irigasi yang seperti dikikis air, ia pernah mengalami sebagian cuaca yang lembab, karenanya memperkirakan bahwa ia sangat berkemungkinan telah ada sebelum 10 ribu tahun silam. (Lisensi gambar: Xu Xiaoqian)

6. Fungsi Pembangunan Piramid
Di Mesir umumnya piramida digunakan sebagai makam raja-raja Mesir Kuno yang dikenal dengan nama firaun. Namun demikian, berabad abad piramida sering digunakan sebagai sasaran penjarahan dan perampok makam karena para raja-raja membawa harta kekayaannya dan segala macam artefak guna di alam baka, sekalipun diberi perlindungan dengan semacam kutukan-kutukan untuk mencegahnya. Sehingga pada masa raja-raja mesir kuno berikutnya, makam raja-raja dan para bangsawan ditempatkan pada lembah yang tersembunyi seperti halnya makam Raja Tutankhamun yang ditemukan secara utuh dan lengkap.

Piramid agung juga mengisyaratkan akan datangnya kiamat. Melalui system penghitungan dan matematika yang rumit, Piramid agung dapat meramalkan keluarnya bangsa Israel dari mesir, pecahnya PD I, bahkan menurut Institute of Pyramidology di London, Kiamat menurut perhitungan Piramid Agung akan jatuh pada tahun 2979.

7. Piramida dan Perbintangan
Sphinx dan tiga piramida besar di sekelilingnya (Khufu, Khafre, and Menkaure), dibangun dan disusun menurut konstelasi bintang-bintang dalam rasi (kumpulan bintang-bintang) Orion.

Nama Orion diambil dari salah satu tokoh dalam mitologi Yunani, anak dari pasangan dewa Poseidon (dikenal juga sebagai Neptunus) dan Euryale. Sebagai anak dewa, Orion diberi banyak kesaktian oleh orangtuanya. Misalnya, oleh ayahnya yang merupakan penguasa samudera, dia diberi kesaktian bisa hidup di lautan seperti makhluk laut.

Antara Januari hingga Mei, rasi bintang Orion ini bisa kita amati di arah Timur. Bila bintang-bintang tersebut ditarik garis, memang akan terlihat seperti ada sebuah adegan manusia sedang mengacungkan senjata. Dalam astronomi, rasi bintang Orion dibentuk oleh delapan bintang besar Betelgeus, Meissa, Bellatrix, susunan bintang Mintaka-Alnilam-Alnitak (sering disebut sebagai sabuk Orion), Saiph, dan Rigel. Bersama bintang-bintang kecil lain yang berperan seperti satelitnya.

Rasi bintang Orion ini seperti rasi bintang di galaksi kita, yang disebut sebagai Bimasakti (Milky Way). Jadi bintang-bintang besar yang disebut di atas tak ubahnya seperti Matahari di galaksi Bimasakti. Sedangkan bintang-bintang kecilnya adalah planet-planet yang mengelilinginya, seperti Bumi, Mars, Saturnus, hingga Pluto, mengelilingi Matahari. Hanya saja bedanya, di rasi bintang Orion "matahari"-nya lebih dari satu, sedangkan di galaksi kita hanya satu.

Dari susunan para bintang besar dan masing-masing satelitnya itulah, bila ditarik dalam sebuah garis tak putus, akan tergambar seperti seorang pemuda gagah dengan senjatanya. Oleh mitologi Yunani disebutkan sebagai penjelmaan tokoh Orion. Lalu di sebelah selatan Orion, terlihat rasi bintang yang lebih kecil disebut Lepus. Bila bintang-bintang di rasi bintang tersebut ditarik garis, maka akan terlihat seperti anjing. Rasi bintang inilah yang disebut dalam mitologi sebagai salah satu anjing yang menemani Orion di langit. Terdiri atas dua bintang besar (Nihai dan Arneb) serta bintang-bintang yang ukurannya jauh lebih kecil.

Terdapat pula deretan bintang yang kadang menggambarkan sosok kalajengking, tapi bisa juga banteng. Itu semua tergantung dari mana arah kita memandang. Yang pasti, rasi bintang Taurus atau Scorpio ini terdiri dari lima bintang besar, yakni Al Nath, Aldebaran, Hyades, Ain, Pleiades, dan tentunya bintang- bintang satelit mereka masing- masing. Dengan paduan tiga rasi bintang itulah (Orion, Lepus, dan Scorpius/Taurus), mitologi tentang Orion tercipta.

