PERANG VIETNAM

Perang Vietnam sendiri bisa dibilang Unwanted War, Perang yang Tidak Diinginkan. Kongres yang merasa perlu membendung pengaruh komunis di Asia. Pihak militer sendiri sebenarnya enggan berperang di Vietnam.

TEORI EVOLUSI [KEHIDUPAN]

Evolusi suatu spesies menjadi spesies lain berlangsung secara bertahap selama jutaan tahun, dan tentu diantara perubahan bertahap itu terjadi bentuk-bentuk transisi atau bentuk lainnya.

FENOMENA PETIR

Menurut Harun Yahya, petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah –-mencapai tingkat tinggi.

Bunga Mawar

Mawar adalah suatu jenis tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar terdiri dari 100 spesies lebih, kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk.

Ts'ai Lun

Cai Lun (Hanzi: 蔡倫, simplify 蔡伦 , pinyin: Cài Lún, Wade-Giles: Ts’ai Lun) ialah penemu kertas berkebangsaan Tionghoa yang hidup pada zaman Dinasti Han, abad ke-1 - abad ke-2 Masehi.

03 May 2010

Mummy



1. Pengenalan Mummy
Mumi adalah sebuah mayat yang diawetkan, dikarenakan perlindungan dari dekomposisi oleh cara alami atau buatan, sehingga bentuk awalnya tetap terjaga. Ini dapat dicapai dengan menaruh tubuh tersebut di tempat yang sangat kering atau sangat dingin, atau ketiadaan oksigen, atau penggunaan bahan kimiawi.

Mumi paling terkenal adalah mumi yang dibalsam dengan tujuan pengawetan tertentu, terutama dalam Mesir kuno. Orang Mesir percaya bahwa badan adalah tempat Ka seseorang yang sangat penting dalam masa setelah hidup.

2. Proses Pembuatan Mummy
- Cara embalmers
Ada berbagai teknik pembuatan mumi yang telah dikembangkan oleh embalmers, yaitu orang yang pekerjaannya membuat mumi. Pada umumnya metode yang dipakai untuk pengerjaan mumi adalah sebagai berikut: Pertama adalah prosees pengeluaran otak. Pada masa ini orang Mesir kuno belum mengetahui betapa pentingnya fungsi otak. Sebuah pengait akan dimasukkan dari lubang hidung tembus ke wilayah otak. Kemudian sebuah alat kecil semacam stik dari besi akan dipakai untuk mengaduk otak sampai cair. Dalam waktu dua hari cairan otak akan mengalir keluar dari lubang hidung dan untuk memudahkan keluarnya cairan tersebut, biasanya jenazah akan diletakkan dalam posisis tengkurap. Setelah benar-benar bersih dari cairan otak. Melalui lubang yang ada mereka akan memasukkan kain linen ke dalam tengkorang kemudian cairan getak tumbuhan, disebut resins akan dialirkan melalui hidung ke dalamnya.

Selanjutnya, mereka akan menoreh perut sebelah kiri untuk mengeluarkan isi perut seperti usus, hari, paru-paru dan lambung agar tidak terjadi pembusukan, sedangkan jantung dibiarkan pada tempatnya karena orang Mesir kuno menganggap jantung sebagai sumber kecerdasan, pemikiran dan perasaan, jadi sangat penting untuk kehidupan sesudah kematian.

Bagian dalam tubuh kemudian dibasuh dengan cairan natron atau anggur dan dikeringkan dengan natron padat. Natron adalah campuran garam dan soda, senyawa ini ditemukan di wadi Natrun dekat Cairo. Jika natron tidak tersedia, garam biasa pun dapat dimanfaatkan untuk proses pembuatan mumi. Fungsi natron dan garam seperti fungsi pasir gurun yang panas, zat ini dapat menyerap semua cairan tubuh sehingga tubuh jenazah menjadi kering dan dapat diawetkan.

Selanjutnya tubuh calon mumi ini diletakkan di atas sebuah dipan batu dan ditaburi bubuk natron untu didiamkan selama 40 hari atau lebih agar benar-benar bebas dari cairan. Kadang-kadang karena kondisinya yang sangat kering beberapa bagian anggota tubuh akan coplok atau terlepas, seperti jari jemari tangan dan kaki, namun embalmers akan menyiasatinya dengan membuatkan jari baru dari kain linen, kayu atau emas. Yang penting setelah dibungkus tidak ada anggota tubuh mumi yang hilang, semuanya harus lengkap.

Setelah bener-benar kering, tubuh mumi akan kembali dibersihkan dan kembali diisi dengan lebih banyak natron, kain linen dari berbagai rempah seperti myrrh, bubuk gergajian kayu dsb. Setelah lubang di sisi kiri perut dijahit kembali dangan rapi, tubuh mumi akan dibaluri dengan getah atau resins, antuk selanjutnya dibalut dengan linen. Proses pembalutan pun dimulai. Dibutuhkan bermeter-meter kain untuk satu mumi. Bagian jari kaki serta tangan dibaluti lebih dulu. Di sebagian kain, akan dituliskan kalimat-kalimat ajaib yang dipercaya dapat menolong mumi di kehidupan setelah mati. Jimat-jimat pelindung disisipi dalam balutan tersebut, selanjutnya sebuah kain yang sangat lebar akan menutup seluruh tubuh dan diikat rapi dengan tali dari kain linen pula.

