27 January 2016

Kuil Parthenon

1.Pengenalan Parthenon 
Kuil Parthenon
Parthenon adalah kuil yang didedikasikan untuk dewi kebijaksanaan Athena. Parthenon dibangun ketika Kerajaan Athena berada pada puncak kejayaannya (477 SM). Exterior Parthenon selesai pada 438 SM, dan selesai didekorasi pada tahun 432 SM. Bangunan ini adalah salah satu peninggalan bersejarah zaman Yunani kuno yang memiliki konsep arsitektur menakjubkan pada masanya.

Elemen-elemen arsitektur di Kuil Parthenon dibangun sesuai dengan konsep rasio emas ( golden ration / golden rules ). Dalam seni arsitektur, struktur yang dibuat dengan prinsip rasio emas ( golden ratio ) memiliki proporsi yang sangat ideal dari segi estetika. Karena itulah rasio emas juga sering disebut divine proportion atau proporsi ilahiah.

Meskipun tak diketahui pasti apakah bangsa Yunani kuno yang menciptakan prinsip matematis rasio emas, tetapi para ahli matematika dan arsitektur modern memang sering menemui rasio emas dalam bangunan-bangunan peninggalan kebudayaan kuno itu.

Rasio emas Phidias di Kuil Parthenon

Simbol Fi sendiri diciptakan berdasar nama Phidias, pematung yang menjadi arsitek utama Parthenon. Phidias menggunakan rasio emas dalam bentuk proporsi persegi panjang emas untuk rancangan eksterior, lantai, dan patung-patung yang menghiasi kuil.

Parthenon bukanlah kuil terbesar, namun kelebihan dari arsitektur ini adalah akumulasi dari kualitas estetika dan filsafat Yunani: idealisme cara hidup, perhatian yang begitu detail, pengertian matematis yang menjelaskan keharmonisan alam. Presisi dari Parthenon ini merupakan sebuah perolehan yang tidak bisa tertandingi oleh bangunan apapun, bahkan sampai sekarang ini. Hal ini yang membedakan bangunan Yunani seperti Parthenon dibandingkan bangunan-bangunan dari kebudayaan lainnya.

Selain tanda dari estetika yang tinggi, Parthenon juga merupakan lambang dari demokrasi Athena. Orang-orang Athena percaya bahwa mereka berbeda dari barbar karena mereka hidup dengan demokrasi. Parthenon adalah salah satu tempat dimana mereka mempraktikkan demokrasi. Di sana setiap suara individu dianggap menjadi suara yang penting yang harus didengarkan dan dipertimbangkan.

2.Sejarah Parthenon
Kuil Parthenon dibangun dengan maksud untuk menyimpan patung-patung pemujaan Dewi Athena. Dan karena pada masa lalu banyak orang yang mempercayai dengan adanya Dewa [politheisme], maka dibangunlah Kuil untuk tempat pemujaan Dewa-dewa. Nama Parthenon itu sendiri berarti pemujaan Dewi Athena Parthenos yang berarti wanita yang bisa menikah tetapi tidak menikah, yang menurut cerita Dewi Athena lahir dari kepala Dewa Zeus. Dewi Athena itu merupakan symbol dari kebersihan jiwa, pikiran, dan hati. Ada 2 macam pola pencapaian yang menuju ke kuil Parthenon.

3. Kompleks Bangunan Parthenon 
a. Informasi Bangunan
Lokasi Parthenon di Kompleks Bangunan Acropolis
Nama bangunan : Parthenon
Arsitek : Iktinos dan Kalicrates
Sculptor : Pheidias
Style : Doric Yunani Kuno
Lokasi : Athens, Yunani
Luas bangunan : 102.9 ft. x 252 ft. (31.39 m x 76.82 m)
Tinggi bangunan : 508 mm (20 in)
Type bangunan : Kuil
Tahun Pembuatan : 488 – 480 sebelum Masehi

b. Struktur Bangunan
Denah Kuil Parthenon
Kuil dibangun pada masa Pericles persembahan kepada Parthenos. Kuil Parthenon dirancang oleh Ictinus dan Callicrates, pematungnya Pheidas.'' Denahnya segi empat 30. 9 x 69. 5 M2 dengan deretan 17 kolom pada sisi terpanjang, 8 pada sisi terpendek.