Lalu apa hubungannya dengan budaya purba Mesir, yang membangun kompleks piramida di Giza juga atas mitos rasi bintang Orion tersebut?

Ini dihubungkan dengan pemujaan bangsa Mesir purba terhadap Osiris, yang tak lain dipercaya sebagai jelmaan Orion yang kemudian menjadi dewa kematian. Dalam relief-relief di piramida yang ditemukan, Osiris ini digambarkan sebagai dewa yang mengenakan mahkota putih tinggi. Lewat kesaktiannya, Osiris dengan mudah bisa membinasakan bumi dan isinya.

Masyarakat Mesir kuno juga percaya bahwa dewa-dewa di langit itu juga harus mempunyai persinggahan di bumi. Atas dasar latar belakang itulah, kemudian kompleks piramida Giza dibangun. Tentu karena untuk Osiris, maka arsitektur posisi tiap piramidanya dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan posisi rasi bintangnya. Termasuk membangun penjaganya, yakni makhluk berbadan singa berkepala manusia.

Piramida Khufu menggambarkan bintang Alnitak, piramida Khafre untuk bintang Alnilam, sedangkan piramida Menkaure sebagai simbol bintang Mintaka. Deret posisi tiap piramida pun dibuat seakurat mungkin, menyerupai posisi tiga bintang besar itu di langit. Dan penempatan posisi tiga piramida tersebut nyaris akurat! Hanya meleset 0,1364 derajat dari besar sudut antar piramida dibanding antarbintangnya.

8. Beberapa Penemuan Tentang Piramida
- Makam Pekerja Pembuat Piramid Mesir Ditemukan
Arkeolog Mesir menemukan sebuah makam baru milik para pekerja yang membangun piramida besar. Tempat itu menunjukan bagaimana buruh tinggal dan makan lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Ribuan orang yang membangun keajaiban dunia kuno ini makan daging secara teratur, tiga bulan bekerja dalam shift dan diberi kehormatan dimakamkan di makam batu bata lumpur di dalam bayangan suci Piramid, yang mereka bangun.

Menurut Kepala Purbakala dan barang antik, Zahi Hawass, kuburan yang baru ditemukan mempunyai tanda waktu pada Dinasti Mesir Keempat atau (2575 SM hingga 2467 SM) ketika piramid besar dibangun. Kuburan pekerja yang membangun piramida, pertama kali ditemukan di daerah ini pada tahun 1990, dan penemuan seperti ini menunjukkan bahwa para pekerja dibayar, bukan budak seperti dalam imajinasi populer yang berkembang.

"Ini dibangun di samping piramida makam raja, yang menunjukkan bahwa orang-orang ini bukanlah budak," kata Hawass dalam pernyataannya. "Kalau mereka budak, mereka tidak akan mampu membangun (makam) di samping makam raja mereka."

Bukti dari situs, kata Hawass, menunjukkan bahwa sekitar 10.000 buruh yang bekerja di piramida ini makan 21 sapi dan 23 domba yang dikirimkan kepada mereka setiap hari dari peternakan di bagian utara dan selatan Mesir. Dia menambahkan, para pekerja itu diputar setiap tiga bulan dan situs pemakaman adalah untuk orang-orang yang meninggal selama konstruksi.

Salima Ikram, profesor Amerika yang mendalami ilmu pengetahuan Mesir di Universitas Kairo, mengatakan penemuan-penemuan seperti ini mengungkapkan aspek-aspek lain dari masyarakat Mesir kuno selain hanya monumen batu dan kuil-kuil yang sering dikunjungi oleh para imam, penguasa dan bangsawan.

Adalah penting untuk menemukan makam yang termasuk orang-orang kelas bawah yang tidak terbuat dari batu yang bercerita tentang organisasi sosial dan kekayaan relatif berbagai orang," katanya.

9. Penelindapat Para Ahli
Tersebutlah khalifah Baghdad, Abdullah Al Makmun, yang pertama kali masuk ke dalam Piramid Agung di Giza pada tahun ± 820 M, menemui keanehan di dalamnya. Setelah melewati jebakan dan berbagai macam rintangan, sampailah ia di makam utama, tempat raja diistirahatkan. Namun apa yang ia lihat tidaklah memuaskan hatinya. Didalam ruangan makam utama itu hanya ada Sarkofagus (peti mati dari batu) kososng tanpa tutup. Tidak ada sesuatupun didalamnya. Padahal, menurut keyakinannya, tidak ada seorangpun yang mendahuluinya. Ia melihat batu kapur penyumbat yang masih utuh, namun didalam makam hanya ada Sarkofagus kosong. Akhirnya ia meninggalkan tempat itu dengan kecewa.