Pada bagian wajah mumi yang sudah terbungkus itu akan dipasang sebuah topeng yang serupa dengan wajah jenazah semasa hidupnya. Topeng ini dibuat dari semacam papier marche namun ada pula yang terbuat dari lempengan emas murni. Patung wajah mumi Fir'au Tutankhamun sangat terkenal di seluruh dunia karena terbuat dari emas murni yang dicetak dengan sangat cermat sehingga dapat mewakili serta mengekspresikan wajah Raja Tutankhamun dengan sempurna lengkap dengan dengan hiasan kerajaan kebesarannya.

Mumi yang telah terbungkus rapi akan diletakkan ke dalam sebuah peti atau bebarapa peti secara berturut-turut untuk kemudian dimasukkan ke dalam sebuah sarcophagus. Beberapa ahli memperkirakan pembuatan mumi memerlukan waktu 70 hari atau lebih, yaitu 40 hari untuk mengeringkan tubuh mumi dan 30 hari untuk membungkusnya. Hanya keluarga raja, bangsawan atau orang kaya saja yang sanggup membiayai pembuatan mumi ini, untuk orang biasa mereka cukup membungkut tubuh mumi dengan garam tanpa membuang isi perut dan tidak menggunakan rempah-rempah mahal semacam myrrh, sebelum memasukkannnya ke dalam seabuah peti kayu yang sangat sederhana.

Sebuah tim peneliti Jerman menyatakan telah mengungkap rahasia pengawetan mumi Mesir kuno. Dari hasil penelitian, ilmuwan berpendapat bahwa rahasia pengawet mumi adalah suatu zat ekstrak pinus salju, dan menurut mereka dengan menggunakan teknik yang matang bangsa Mesir kuno mengambil zat pengawet dari sari pohon pinus salju. Sari pohon pinus salju itu mengandung komposisi utama zat pengawet. Bangsa Mesir mengawetkan jasad keluarga yang meninggal menjadi mumi, dengan harapan agar orang yang meninggal mendapatkan kehidupan yang abadi.

- Cara Pohon Pinus Salju
Penulis ensiklopedia Romawi kuno, Pulini pernah membuat catatan tentang resep ramuan pengawet, namun sejarawan Mesir ini malah mengabaikan catatannya, barulah sekarang para ilmuwan berdasarkan cara-cara yang tercatat dalam buku tersebut mendapatkan bahan pengawet dari pohon pinus salju. Melalui percobaan kimiawi pinus salju pada potongan daging babi segar, peneliti mendapati bahwa zat kimia ini memiliki efek antikuman yang sangat kuat, lagi pula tidak mengakibatkan efek negatif terhadap susunan tubuh.

Mumifikasi terjadi pada suhu panas dan kering sehingga tubuh akan terdehidrasi dengan cepat. Mumifikasi terjadi pada 12-14 minggu. Jaringan akan berubah menjadi keras, kering, warna coklat gelap, berkeriput dan tidak membusuk.

3. Penemuan Mummy
Di Cina, telah ditemukan dari peti mati sipres yang tenggelam dengan menggunakan tanaman obat-obatan.

Mumi yang terbentuk karena kejadian alami, seperti di tempat super dingin (Ötzi manusia es, asam (manusia Tollund) atau kekeringan yang ditemukan di banyak tempat di dunia. Beberapa mumi yang terawet baik dalam kondisi alami bermulai sejak periode Inca di Peru.
- Tim arkeologi Mesir, yang melakukan penggalian di sebuah tempat pusat kegiatan pemuda negeri itu, telah menemukan 14 makam dari abad ke-3 sebelum Masehi. Salah satunya adalah mumi perempuan yang mengenakan perhiasan.

"Makam dari zaman Yunani-Romawi yang terletak di Oase Bahariya, 300 kilometer barat daya Kairo, itu diindikasikan sebagai bagian kecil dari permakaman yang lebih besar lagi," kata Kementerian Kebudayaan Mesir, Senin (12/4).

Ditemukan juga, mumi wanita setinggi 97 sentimeter di bawah tangga dan dihiasi berbagai perhiasan berwarna-warni. Selain mumi, di makam itu, tim arkeologi juga menemukan harta.

Karena itu, oleh pemerintah, area itu pun diubah statusnya dari pusat kegiatan pemuda menjadi situs bersejarah Mesir. "Awalnya, penggalian hanya menemukan empat topeng anthropoid (menyerupai manusia) yang terbuat dari plester, kepingan yang berukirkan gambar empat anak Horus, beberapa koin uang logam, serta tanah liat," kata kepala tim peneliti Zahi Hawass.

Empat putra Horus, yakni Imsety, Duamutef, Hapi, dan Qebehsenuef, merupakan dewa kuno Mesir. Ukiran itu menunjukkan adanya pengaruh religi Mesir dalam periode Yunani-Romawi.