Bagian utama kuil berdiri di atas crepidoma dengan tiga tangga, masing-masing tingginya 508 mm. Bagian utama kuil dibagi menjadi dua ruang bertolak belakang, oleh dinding melintang. Ruang di sebelah timur luasnya 19.2 x 29.8 M2. Untuk masuk ke dalam Naos di mana terdapat patung Athena Parthenons (salah satu karya terbaik dari Pheidas) di ujung barat, terdapat pintu disebut Hecatompedon. Naos dikelilingi balkon ber-bentuk U, berkolom Dorik. Plafon dari Naos dahulu terbuat dari kayu.

Di sebelah barat bertolak belakang dengan Naos terdapat kamar Parthenon atau “kamar perawan” (virgin's chamber), dari mana nama kuil diambil. Pintu masuk disebut Opistodomus dengan pintu lebar dalam satu sumbu dengan pintu di timur. Baik Naos maupun virgin's chamber dikelilingi oleh dinding batu setebal 1.2M, dan di luar juga keliling terdapat gang terbuka (ambulatory) selebar 2.7 M di sisi, 3.3 M di depan dan belakang.

c. Bentuk Bangunan
Kuil-kuil gaya Doria semula dibangun dengan aturan-aturan tertentu yang agak kaku, seperti jumlah-jumlah pilarnya dan ukuran-ukuran lainnya yang khusus. Akan tetapi setelah Parthenon, aturan-aturan dalam membangun kuil tidak pernah lagi diikuti dengan kaku. Pericles membangun Parthenon, sebagai pusat pemekaran dan pembangunan kembali Acropolis semasa abad keemasan. Pembangunannya mulai tahun 447-438 SM, sementara hiasan seni pahatnya selesai pada tahun 432 SM. Ada delapan pilar doria di sisi yang sempit dan 17 pilar di sisi yang panjang. Sebelah barat bagian kuil ini masih terlihat utuh.

Tiang Parthenon yang bergaya Doria
Serambinya bergaya Cellacolonnade (barisan pilar penopang atap) bertingkat dua yang membentuk gang mengelilingi patung tersebut. Penerangan diperoleh dari pintu masuk yang tinggi karena tidak ada jendela, juga dari lampu-lampu yang berminyak zaitun. Di antara puncak-puncak pilar dan atap terdapat sebidang tembok yang disebut dengan entablature. Bagian atasnya mempunyai metoples (pahatan-pahatan adegan mitologis) berganti-ganti dengan triglyphs (ujung-ujung balok kayu pada kuil). Keduanya dahulu bercat cerah, meski sekarang warna cat itu memudar. Kedua sisi atap kuil berbentuk sudut lancip yang disebut pediment dan di kanan kiriya ditempatkan patung-patung besar.


Metope-metope itu menggambarkan gigantomochy (keperkasaan raksasa) di sisi Timur, Amazonomachy (keperkasaan prajurit perempuan) di sisi Barat, Centauromachy (keperkasaan mahluk kuda berkepala manusia) di sisi Selatan, dan adegan dari perang Troya di sisi Utara. Ada 92 metope, 32 pada tiap sisi dan 14 pada tiap ujung. Hanya 57 buah yang masih tersisa, 41 buah di tempatnya dan yang 16 buah tersebar di museum-museum lainnya. Keadaan ini tidak memungkinkan untuk mengenali dengan tepat berbagi cerita mitologi dari berbagai metope itu.