Dr. Livio Strecchini, guru besar sejartah kuno di William Paterson College, New Jersey, mengatakan bahwa pada zaman itu, Piramid agung memegan peranan besar dalam menentukan letak geografis berbagai objek termasuk bintang-bintang di angkasa. Menurutnya, pembuat Piramid tahu dengan tepat keliling bumi, dan panjang waktu selama setahun, termasuk kelebihannya sebesar 0.2422 hari. Hebat bener orang Mesir kuno ya, dah tau keliling bumi segala.

Tahun 1830-an, Kolonel Richard Howard-Vyse dengan timnya menemukan bahwa suhu didalam Piramid adalah konstan 200C dalam berbagai musim. Mau musim hujan, panas, dingin, semi, suhunya tetep aja 200C. Banyak orang (ilmuwan) kemudian mencoba membuat maket Piramid, dan mendapati temuan bahwa pisau cukur yang disimpan dalam maket Piramid akan tetap tajam. Buah-buahan tidak akan mudah Busuk, menimbulkan rasa tenang dan sebgainya. Boleh percaya, boleh juga tidak, Piramid juga bisa melihat masa depan seseorang.

Napoleon Bonaparte pernah masuk ke dalam Piramid agung pada 12 Agustus 1799. beberapa saat setelah melewatkan waktu sendirian, ia muncul lagi dengan wajah pucat dan gemetar seraya berkata “aku tidak ingin semua ini muncul kembali”. Dalam perjalanan hidupnya kemudian, ia mengisyaratkan bahwa ia telah melihat masa depan. Sebelum ajal menjemputnya di St. Helena, nampaknya ia hendak menyampaikan rahasianya pada pelayannya. Namun ia membatalkan dan berkata, :”apa gunanya? Toh kamu juga tidak akan percaya”.

Landasan teori Houden berdasarkan maket komputer multidimensi dalam proses pembangunan dan struktur Piramida. Menurutnya pekerja bangunan menempatkan granit dan gamping (batu kapur) ke setiap bagian Piramida dengan menggunakan seperangkat alat keseimbangan berat.

- Teori Houden
Peneliti senior asal AS yakni Blair adalah ahli peneliti tempat bersejarah di Mesir. Menurutnya: “bagi sarjana yang menyelidiki tempat bersejarah Mesir, teori Houden sangat penting. Adapun mengenai bangunan Piramida, di masa lalu ada dua versi. Versi pertama adalah, di depan Piramida terdapat sebuah lereng yang besar, dan versi lainnya mengatakan bahwa di luar Piramida terdapat jalan bergelombang berbentuk spiral. Namun kami tahu kedua pandangan ini tidak benar dan bermasalah. Sekarang kami memiliki pandangan ke tiga, dan pandangan ini tidak ada masalah-masalah itu.
Piramida merupakan salah satu bangunan manusia yang terbesar di dunia, dan para arkeolog telah menyelidiki selama beberapa abad terhadap Piramida. Sejumlah besar arkeolog mengatakan, tidak mengherankan bila seorang arsitek mengemukakan uraian terbaru atas misteri Piramida dengan teknologi abad ke-21 ini. Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesa tersebut, tim peneliti sudah siap sedia, dan jika pemerintah setempat mengizinkan, kami akan segera menuju ke lokasi, untuk survei di lapangan dengan radar dan detektor sumber panas.

10. Keajaiban Piramida Mesir lainnya
- ION NEGATIF
Cerita dimulai dari peristiwa menarik yang ditemukan pada Piramida di Mesir. Di dalam ruang raja (ruang tempat mummi disimpan) sampah bekas makanan yang ditinggalkan pengunjung tidak membusuk melainkan hanya mengering, bahkan bangkai binatang yang kebetulan ada disana kering menjadi mummi. Peristiwa lainnya adalah para peneliti yang bekerja dalam piramida merasakan tubuhnya menjadi lebih sehat dan kuat, bahkan penyakit pegal-pegal yang dideritanya hilang.

Apa yang menyebabkan makanan dan bangkai tidak membusuk? Mengapa kondisi tubuh menjadi lebih baik dalam piramida? Masalah ini dicoba untuk dipecahkan.