Para dewa itu dipercaya melindungi berbagai organ tubuh mumi seperti perut, hati, lambung, usus, dan paru-paru. Adapun Oase Bahariya juga dikenal sebagai Valley of the Golden Mummies. Pada 1996, ditemukan 17 makam dengan 254 mumi di wilayah itu.
- Kalangan arkeolog mengambil mumi itu dari sarcophagus dan menyimpannya di sebuah peti dengan pengaturan suhu di makamnya di Lembah Para Raja Luxor. Peristiwa itu terjadi 85 tahun setelah makam Firaun ditemukan oleh petualang Inggris Howard Carter. Sampai sekarang, hanya 50 orang yang pernah melihat wajah raja bocah yang meninggal lebih dari 3000 tahun lalu. Saat para pakar itu mengangkat Tutankhamun dari peti jenazahnya mereka menyingkirkan kain putih yang menutupi dia, muncullah wajah berwarna hitam dan tubuhnya.

Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari cara melindungi jenazah dia. Arkeolog menyatakan jenazah itu terancam karena panas dan kelembaban di dalam makam itu karena sejumlah besar turis yang berkunjung setiap tahun. “Golden boy itu memiliki keajaiban dan misteri, oleh karena itu setiap orang dari seluruh dunia datang ke Mesir untuk melihat apa yang dilakukan untuk melindungi golden boy dan semuanya saya yakin datang untuk menyaksikan golden boy,” ujar Kepala Bidang Peninggalan Mesir Zahi Hawass sebelum jenazahnya dipindahkan. Topeng emas Tutankhamun dicopot dengan pisau panas dan kabel Tutankhamun berkuasa di Mesir 1333 sampai 1324 SM dan diyakini naik tahta dalam usia sekitar 9 tahun. Meskipun semasa hidupnya tidak memiliki sejarah yang menentukan, kematian Tutankhamun mendapat perhatian dunia karena makamnya dalam kedaan utuh ketika dibuka oleh Carter tahun 1922. Makamnya berisi harta karun emas dan kayu hitam indah yang dianggap mewah ketika Carter melihat kedalam makam itu. Ditanya apa yang dia saksikan, jawabannya yang terkenal “Ya, sesuatu yang mengagumkan.”

Penyebab kematian Karya agung makam itu adalah jenazah firaun yang dibuat mumi, ditutupi jimat dan perhiasan serta mengenakan topeng emas. Dalam upaya mengambil harta karun itu, Carter dan timnya memotong jenazah itu kedalam beberapa bagian, memenggal lengan dan kepalanya dan menggunakan pisau panas dan kabel untuk menyingkirkan topeng emas yang direkat ke wajah Tutankhamun dengan proses pembalseman. Tahun 2005 kalangan ilmuwan merekontruksi Tutankhamun Tubuhnya direkonstruksi dan dikembalikan ke sarcophagus aslinya tahun 1926. Kemudian pernah dibawa keluar untuk pengujian sinar X tiga kali dalam beberapa tahun berikutnya. Harta karun yang diambil memikat dunia dan menarik jutaan orang datang ke Lembah Para Raja. Pertanyaan mengenap mengapa Tutankhamun meninggal sekitar usia 19 tahun dan gosip adanya kutukan yang membuat meninggal mereka yang terlibat penggalian makamnya makin membuat terkenal firaun.

Ketika tubuhnya diperiksa sinar X tahun 1968, terdapat patahan tulang di tengkoraknya yang mendorong spekulasi bahwa dia dibunuh dengan pukulan. Sejumlah sejarawan berpendapat bahwa dia dibunuh karena berupaya mengembalikan politeisme setelah menggantikan Akhenaten yang meninggalkan dewa-dewa emas Mesir untuk monoteisme. Namun pemeriksaan scan jenazahnya tahun 2005 membuat para peneliti menyatakan dia tidak dibunuh dan mungkin meninggal karena komplikasi tulang kaki yang retak. Kepala bidang peninggalan Mesir Zahi Hawass mengatakan penelitian menunjukkan raja bocah ini meninggal setelah luka karena infeksi meskipun tidak semua tim setuju dengan diagnosa itu namun semua menolak dugaan pembunuhan

- Mumi yang ditemukan dalam posisi mulut seperti menjerit (Screaming Mummy) mulai terungkap. Para peneliti berpendapat mumi ini adalah seorang yang diduga pernah merencanakan pembunuhan terhadap ayahnya, yaitu Firaun Ramses III. Demikian rilis berita National Geographic News. Mumi ini ditemukan pada 1886 dan ditempatkan di museum Mesir di Kairo. Beberapa arkeolog telah mengumpulkan sejumlah cerita legenda mengenai percobaan pembunuhan, bunuh diri dan persekongkolan. Awalnya mumi ini disebut dengan nama pria tak dikenal dan mumi menjerit. Itu karena mumi ini memperlihatkan rahang yang terbuka dan berekspresi murung. Sejak lama mumi ini membingungkan para peneliti terutama menyangkut sebab kematiannya. Beberapa hipotesis mengatakan kemungkinan mumi ini dulunya orang yang dikubur hidup-hidup, diracun atau dibunuh. Ada juga yang menduga mumi ini adalah seorang pangeran yang dibunuh semasa raja Tutankhamun.

Dalam kasus mumi menjerit ini terdapat keanehan. Biasanya sejenis bahan damar dimasukkan ke dalam tempurung otak pada saat proses pembuatan mumi. Tetapi pada mumi menjerit ini justru bahan damar terdapat di dalam kerongkongannya.