Akan tetapi ada satu pasang yang jelas menggambarkan peperangan antara bangsa Lapith dan bangsa Centaur, yang melambangkan perjuangan antara bangsa Yunani dan bangsa barbar. Metope lainnya memperlihatkan bangsa Yunani memerangi bangsa Amazone dan dewa-dewa memerangi para raksasa. Relief gaya Ionia pada puncak dinding seputar cella menggambarkan arak-arakan Panathenaea, pesta religius yang paling resmi dari penduduk Athena. Adegan sepanjang 325 kaki memenuhi ke empat dinding bangunan tersebut, yang terdiri atas tokoh-tokoh dewa, binatang dan 360 manusia ini tetap utuh.

d. SCULPTURES
Sculptue-sculpture ini terdapat pada interior maupun eksterior. Pada bagian interior diletakkan Patung Dewi Athena untuk disembah Pada bagian eksterior, sculpture ditemukan pada bagian pedimental sculpture

Kekhususan dari sculpture yang ada yaitu pada patung Dewi Athena. Patung Dewi Athena tersebut dibuat oleh Phidias dengan tinggi 40 ft [ sekitar 12 m ]. Bahan yang digunakan yaitu kayu, logam, tanah liat, dan perekat. Jubah Athena terbuat emas, dan didesign agar dapat dilepas untuk mengatasi jika terjadi sesuatu. Muka, kedua tangan dan kaki terbuat dari gading, kedua matanya dari permata yang indah. Selain dengan jubah yang panjang, patung Athena memakai penutup kepala. Sebuah mahkota sebagai symbol kemenangan di tangan kanannya. Sedangkan tombak di tangan kirinya. Sebuah tameng di sebelah kaki Athena bergambar Pheidias dan Pericles.

e. METOPES
Metopes dari Parthenon semuanya memiliki arti dan menggambarkan perjuangan antara kekuatan dan keadilan serta kriminalitas. dongeng tentang perperangan melawan Amazon

f. FRIEZE
Frieze merupakan ornament-ornamen yang terdapat pada bagian atas dari dinding Kuil. Ukurannya juga relative kecil, yaitu 3 kaki 5 inchi. Letaknya tepat pada bagian triglyphs dan metopes. Jadi jika kita melihat dari bawah, sulit untuk melihat detail yang ada. Pada bagian timur, melambangkan seorang anak yang sedang melipatkan kain untuk pria dewasa. Menggambarkan iring-iringan manusia berkuda pada ketiga sisinya.

g. BENTUK KOLOM.
Tiga buah bentuk kolom yang digunakan di Kuil-kuil Yunani: Doric Capital, Ionic Capital, dan Corinthian Capital. Tetapi hanya dua bentuk kolom yang mendominasi Kuil Parthenon, yaitu Doric dan Ionic.

1. Doric merupakan bentuk yang paling tua dari dua bentuk yang lain [ Ionic, Capital dan Corinthian ] panel-panel yang berasal dari sculpture sebelum Masehi. Tetapi kemudian bentuk Doric diperbagus pada abad ke-5 sebelum Masehi. Dan digunakan untuk Parthenon dan Propylaea di Athens. Jika dilihat, bentuk type Doric ini terlihat simple Doric ini melambangkan struktur yang paling tinggi tingkatannya. Doric dikarakteristikan dengan triglyphs dan metopes. Pada setiap metopes, diisi oleh Capital. Bentuk Doric ini muncul pada abad ke-7. Doric digunakan di yunani dan beberapa koloni di Italia dan sicilia.

2. Bentuk ionic capital berkembang di Yunani pada abad ke-5. Bentuk ini terlihat ramping dan elegan. Dan pada gambar terlihat ada semacam bentuk spiral atau ikal di kedua muka. Pada bagian tengah bentuknya hampir sama dengan Doric, di situ terdapat garis yang menonjol dan lekukan. Sehingga bentuk ini lebih atraktif dibandingkan dengan bentuk Doric. Bentuk ini diketemukan di yunani timur dan kepulauannya.