• BANGKAI BINATANG DAN MAKANAN YANG TIDAK MEMBUSUK.
Proses pembusukan terjadi karena aktifitas bakteri yang menguraikan senyawa-senyawa organik pada suatu benda. Karena itu untuk mencegah pembusukan, aktifitas dari bakteri-bakteri tersebut harus dihentikan dan dibatasi.
Pada umumnya aktifitas bakteri dapat dihentikan pada lingkungan tertentu, yaitu:
  1. Lingkungan yang mempunyai suhu yang ekstrem. Seperti suhu yang sangat rendah (seperti: di kutub, ruang pendingin) atau suhu yang sangat tinggi (seperti: di dalam kawah gunung berapi).
  2. Dalam ruang hampa (seperti: di ruang angkasa).
  3. Dalam air yang mengandung banyak zat sulfur (S)
Tapi ketiga kondisi lingkungan tersebut tidak ditemukan didalam Piramida, lalu apakah ada factor lain yang dapat menghentikan aktifitas bakteri dalam piramida, sehingga benda-benda tersebut tidak membusuk?

Pada lembaga riset pertanian di Amerika, diadakan suatu ekperimen dimana kelompok ayam dibagi dalam 2 grup, kemudian ditempatkan dalam ruang yang mengandung bakteri. Ruang grup pertama dimasukkan ion negatif, sedangkan ruang grup kedua tidak diberikan perlakuan apa-apa. Setelah beberapa waktu, ayam di grup pertama tetap sehat, sedangkan ayam di grup kedua mati semua.

Perbedaan antara kedua grup ini adalah pemberian ion negatif. Apa sebenarnya ion negatif yang mempunyai efek begitu menakjubkan ini?

Ion adalah atom yang mempunyai muatan negatif atau positif. Atom tersusun dari Netron yang bermuatan netral, Proton yang bermuatan positif dan Elektron yang bermuatan negatif. Netron dan proton terdapat pada bagian tengah yang merupakan inti atom sedangkan elektron berputar mengelilingi inti atom pada tempat orbitnya (tingkat energi).

Pada atom jumlah muatan positif dan negatif adalah sebanding, sehingga atom tidak memiliki muatan, tapi oleh karena sesuatu sebab, beberapa elektron dapat meninggalkan atom (elektron ini disebut electron bebas), sehingga atom berubah menjadi ion positif atau sebaliknya menerima elektron bebas sehingga atom berubah menjadi ion negatif. Ion-ion ini tidak stabil dan cenderung untuk berikatan.

Kembali ke hasil penelitian lembaga riset tersebut yang membuktikan bahwa ion negatif dapat berikatan dengan bakteri di udara yang cenderung bersifat positif, ikatan yang dibentuk ini mengakibatkan matinya bakteri-bakteri dalam udara sehingga grup ayam yang dimasukkan dalam ruang yang diberikan ion negative tetap sehat. Dengan arti lain, ion negatif dapat membunuh dan menghentikan aktifitas bakteri.

Seorang profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Tokyo menyatakan bahwa berdasar teori efek Leonard, ion negatif banyak dihasilkan di tempat dimana air memancar dan bertabrakan seperti di sekitar air terjun (sekitar 10.000 - 14.000 buah/cm3), air mancur (sekitar 4.000 buah/cm3), sungai (400 buah/cm3). Pada tempat ini, terjadi tabrakan antara molekul air (H2O) dengan molekul air lainnya, yang mengakibatkan lepasnya elektron menjadi elektron bebas. Elektron bebas ini akan berikatan dengan molekul diudara (oksigen dan karbondioksida) menjadi ion negatif.

Kondisi inipun tidak dapat dijumpai dalam pyramid yang selalu dalam kondisi kering dengan kelembaban yang tetap.

Suatu hal yang penting ditemukan adalah besar kekuatan magnet di dalam ruang raja adalah 4 kali di luar piramida. Sedangkan besar kekuatan magnet di bagian tembok adalah 2 kali bagian tengah. Dengan pengertian lain bahwa kekuatan magnit di tembok piramida adalah 8 kali daripada besar di luar piramida. Dari hasil penelitian, tembok di ruang raja tersusun dari batu granit yang banyak mengandung magnet.

Berdasarkan Teori gaya Lorentz, didekatkannya kekuatan magnet pada elektron yang dialirkan dari elektroda negatif ke elektroda positif, mengakibatkan electron berubah arah menjauhi gaya magnet tersebut. Dengan kata lain kekuatan magnet dapat membuat elektron dalam atom atau molekul terlepas menjadi elektron bebas, yang kemudian berpindah pada atom lain untuk menghasilkan ion negatif.