- Hanya diterangi oleh obor dan cahaya kamera, pekerja Mesir menemukan sakrofagus berusia 2600 tahun, Mumi ini terbungkus kanvas, merupakan bagian dari penggalian arkeologi di kedalaman 36 kaki di bawah situs purba, Saqqara,
Zahi Hawass, pimpinan tim arkeolog menyebut situs itu sebagai ruang penyimpanan mumi, sebab terdiri dari 8 sakrofagus dan 12 mumi. “Momen saat melihat temuan kita pertamakali adalah puncak kesenangan dari dunia arkeologi,” komentar Hawass. Temuan tersebut diprediksikan berasal dari tahun 640 sebelum masehi, atau zaman pemerintahan dinasti ke-26, kerajaan terakhir Mesir yang merdeka sebelum dijajah bangsa asing.

Menurut Hawass temuan ini sangat penting, sebab banyak situs purbakala lain di Saqqaea, sekitar 12 mil selatan Kairo, yang belum digali. Mumi tersebut diduga adalah makam para penguasa Memphis purba, ibukota kerajaan tua Mesir.

Di antara mumi itu terdapat juga mumi anjing peliharaan dan beberapa anak-anak. Kemungkinan besar mereka adalah sebuah keluarga besar yang kaya. “Hanya orang kaya saja yang memiliki sakrofagus yang terbuat dari Thebes,” jelas Hawass. Thebes adalah kota purba di sebelah barat Nil.

- Sebuah ruang penyimpanan 30 mumi Mesir telah digali dari dalam makam kuno berusia 2.600 tahun. Senin lalu, para arkeolog mengumumkan bahwa penemuan itu diperoleh dalam serangkaian ekskavasi di pekuburan Saqqara di luar Kairo.

Arkeolog terkemuka Mesir, Zahi Hawass, menyatakan makam itu terletak di dasar lorong sedalam 11 meter. Delapan dari 30 mumi itu diletakkan dalam sarkofagus, sedangkan mumi lainnya ditempatkan dalam sebuah lubang di sepanjang dinding.

Hawass menggambarkan tempat itu sebagai sebuah gudang mumi yang diperkirakan berasal dari masa 640 SM. Menurut Hawass, mumi itu dikuburkan semasa dinasti ke-26, yakni masa kerajaan independen Mesir terakhir sebelum ditumbangkan dan digantikan oleh penjajah asing dari Persia. Makam itu ditemukan pada sebuah situs yang jauh lebih tua, yaitu dari zaman dinasti keenam, 4.300 tahun lalu.

Sebagian besar mumi itu dalam kondisi kurang terawetkan dengan baik. Para arkeolog belum bisa memastikan identitas mereka atau mengapa begitu banyak mumi dikubur dalam satu ruangan. Salah satu sarkofagus terbuat dari kayu dan diberi nama Badi N Huri, tapi tidak tertulis jabatan apa pun. "Kemungkinan dia adalah tokoh penting di masa itu. Tapi saya tidak bisa mengatakannya karena tidak ada jabatan," tutur Abdel Hakim Karar, asisten Hawass.

Karar menambahkan bahwa tujuh sarkofagus lainnya belum dibuka. Dari tujuh sarkofagus itu, empat di antaranya tertutup rapat. Ia juga mengatakan makam itu agak aneh. Mumi dari periode akhir seperti itu biasanya tidak ditempatkan dalam lubang batu. "Lubang-lubang seperti ini umumnya digunakan pada dinasti yang amat awal. Jadi, bisa menemukannya pada Dinasti ke-26 adalah sesuatu yang langka," ujar Karar.
Penggalian yang telah berlangsung selama 150 tahun di Saqqara telah mengungkap adanya sebuah pekuburan piramid dan makam yang amat luas. Sebagian besar makam itu berasal dari masa kerajaan lama, tapi ada juga beberapa situs yang berasal dari masa pendudukan Romawi.

Di masa lalu, ekskavasi hanya difokuskan pada salah satu sisi dari dua piramid yang berdekatan, yaitu Piramid Berundak Raja Djoser yang terkenal dan Piramid Unas, raja terakhir dari Dinasti kelima. Daerah tempat makam baru itu ditemukan sampai ke arah barat daya, dan sebagian besar belum tersentuh oleh para arkeolog.

Tak aneh, meskipun penggalian telah bertahun-tahun dilakukan, penemuan baru terus terjadi. Desember tahun lalu, dua makam ditemukan dekat makam baru tersebut. Keduanya dibangun untuk pejabat tinggi, salah seorang di antaranya bertanggung jawab atas quarries, lubang pengambilan batu yang dipakai untuk membangun piramid di dekatnya. Makam lainnya berisi mumi perempuan yang bertanggung jawab untuk menyediakan penghibur bagi Firaun.

November lalu, Hawass mengumumkan penemuan sebuah piramid baru di Saqqara, piramid ke-118 di Mesir, dan piramid ke-12 yang ditemukan di Saqqara. Menurut Hawass, hanya 30 persen monumen Mesir yang telah ditemukan, sedangkan sisanya masih terkubur di dalam pasir.