3. Bentuk corinthian capital muncul pada abad ke-4 sebelum Masehi. Bentuknya terlihat paling rumit dari yang lain. Kapital Kolom Koriental Jika dilihat menyerupai bentuk daun, mungkin inspirasinya berasal dari alam. Lekukannya begitu atraktif dan harmony dengan bentuk yang lainnya. Banyak diketemukan di Roma.

h. Lokasi
Acropolis
Lokasi Kuil Parthenon Parthenon terletak di bagian timur dari bangunan Acropolis Athens. Lokasinya sangat mendukung, karena selain bentuknya yang paling besar, Parthenon terletak pada dataran yang paling tinggi. Seakan-akan Kuil Parthenon sebagai focus dari semua bangunan yang ada di Acropolis.

4. Dana Pembangunan 
Parthenon Setelah Perang Yunani-Persia, orang Athena membiarkan Akropolis sebagai reruntuhan dan tidak berusaha merenovasinya, seabagi peringatan perang. Pada tahun 440-aan SM, barulah rakyat Athena ingin kembali membangun Parthein mereka dengan lebih besar dan lebih indah. Untuk membangun kembali Parthenon, Athena membutuhkan dana yang besar. Pemerintah Athena mengakali permasalahan ini dengan mengambil dana iuran Liga Delos dan menggunakannya untuk membangun Parthenon. Liga Delos adalah persekutuan ngara-negara kota di Yunani yang dipimpin oleh kota Athena. Dana itu sendiri berasal dari pembayaran oleh semua anggota dan Liga dan sebenarnya dana itu harus digunakan untuk kepentingan Liga, yaitu bertempur melawan Persia. Namun karena Athena membutuhkan dana besar dan memiliki kuasa lebih atas Liga Delos,mereka berani untuk merampas uang itu untuk kepentingan mereka sendiri yakni membangun Parthenon.

5. Pembangunan Parthenon 
Para arsitek Parthenon ingin membangun kuil terbaik di Yunani. Ketika sebagian besar kuil Yunani memiliki enam tiang di bagian depannya, Parthenon memiliki delapan tiang. Kuil Yunani lainnya dihiasi oleh friz (bongkahan batu panjang berhias pahatan bersambungan) saja atau metope (panel batu individual berhias) saja, sedangkan Parthenon memiliki friz dan juga metope. Ada serangkan triglif dan metope di arkitraf utama, di atas tiang bergaya Doria, dan ada friz di arkitraf dalam, di atas tiang bergaya Ionia. Jadi ketika kuil Yunani lain memiliki tiang dengan hanya satu gaya saja, tiang-tiang Partheon dibuat dengan dua gaya.

Rekontruksi Kuil Parthenon

Para arsitek ingin membuat Parthenon seindah mungkin. Kallikrates dan Iktinos ingin Parthenon nampak mengambang, jadi mereka merancang kuil ini sedikit melengkung ke arah tengah, sehingga Parthenon terlihat hendak melayang ke udara. Mereka juga mengetahui bahwa jika tiangnya dibuat lurus, maka ilusi optik akan membuat kuil nampak tipis di bagian tengah, jadi mereka merancang supaya tiangnya agak tebal di bagian tengah, sehingga semua tiangnya akan nampak tegak dan sama tebalnya.

Parthenon tidak menggunakan adukan pasir, kapur atau semen. Penyambungan tiang dan bagian yang lain dilakukan dengan cara unik. Para pekerja memotong lekukan kecil dibagian atas dari setiap blok batu. Lekukan serupa juga dibuat yang letaknya besebrangan di blok batu sebelahnya. Lalu mereka menuangkan timah cair. Kalo timah sudah mengeras, blok batu itu disatukan dengan erat. Marmer putih Parthenon ditambang digunung Pantelicus. Marmer berat ini diangkut sejauh 6 kilometer ke kota Athena menggunakan kereta yang ditarik lembu.