Dari penelitian ini disimpulkan bahwa, kekuatan magnet pada batu di ruang raja mengakibatkan lepasnya elektron dari atom atau molekul di udara sekitar tembok, elektron bebas itu kemudian berikatan dengan atom lainnya untuk membentuk ion negatif. Kemudian ion negatif akan berikatan dan membunuh bakteri yang mengadakan pembusukan. Sehingga sampah dan bangkai tidak membusuk.

11. Tambahan Informasi lainnya
- Kutukan MuMi
Banyak orang percaya, mumi para firaun mesir membawa kutukan. Entah itu benar atau tidak, hal ini terjadi pada Lord Carnarvon, orang kaya yang mensponsori ekspedisi arkeolog. Dua minggu setelah memasuki tempat penyimpanan mumi Tutankhamen ( Firaun yang meninggal pada usia 18 tahun ), Carnarvon digigit nyamuk, terinfeksi, terkena pneumonia, dan akhirnya meninggal. Konon, pada saat Carnarvon meninggal, lampu di rumah sakit tempat dia merawat padam serentak selama 5 menit, dan anjing Carnarvon tiba-tiba menggonggong lalu meninggal. Yang aneh lagi, ada gigitan nyamuk membekas pada pipi Carnarvon, sama seperti bekas luka pada Tutankhamen.

- MuMi Kucing
Kusing merupakan binatang yang sacral bagi bangsa Mesir Kuno. Saking sakralnya, mereka memiliki dewa kucing yang dinamakan “Bast”. Siapa saja yang berani membunuh kucing akan dihukum mati. Karena sayangnya pada kucing. Tak jarang sang pemilik pada zaman mesir kuno memumikan kucingnya yang mati. Mereka melakukan ini agar di kehidupan mendatang nanti mereka bisa bertemu kembali. Upacara pemakaman kucing dilaksanakan tak kalah megahnya dibandingkan upacara pemakaman para firaun.

- Dream Stela
Diantara kaki Sphinx terdapat “Stela” atau “Dream Stela”. Konon nama dream stela ini diperoleh dari pengalaman unik Thutmosis IV pada 1400 SM. Sewaktu masih menjadi pangeran, dia pernah berburu di daerah Valley of Gazelles, sebelah tenggara Sphinx. Saat tertidur di sana, dia bermimpi bertemu Sphinx. Dalam mimpinya, Sphinx berbicara dan berjanji, kalau dia dapat membebaskan Sphinx dari pasir, maka dia akan naik tahta ( waktu itu Sphinx tertimbun pasir dari kaki sampai leher ). Betul saja, begitu Thutmosis IV membebaskan Sphinx dari pasir, tak lama kemudian dia terpilih menjadi Firaun.

- Call of Records
Di Sphinx konon terdapat ruangan tempat penyimpanan rahasia zaman “Zep Tepi”, yakni zaman keemasan sewaktu Piramida dan Sphinx belum dibuat. Apabila “Zep Tepi” ditemukan, semua rahasia Mesir Kuno akan terungkap. Menurut Edgar Cayce (ahli dari Amerika), Zep Tepi ini dimulai sejak orang Amerika yang lari dari Mesir membangun peradaban baru yang maju di Mesir. Orang Atlantis itu lari ke Mesir untuk menyelamatkan diri dari bencana hebat di kotanya.

- Topeng Mumi
Bagi bangsa Mesir Kuno, topeng mumi sangat besar sekali fungsinya. Selain melindungi mumi, topeng ini berfungsi sebagai identitas muminya sendiri tanpa itu, para mumi tidak akan dikenali namanya di kehidupan keduanya nanti.

Sumber Referensi :
1. http://www.gamexeon.com/
2. http://www.krucil.com/
3. http://kampungwacana.wordpress.com/
4. http://wikimedia.or.id/
5. http://kumaraqulmi.multiply.com/
6. http://rosaline27.wordpress.com/
7. http://eramuslim.com/
8. http://hertadipramayudha.ngeblogs.com/
9. http://ciztkey.student.umm.ac.id/
10. http://www.tempointeraktif.com/
11. http://www.indospiritual.com/
12. http://www.wattpad.com/

0 comments:

Post a Comment

Komentar yang berisi iklan barang atau jasa akan segera dihapus. Begitu pula komentar yang mengandung hinaan, sara, atau berisikan hal negatif lainnya.