02 May 2010

Cleopatra (69-30 SM)



1. Pengenalan Sosok Cleopatra
Memerintah 51 SM–12 Agustus 30 SM Ptolemeus XIII (51 SM–47 SM), Ptolemeus XIV (47 SM–44 SM), Caesarion (44 SM–30 SM)
Lahir Januari 69 SM, Alexandria
Meninggal 12 August 30 SM, Alexandria
Pendahulu Ptolemeus XII
Pengganti Tidak ada (Provinsi Romawi)
Selir Ptolemeus XIII, Julius Caesar, Mark Antony
Dinasti Ptolemaik
Ayah Ptolemeus XII
Ibu Cleopatra V dari Mesir
Cleopatra VII Philopator (Yunani: Κλεοπάτρα Φιλοπάτωρ; Januari 69 SM – 12 Agustus 30 SM) adalah ratu Mesir kuno, anggota terakhir dinasti Ptolemeus. Walaupun banyak ratu Mesir lain yang menggunakan namanya, dialah yang dikenal dengan nama Cleopatra, dan semua pendahulunya yang bernama sama hampir dilupakan orang.

2. Masa Kecil Cleopatra
Sedikit yang diketahui tentang masa kecil Cleopatra, tetapi Cleopatra berdarah Yunani, bukan keturunan Mesir. Ia dilahirkan pada awal tahun 69 SM, anak ke-3 dari 6 orang dan lahir di kalangan Dinasti Ptolemaik Yunani. Ia mempunyai 2 orang kakak dan seorang adik perempuan serta dua adik laki-laki. Ia dilahirkan dan dibesarkan di Alexandria yang merupakan kota terbesar dan termewah saat itu.

Kerajaan dari ayah Cleopatra tidak aman akibat tekanan dan konflik dari luar dan dalam perebutan kekuasaan, serta konflik dalam seperti pemerintahan sentralisasi dan korupsi politik. Hal ini memimpin pemberontakan dan hilangnya Siprus dan Cyrenaica yang menyebabkan masa kekuasaan Ptolemeus sebagai salah satu yang paling mematikan di dinasti tersebut. Semasa kecil, Cleopatra telah melihat persengketaan dalam keluarganya sendiri. Dikatakan bahwa ayahnya selamat dari 2 usaha pembunuhan ketika seorang pelayan menemukan ular berbisa yang mematikan di tempat tidurnya dan pelayan yang mencicipi minuman anggur tuannya yang selanjutnya pelayan tersebut meninggal. Kakak perempuan tertuanya, Tryphaena juga mencoba untuk meracuni Cleopatra sehingga ia mulai menggunakan juru cicip. Ketika ia berusia belasan tahun, ia menyaksikan kejatuhan ayahnya sendiri dan ayahnya menjadi boneka Kekaisaran Romawi akibat beban utang yang terlalu tinggi, tetapi masih berharap agar Romawi tidak menaklukan Mesir. Keadaan itu menyebabkan Ptolemeus XII diusir rakyat dari Alexandria yang akhirnya melarikan diri ke Romawi. Pada tahun 58 SM, ibunya, Cleopatra V mengambil alih pemerintahan bersama anaknya, Berenice IV dengan bantuan gubernur Suriah yang dikuasai Romawi, Aulus Gabinius selama setahun hingga ibunya meninggal, lalu Berenice IV memerintah sendiri. Ptolemeus XII menggulingkan anak perempuan tertuanya pada tahun 55 SM dan menghukum mati anaknya, Berenice IV. Kakak perempuan Cleopatra lainnya, Tryphaena mengambil tahta dan tidak lama kemudian ia meninggal yang menyisakan Cleopatra dengan suaminya dan adiknya, Ptolemeus XIII sebagai penerus tahta.

Dari ayahnya, Ptolemeus XII, Cleopatra mengetahui akan kekuatan leluhurnya. Leluhurnya telah melakukan penaklukan besar hampir 3 abad yang lalu.

3. Masa Pemerintahan Cleopatra 

- Naik Tahtah
Ptolemeus XII meninggal pada bulan Maret tahun 51 SM, membuat Cleopatra yang saat itu berusia sekitar 18 tahun dan Ptolemeus XIII yang berusia sekitar 12 tahun sebagai pemimpin gabungan. 3 tahun pertama kekuasaan mereka sulit karena permasalahan ekonomi, kelaparan, banjir sungai Nil dan konflik politik. Walaupun Cleopatra menikahi adiknya, ia menunjukan bahwa ia tidak memiliki keinginan untuk berbagi kekuasaan dengannya.

- Turun Tahtah
Pada bulan Agustus tahun 51 SM, relasi mereka rusak. Cleopatra menurunkan nama Ptolemeus dari dokumen resmi dan wajahnya muncul sendiri di uang koin yang berada diluar tradisi Ptolemaik yang menyatakan bahwa pemimpin wanita dibawahkan oleh pemimpin laki-laki. Hal ini menghasilkan kelompok rahasia orang yang tidak termasuk dalam istana, dipimpin oleh eunuch Pothinus, menurunkan Cleopatra dari kekuasaan dan menjadikan Ptolemeus pemimpin pada tahun 48 SM (atau lebih awal, dan terdapat sebuah dekrit pada tahun 51 SM dengan nama Ptolemeus sendiri). Ia mencoba untuk melakukan pemberontakan disekitar Pelusium, tapi ia terpaksa melarikan diri dari Mesir dengan adiknya yang tersisa, Arsinoë.