Tiang Parthenon dibuat dari 10 sampai 12 potongan marmer berbentuk drum yang disatukan dengan bahan logam. Jalur-jalur marmer dipahat ketika potongan marmer masih diatas tanah dan diselesaikan ketika tiang itu sudah berdiri tegak. Kuil Parthenon sesungguhnya hanya memiliki sedikit garis lurus di seluruh kuil. Namun, arsitek Parthenon sungguh pintar. Penyelesaian yang dilakukan sangat halus hingga terciptalah kesan simetris. Sebuah tiang dengan sisi yang lurus akan tampak lebih kurus ditengah. Tiang Parthenon pun dibuat sedikit mengelembung. Sementara itu, tiang disudut sedikit lebih gemuk dibandingkan yang lain. Ini dirancang agar tiang itu tidak tampak lebih kurus karena latar belakang Kuil Parthenon adalah langit terbuka. Parthenon dibuat tidak berjendela, dengan atap dari kayu dilapisi ubin dari marmer. Lapisan ini cukup tipis sehingga dapat meneruskan cahaya matahari yang membaur kedalam.

6. Pahatan Kuil Parthenon 
Di bagain depan Parthenon, di pedimen segitiga, Pheidias memahat adegan persaingan antara dewi Athena dan dewa Poseidon sebagai dewa utama di kota Atheba. Di pedimen belakang, dia menaruh pahatan yang menggambarkan kelahiran dewi Athena dari kepala dewa Zeus. Sayangnya, sebagian besar pedimen itu kini sudah rusak, dan bagian yang masih tersisa kini disimpan di museum.

Di metope, tepat di bawah atap Parthenon, Pheidias memahat adegan pertempuran antara suku Lapith melawa makhluk Kentaur dari kisah Kentauromakhia, orang Yunani melawan bangsa Amazon dari kisah Amazonomakhia, para dewa melawan kaum raksasa dari kisah Gigantomakhia, dan adegan penghancuran kota Troya oleh pasukan Yunani.
Salah satu metope di Parthenon yang menggambarkan pertarungan antara orang Lapith melawan Kentaur
Pada friz Parthenon, Pheidias memahat ritual orang Athena, beserta para gadis di arah depan, yang membawakan pakaian baru bagi dewi Athena di kuilnya.
Metope yang menggambarkan persembahan pakaian bagi dewi Athena
 Rekonstruksi pedimen timur Parthenon yang menggambarkan kelahiran dewi Athena dari kepala Zeus.

Rekonstruksi pedimen timur Parthenon yang menggambarkan kelahiran dewi Athena dari kepala Zeus

Semua kisah tersebut menunjukkan kehebatan dan keunggulan bangsa dan pria Yunani atas bangsa dan peradaban lainnya pada umumnya,dan bagaimana pria dan dewa Yunani mampu mengalahkan semua yang melawan mereka, mulai dari raksasa, kentaur, orang Troya, hingga perempuan (suku Amazon).

Friz penunggang kuda di Parthenon

Friz lainnya pada Parthenon menggambarkan para pemuda Athena menunggang kuda. Kuda-kudanya merasa bersemangat berada dalam parade, dan para penunggangnya berusaha mengendalikannya. Pahatan ini menunjukkan kemampuan Pheidias dalam menampilkan gerakan kuda dan manusia.

Replika patung Athena Parthenos di Amerika Serikat
Di dalam Parthenon, Pheidias memahat sebuah patung dewi Athena yang sangat besar, dibuat dari emas dan gading (kriselefantin). Patung itu disebut Athena Parthenos. Sayangnya patung ini kini sudah tidak ada, karena patung tersebut sudah dilelehkan oleh orang untuk diambil emasnya.

Sebagian besar pahatan dibuat dengan gaya baru yang indah, yang mana semua tokohnya seolah bergerak dengan anggun, dan pakaian mereka nampak melayang dan amat tipis, nyaris tembus pandang, sehingga semua otot dan tendon mereka, yang digambarkan dengan indah, dapat terlihat.

Patung-patung dari Parthenon yang kini ada di Museum Britania.
Pada tahun 1700-an, seorang Inggris bernama Lord Elgin membeli sejumlah pahatan Parthenon dari pemerintah Utsmaniyah dan membawanya ke Inggris. Kini pahatan-pahatan tersebut berada di Museum Britania. Banyak pihak merasa bahwa pahatan itu seharusnya dikembalikan kota Athena, sedangkan beberapa lainya merasa bahwa pahatan itu harus tetap disimpan di Inggris.