- Kembali Naik Tahtah
Ketika Cleopatra pergi dari Mesir, Pompey melibatkan diri dalam perang saudara Romawi. Pada musim gugur tahun 48 SM, Pompey melarikan diri dari pasukan Julius Caesar ke Alexandria dan mencari suaka. Ptolemeus saat itu berusia 15 tahun dan menunggu kedatangannya. Pada tanggal 28 September 48 SM, Pompey dibunuh oleh salah satu mantan opsirnya yang sekarang bekerja untuk Ptolemaik. Ia dipenggal di depan istri dan anaknya, yang berada di kapal yang baru saja ia turuni. Ptolemeus berpikir bahwa dengan ia telah memerintahkan kematian Pompey untuk menyenangkan Julius Caesar. Hal ini adalah kesalahan Ptolemeus yang besar. Ketika Caesar tiba di Mesir dua hari kemudian, Ptolemeus memberikan kepala Pompey. Caesar yang melihat hal ini sangat marah karena fakta bahwa walaupun ia musuh politik Caesar, Pompey adalah konsul Roma dan duda dari anak Julis Caesar, Julia. Caesar menguasai ibukota Mesir dan menjadikannya wasit dari klaim antara Ptolemeus dan Cleopatra.

Cleopatra mengambil kesempatan ini dan kembali ke istana dan bertemu dengan Caesar. Dipercaya bahwa Caesar terpesona dengan langkahnya, dan Cleopatra menjadi kekasihnya. 9 bulan setelah pertemuan pertama mereka, Cleopatra melahirkan bayi. Pada saat ini, Caesar meninggalkan rencananya untuk menggabungkan Mesir, dan mendukung klaim Cleopatra atas tahta. Setelah perang saudara pendek, Ptolemeus XIII tenggelam di sungai Nil dan Caesar mengembalikan Cleopatra ke tahtanya, dengan adiknya yang lain Ptolemeus XIV sebagai wakil pemimpin baru.

4. Hubungan Cinta Cleopatra
- Hubungan Cinta Cleopatra dengan Julius Caesar
Walaupun perbedaan umur Cleopatra dan Julius Caesar sebesar 30 tahun, Cleopatra dan Caesar menjadi kekasih selama Caesar berada di Mesir tahun 48 SM sampai 47 SM. Mereka bertemu ketika Cleopatra berusia 21 tahun dan Caesar berusia 50 tahun. Pada tanggal 23 Juni 47 SM, Cleopatra melahirkan Ptolemeus Caesar (disebut "Caesarion" yang berarti "Caesar kecil"). Cleopatra mengklaim Caesar sebagai ayahnya dan berharap untuk menjadikan anak itu sebagai ahli waris, tetapi Caesar menolak dan lebih memilih cucu lelakinya, Octavian. Caesarion dimaksudkan untuk mewarisi Mesir dan Romawi, menyatukan timur dan barat.

Cleopatra dan Caesarion mengunjungi Roma pada tahun 47 SM sampai tahun 41 SM dan hadir ketika Caesar dibunuh pada tanggal 15 Maret 44 SM. Sebelum atau sesudah pembunuhan, ia kembali ke Mesir. Ketika Ptolemeus XIV meninggal karena kesehatannya memburuk, Cleopatra menjadikan Caesarion penerusnya. Untuk menjaganya dan Caesarion, adiknya Arsinoe meninggal.

- Hubungan Cinta Cleopatra dengan Mark Antony
Pada tahun 42 SM, Mark Antony, salah satu orang yang berkuasa di Roma setelah kematian Caesar, memanggil Cleopatra untuk bertemunya di Tarsus untuk menjawab pertanyaan kesetiaannya. Cleopatra tiba dan memikat Antony yang menyebabkan Anthony menghabiskan musim dingin tahun 41 SM–40 SM dengannya di Alexandria. Pada tanggal 25 Desember 40 SM, ia melahirkan 2 anak, Alexander Helios dan Cleopatra Selene II.

Empat tahun kemudian, tahun 37 SM, Antony mengunjungi Alexandria sekali lagi untuk berperang dengan Parthian. Ia memperbarui hubungannya dengan Cleopatra, dan sejak saat itu Alexandria menjadi rumahnya. Ia menikahi Cleopatra menurut ritus Mesir (surat dikutip di Suetonius mengusulkan ini), walaupun ia sedang berada pada waktu menikahi Octavia Minor. Ia dan Cleopatra memiliki anak yang bernama Ptolemeus Philadelphus.

Dengan donasi Alexandria pada tahun 34 SM, dan juga serangan Anthony atas Armenia, Cleopatra dan Caesarion dimahkohtai sebagai wakil pemimpin Mesir dan Siprus. Alexander Helios menjadi pemimpin Armenia, Media, dan Parthia; Cleopatra Selene II menjadi pemimpin Cyrenaica dan Libya. Ptolemeus Philadelphus menjadi penguasa Phoenicia, Suriah, dan Sisilia. Cleopatra juga mendapat gelar "Ratu atas Raja".

Sikap Anthony dipandang buruk oleh Romawi dan Octavian meyakinkan senat untuk berperang dengan Mesir. Pada tahun 31 SM, pasukan Anthony menghadapi serangan armada Romawi di pantai Actium. Dengan terjadinya pertempuran Actium, Octavian menyerang Mesir. Dengan tanpa pengungsi lain yang melarikan diri, Anthony melakukan aksi bunuh diri dengan menusukan pedangnya pada tanggal 12 Agustus 30 SM.

5. Kematian Cleopatra dan Mark Antony
Mark Antony dan Cleopatra menantang Caesar Augustus untuk merebut kendali atas Kerajaan Roma, lebih dari dua milenium lalu. Namun pasukan tempur mereka berhasil dikalahkan. Mereka lalu bunuh diri. Sejarawan Roma, Plutarch, mengatakan Caesar mengizinkan mereka untuk dikubur bersama, tetapi makam mereka tidak pernah ditemukan.

Mark Antony bunuh diri yang menyebabkan Cleopatra juga bunuh diri. Tidak diketahui bagaimana ia meninggal, tetapi menurut legenda, ia mengambil keputusan untuk bunuh diri setelah ia menyadari bahwa ia gagal mencapai tujuannya. Ia meninggal akibat membiarkan dirinya digigit ular berbisa yang diselipkan kedalam bakul berisi buah ara. Dalam detik terakhir kematiannya, ia menyatakan takdirnya sebagai dewi.

Anak Cleopatra, Caesarion mengklaim sebagai pharaoh Mesir, tetapi Octavian menang lebih dulu. Caesarion ditangkap dan dieksekusi, takdirnya dilaporkan dikunci oleh perkataan terkenal Octavian: "Dua Caesar terlalu banyak." Hal ini mengakhiri garis pharaoh Mesir. 3 anak dari Cleopatra dan Antony diampuni dan dibawa kembali ke Roma dan mereka dirawat oleh istri Anthony, Octavia Minor.

Pelayan Cleopatra, Iras and Charmion juga bunuh diri. Anak perempuan Anthony, Octavia diampuni dan juga anaknya, Iullus Antonius. Anaknya yang tertua, Marcus Antonius Antyllus, dibunuh ketika memohon untuk kehidupannya di Caesarium.

Cleopatra bunuh diri sewaktu Augustus (Octavianus) naik tahta dan menyerang Mesir, dengan cara memasukkan tangannya sendiri kedalam keranjang penuh ular berbisa ( Asp / sejenis Cobra asal Afrika Utara). Kisah hidupnya sering didramatisasikan dalam berbagai bentuk karya, termasuk "Antony and Cleopatra" dari William Shakespeare dan beberapa film modern.

6. Usaha Penemuan Jasad Cleopatra dan Mark Antony
- Seorang arkeolog senior Mesir, Zani Hawass, kini tengah bersemangat melacak makam ratu legendaris zaman Mesir kuno, Cleopatra, dan kekasihnya Mark Antony- seorang politisi dan jenderal Kekaisaran Romawi pada abad 40-an sebelum Masehi.

Pasalnya, Minggu 20 April 2009, tim arkeolog mengumumkan penemuan awal berupa 22 koin kuno, 10 mumi, dan fragmen wajah yang retak pada bagian dagu. Itu menjadi petunjuk berharga untuk menemukan kuburan Mark Antony dan Cleopatra, yang selama ini menghilang ditelan bumi.

Zahi Hawass memperlihatkan tempat harta karun kuno itu ditemukan kepada para wartawan kemarin, dalam tur di kuil dewa Osiris yang telah berusia 2.000 tahun. Hawass yakin, di situs yang berlokasi di dekat Laut Mediteran tersebut terletak makam sepasang kekasih yang menjadi misteri sekian lama.

"Menurut saya, jika makam itu ditemukan, maka itu akan menjadi penemuan paling penting pada abad 21 karena kisah cinta antara Cleopatra dan Mark Antony, dan karena kisah menyedihkan tentang kematian mereka," kata Hawass.

"Jika Anda lihat wajah Mark Antony, banyak orang yakin kalau dia memiliki luka di dagunya, dan itulah mengapa saya berpikir bahwa ini bisa saja adalah Mark Antony," kata Hawass sambil menujukkan fragmen tersebut. Namun dia mengaku bahwa mereka tidak yakin seratus persen dan bergurau bahwa topeng itu bisa saja melukiskan Richard Burton, aktor yang berperan sebagai Mark Antony pada film "Cleopatra", tahun 1963, yang juga dibintangi Elizabeth Taylor.

Namun, penemuan 10 mumi di luar kuil meyakinkan Hawass bahwa ada tokoh penting yang dimakamkan di dalam kuil. "Tidak ada yang dikubur di luar kuil tanpa sebuah alasan. Kami melihatnya di pada masa firaun, selalu ada mumi yang dikuburkan di samping piramida," katanya.

- Dewan Purbakala Mesir menyatakan, pencarian akan dipusatkan di tiga lokasi yang diduga paling kuat. Ketiga lokasi berada di satu kawasan Kuil Taposiris Magna, yang berada dekat dengan Kota Alexandria di bibir pantai Laut Mediterania.