7. Perkembangan Kuil Parthenon 
Kuil Parthenon sebenarnya mengalami banyak perkembangan pada masa itu :
1. Menjadi tempat atraksi para turis, ketika bangsa Roma tertatik dengan kebudayaan Yunani yang disebarkan oleh Alexander, Raja dari Kerajaan Macedonia.
2. Ketika rakyat Athena memeluk agama Kristen sekitar tahun 400 M, mereka mengubah Parthenon menjadi gereja Kristen, dan bangunan ini tetap berdiri hingga seribu tahun lamanya.
3. Namun ketika Kesultanan Utsmaniyah menguasai Yunani sekitar tahun 1400-an M, mereka tidak begitu tertarik pada gereja Kristen karena mereka adalah penganut Islam, sehingga lama-kelamaan Parthenon mulai rusak dan terabaikan.
4. Setelah Turki menaklukan Yunani, maka Kuil Parthenon kembali berubah menjadi sebuah masjid.
5. Pada tahun 1600-an, Utsmaniyah menggunakan Parthenon sebagai tempat penyimpanan amunisi dalam perang melawan orang Venesia. Utsmaniyah berpikir bahwa tidak akan ada yang menyerang Parthenon sehingga amunisi mereka aman di sana.
6. Namun pada tahun 1687, seseorang secara tidak sengaja menyalakan amunisi itu dan membuatnya meledak. Peristiwa ini membuat banyak pahatan dan atap Parthenon hancur.
7. Pada tahun 1800, karena kebangkitan dan ketertarikan bangsa Eropa terhadap benda-benda masa lalu yang bersejarah, maka terjadilah pencurian sculptures di Parthenon.
8. Sampai sekarang sculpture-sculpture disimpan di Museum London. Dan Parthenon masih bertahan sampai sekarang.

8. Harta Karun Parthenon
Kuil kuno Parthenon di Athena, Yunani, yang dibangun untuk pemujaan Dewi Athena, diduga kuat pernah menjadi lokasi penyimpanan harta, berupa jutaan koin perak. Demikian penemuan terbaru para peneliti.

Para peneliti menemukan kegunaan loteng tersebut dengan cara merekonstruksi ukuran, menganalisis catatan kuno untuk memperkirakan berapa koin yang disimpan di sana. Mereka juga menguji kembali kerja arkeologi yang telah dilakukan beberapa dekade lalu.

Koin bergambar kepala Dewi Athena dan Burung Hantu milik Dewi Athena

Bukti-bukti yang mereka temukan mengarahkan pada dugaan bahwa jutaan koin di loteng Parthenon tersebut adalah cadangan kas polis (negara kota) Athena. Selama Abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), saat Parthenon dibangun, Athena adalah negara kota yang kaya, di mana warganya mendirikan banyak bangunan megah yang fantastis -- yang bekas-bekasnya masih mampu membuat kagum manusia modern.

Athena kala itu di tengah serangkaian perang dengan pihak musuh, Sparta. Diduga, timbunan koin tersebut digunakan untuk membiayai upaya-upaya tersebut. Pada Abad ke-5 SM, Athena adalah salah satu polis paling kaya dan berkuasa di Yunani. Ia memiliki angkatan laut yang besar, membuat sejumlah negara kota lain rutin membayar upeti yang dipertukarkan dengan perlindungan militer.

Sejumlah penulis di masa lalu pernah menyebut, koin dalam jumlah besar disimpan di Akropolis. Namun, ia tak menyebut di mana persisnya. Misalnya, salah satu tulisan dari masa 433 SM menyebut bahwa 3.000 talen dikirim ke Akropolis untuk diamankan. Jumlah tersebut, kata ilmuwan, kolosal di zamannya.

Denominasi atau nilai tertinggi koin di Athena adalah tetradrachm perak. Dan 1 talen terdiri dari 1.500 koin tetradrachm. Maka 3.000 talen berarti 4,5 juta tetradrachm. Uang sebanyak itu memiliki berat 78 metrik ton atau 78.017 kilogram -- lebih berat dari tank M1 Abrams yang dipakai tentara AS.