Tahun lalu, di kuil yang dibangun pada masa kekuasaan Raja Ptolemy II (282-246 SM) itu ditemukan kepala patung Cleopatra, 22 koin bergambar Cleopatra, dan sebuah topeng yang diduga milik Anthony. Di dalam kuil tersebut terdapat sejumlah ruangan. Tiga di antaranya yang berada di bawah tanah diperkirakan sebagai makam Cleopatra dan Anthony.

"Pasangan kekasih itu mungkin disemayamkan di ruangan yang sama," demikian pernyataan yang dilansir Dewan Purbakala. Penggalian akan dilakukan tim arkeolog dari Mesir dan Republik Dominika yang telah melakukan penelitian di kawasan tersebut dalam tiga tahun terakhir.

7. Sosok Sebenarnya Cleopatra
- Cleopatra Cantik?
Cleopatra nyaris pasti tidak cantik secara fisik (Ingat, konsep kecantikan berbeda pada setiap periode dan setiap orang di planet ini).

Penulis esai Yunani, Plutarch, menulis tentang Cleopatra sekitar seabad setelah kematian Cleopatra tahun 30 SM, dalam bukunya Life of Anthony. Ia menggambarkan Cleopatra sebagai “benar-benar tak bercacat atau bahkan luar biasa” dan menulis bahwa “kecantikannya tiada duanya”. Hanya sepuluh keping koin dalam pemerintahannya yang memperlihatkan gambaran dirinya yang masih ada dalam kondisi baik. Koin-koin tersebut menunjukkan lehernya yang gemuk (secara kiasan disebut “Gulungan Venus”), hidung yang bengkok, telinga yang panjang, dan dagu yang mencuat. Cleopatra, seperti semua wanita Ptolemaic lainnya, tingginya sekitar 1,5 m. Jadi, dalam istilah sekarang, ia pendek, gemuk, dan montok – namun juga sangat menarik.

Jika Anda mengikuti keyakinan Frank Zappa bahwa “otak Anda adalah organ seks Anda”, Cleopatra itu cantik. Ia dapat berbicara sembilan bahasa, memiliki otak yang tajam, dan memiliki karisma yang kuat. Ia berpendidikan tinggi, memiliki keagungan luar biasa sejak dini, dan memiliki daya tarik serta berjiwa pemimpin. Plutarch menulis: “...percakapannya menawan luar biasa...” dan “perbincangannya menggoda... karakternya, yang merasuk dalam tindakannya... begitu memesona tak terkatakan. Bunyi dari suaranya manis.” Ia begitu menarik, tulis Plutarch, sehingga “Plato mengakui empat jenis pujian, namun Cleopatra punya ribuan.” Kebijaksanaan dan kecerdasannya dipuji dalam kepustakaan Arab dan Koptik.

Jadi, meskipun secara fisik ia tidak cantik, ia berhasil merebut dan memenangi hati dua orang yang paling berkuasa pada masanya, Julius Caesar dan Mark Anthony. Julius Caesar berkata, “Tidak ada darah dalam venanya, selain darah Matahari. Hathor yang manis tinggal dalam matanya dan lesung lututnya.”

- Apakah Ular Kecil Berbisa yang Membunuh Cleopatra?
Dalam Anthony and Cleopatra, Shakespeare menceritakan bahwa Cleopatra meninggal akibat gigitan ular berbisa yang disusupkan ke kamar tidurnya dalam keranjang buah ara.

Namun, spesies ular tertentu tersebut tidak hidup di Mesir. Jauh lebih sesuai (jika memang ia dibunuh seekor ular) bahwa ular itu ular kobra, yang memang hidup di Mesir. Plutarch menulis, “... tapi dari pintu yang terbuka, mereka melihat ia mati membatu, tergeletak di tempat tidur dari emas, dalam ornamen-ornamen kerajaan”. Bahkan sekarang, kita masih tidak mengetahui bagaimana sebenarnya kematiannya.

Seekor ular berbisa memang muncul sebagai “uraeus” pada mahkotanya. Uraeus adalah perlambang ular suci sebagai lambang kekuasaan tertinggi, dan biasanya dikenakan di hiasan kepala dewa-dewi dan pharaoh Mesir.

- Cleopatra – Pekerja Ajaib
Satu citra yang tidak kita miliki dari Cleopatra adalah, ia duduk di dekat meja, membaca laporan intelijen militer, dan laporan pengendalian belalang.

Namun, ia harus mampu mengembalikan kerajaannya dari jurang kehancuran dengan cara yang ia lakukan. Ia mewarisi kerajaan yang bangkrut, yang bahkan tidak mampu mencetak koin emas, hanya dari logam yang tidak begitu baik (itulah sebabnya hanya ada sedikit koin dengan gambaran dirinya).

Ia membangun pasukan, membangun armada untuk menyaingi armada Romawi, membuat Mesir kuat, mempertahankan kedamaian, dan sukses mengadu domba lawan-lawan yang kuat untuk saling bertempur. Ibu kotanya, Aleksandria, mungkin merupakan kota yang paling maju di dunia: kota ini mempunyai layanan kesehatan universal, autopsi, dan perpustakaan serta mercusuar yang luar biasa, dan merupakan sebuah pusat yang menarik artis, ilmuwan, insinyur, dan penulis dari seluruh dunia.

Sumber Refenensi :
1. http://wikimedia.or.id/
2. http://www.forumsains.com/
3. http://sains.kompas.com/