Hebatnya lagi, itu belum semuanya. Para penulis kuno menyebut, cadangan uang Athena saat itu bisa mencapai 10.000 talen. Namun para peneliti memperkirakan, Athena kala itu mungkin telah mencetak koin emas -- yang nilainya 14 kali uang perak. Jika benar demikian, jumlah koin keseluruhan bisa berkurang, sebab dibutuhkan lebih sedikit uang emas untuk mencapai 1 talen.

"Keberadaan mata uang emas selalu minim di Athena, sebab polis itu punya penambangan perak sendiri," kata peneliti Spencer Pope dari University di Hamilton, Kanada, seperti dikutip dari situs sains LiveScience, Minggu (28/6/2015).

Penulis kuno Aeschylus pernah menyebut Athena dan area sekitarnya sebagai 'air mancur perak'.

• 'Kualat' pada Sang Dewi 

Catatan kuno tak pernah menyebut di mana persisnya koin-koin itu disimpan di Akropolis. Juga tak pernah dibeberkan kegunaan loteng Parthenon.

"Sumber-sumber (sejarah) terkesan diam tentang penggunaan loteng itu," kata Pope. Namun, ada beberapa alasan mengapa para peneliti yakin, loteng itu digunakan untuk menyimpan sebagian besar kekayaan Athena berupa koin-koin.

Kini, meski loteng tersebut hancur, masih tertinggal jejak tangga yang digunakan untuk menuju ke sana. Dari desainnya, tangga itu lebih fungsional -- untuk membawa naik koin-koin -- daripada untuk upacara.

Ukuran lantai loteng yang luas tak hanya menyediakan ruang untuk menyimpan koin-koin itu, tapi juga memungkinkannya menyebar di area yang luas. Dengan asumsi bahwa loteng tersebut memiliki lantai berupa balok tebal kayu cemara, maka kondisi itu bisa menahan berat koin-koin itu.

Dan, karena Parthenon berada di pusat kota, warga lebih mudah maupun mengakses uang di sana, sekaligus mempersempit peluang para penjahat mencuri harta yang ada di sana. Sebab, Parthenon adalah kuil Dewi Athena, mencuri di sana berarti kejahatan pada sang dewi.

 "Loteng Parthenon adalah lokasi luas yang paling cocok untuk menyimpan seluruh koin ," kata Pope. "Kami tidak bisa mengenyampingkan kemungkinan bahwa koin didistribusikan ke sejumlah bangunan lain, namun, harus diingat, loteng itu adalah ruang yang paling aman."

Alih-alih disebar mirip gudang uang Gober Bebek, para peneliti menduga, koin-koin tersebut ditempatkan di kotak-kotak, untuk mempermudah penghitungan. 

Referensi : 
http://archiephrodite.blogspot.co.id/2011/06/kuil-parthenon-447-432-sm.html 
http://edupaint.com/jelajah/arsitektur-manca-negara/6442-arsitektur-bangunan-bersejarah-parthenon-yunani.html 
http://cattytheexplorer.blogspot.co.id/search/label/Arsitektur 
https://id.wikipedia.org/wiki/Parthenon 
http://core.ac.uk/search/repositories.id:%28379%29 
http://f-pelamonia.blogspot.co.id/2010/06/perkembangan-arsitektur-yunani.html 
http://clara-indonesia.com/tag/around-the-globe/ 
http://rezkyekhyamarthon.blogspot.co.id/2010/06/arsitektur-yunani-kuno.html 
http://eprints.undip.ac.id/1622/1/Parthenon_utk_mdl.pdf 
http://news.liputan6.com/kategori/internasional/Pathenon/Terkuak, Loteng Harta di Kuil Pemujaan Dewi Yunani - News Liputan6.com.htm

0 comments:

Post a Comment

Komentar yang berisi iklan barang atau jasa akan segera dihapus. Begitu pula komentar yang mengandung hinaan, sara, atau berisikan hal negatif lainnya.