PERANG VIETNAM

Perang Vietnam sendiri bisa dibilang Unwanted War, Perang yang Tidak Diinginkan. Kongres yang merasa perlu membendung pengaruh komunis di Asia. Pihak militer sendiri sebenarnya enggan berperang di Vietnam.

TEORI EVOLUSI [KEHIDUPAN]

Evolusi suatu spesies menjadi spesies lain berlangsung secara bertahap selama jutaan tahun, dan tentu diantara perubahan bertahap itu terjadi bentuk-bentuk transisi atau bentuk lainnya.

FENOMENA PETIR

Menurut Harun Yahya, petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah –-mencapai tingkat tinggi.

Bunga Mawar

Mawar adalah suatu jenis tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar terdiri dari 100 spesies lebih, kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk.

Ts'ai Lun

Cai Lun (Hanzi: 蔡倫, simplify 蔡伦 , pinyin: Cài Lún, Wade-Giles: Ts’ai Lun) ialah penemu kertas berkebangsaan Tionghoa yang hidup pada zaman Dinasti Han, abad ke-1 - abad ke-2 Masehi.

12 August 2010

Taj Mahal



1. Pengenalan Tempat
Taj Mahal dikenal sebagai contoh karya arsitektur muslim India. Tāj Mahal (bahasa Urdu: تاج محل, Hindi: ताज महल) adalah sebuah monumen yang terletak di Agra, India. Dibangun atas keinginan Kaisar Mughal Shāh Jahān, anak Jahangir, sebagai sebuah musoleum untuk istri Persianya, Arjumand Banu Begum, juga dikenal sebagai Mumtaz-ul-Zamani atau Mumtaz Mahal. Pembangunannya menghabiskan waktu 23 tahun (1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal.

Shah Jahan, kaisar dari Kekaisaran Mughal memiliki kekayaan yang besar selama masa kejayaannya. Pada 1631 istri keduanya wafat sewaktu melahirkan putrinya Gauhara Begum, anak ke-14 mereka.

Taj Mahal dibangun kaisar Mogul kelima itu antara tahun 1631-1648 untuk mengenang istrinya, Arjuman Bano Begum, atau lebih dikenal sebagai Mumtaz Mahal. Awalnya, Shah Jahan hanya menyebut masjid itu sebagai makam Mumtaz Mahal, namun akhirnya berkembang menjadi Taj Mahal. Taj Mahal jika diterjemahkan berarti 'Istana Mahkota', sebuah perluasan dari nama Mumtaz Mahal yang berasal dari Persia. Mumtaz Mahal meninggal di usia 39 tahun, ketika melahirkan anak ke-14 pada tahun 1631. Kematian sang permaisuri ini membuat sang raja begitu berduka. Sebelum meninggal, Mumtaz berpesan 'ingin dibuatkan makam yang tak pernah disaksikan dunia sebelumnya untuk mengenangnya'.

2. Bentuk Asitektur
Taj Mahal yang dibangun Syah Jehan Raja Mogul V untuk menghormati istrinya Arjuman Banu Begum atau Mumtaz Mahal, terletak di pinggir Sungai Yamuna, Agra, India sekitar 190 kilometer dari New Delhi. Istana pilihan yang di dalamnya terdapat makam mulai dibangun tahun 1632 dengan mempekerjakan 20.000 orang, total biaya mencapai 40 juta rupee. Bangunan inti selesai tahun 1643 dan secara keseluruhan selesai tahun 1654.

Taj Mahal menjadi lambang kejayaan Dinasti Mogul, stabilitas di tengah penduduk yang majemuk namun kepemimpinan raja bijak, meski menganut ajaran Islam tapi tetap memberikan hak hidup terhadap beragam agama dan keyakinan. Syah Jehan mewarisi kebijakan pendahulunya dalam kepemimpinan sehingga tampil sebagai pemimpin yang sukses.

Taj Mahal merupakan gabungan berbagai arsitektur yang berkembang zaman itu, perpaduan karya arsitek terkemuka yang mengadopsi corak bangunan dari India, Pesia dan Asia Tengah. Konsultan pembangunan didatangkan dari Turki, ustadz Isa seorang arsitek terkemuka ketika itu. Sebuah kerja yang mengagumkan sehingga mendatangkan kekaguman di sepanjang zaman melintasi batas ruang dan waktu.

Kompleks Taj Mahal berbentuk bujur sangkar, membujur dari utara ke selatan terdiri tiga bagian. Di tengah terdapat taman bungan dengan kolam air mancur yang sangat menawan. Antara satu bagian dengan lainnya dibatasi bidang empat persegi panjang. Pintu gerbang di bagian selatan dan mausoleum sebagai bangunan utama dilingkupi dua bangunan simetris. Di bagian barat terdapat masjid dan timur ruang jawaban.

Mausoleum berbentuk segi delapan dan di atasnya ditutup kubah, tinggi bangunan tujuh meter dan puncak kubahnya mencapai 26 meter, sedangkan tingginya 36.5 meter dengan diameter 21 meter. Kubah berbentuk bola dengan bulan sabit dipuncaknya, menara menjulang dari tiap-tiap penjuru lantai gedung itu. Empat menara yang indah masing masing setinggi 40.5 meter. Gedungnya memiliki lebar 57 meter. Dinding bagian dalam dilapisi batu pualam warna kemerah-merahan dan di bagian luar sudut-sudutnya terdapat menara yang menjulang tinggi. Bangunan masjid dan ruang jawaban dibuat menghadap mausoleum, bahan bangunan untuk masjid terdiri pasir dan marmer yang disusun sesuai keindahan dekoratif.

Bangunan monumen cinta itu berlokasi di-pinggir Sungai Yamuna. Catatan menunjukan diperlukan 22 tahun dan dikerahkan hampir 20.000 orang untuk mempersiapkan proyek ini.

3. Kemelut Saat Proses Pembangunan
Suatu peristiwa tragis menimpa Kaisar Shah Jehan pada tahun 1658. Terjadi pergolakan dinegeri, bahkan dalam induk kekaisaran sendiri. Shah Jehan ditangkap oleh puteranya Au-rangzeb (1618-1707) dengan mengalahkan saudara-saudaranya. Ayahnya ditahan di Agra Fort (Benteng Agra), benteng yang dibangun oleh Kaisar Akbar tahun 1565-1573.

Shah Jehan ditahan dalam suatu ruangan bernama Muzamman Burz. Hingga saat ini, masih ada sebuah lobang di dinding. Katanya dari lobang itulah Shah Jehan setiap hari melihat / mengintip gedung indah Taj Mahal, tempat peristirahatan isteri tercintanya yang baru saja siap sekitar tahun1650. Kaisar menjalani kenikmatan dalam penderitaan.

Ketika Shah Jehan wafat, ia juga dikebumikan disamping isteri tercinta Mumtaz Mahal. Kedua makam ini ada disuatu ruangan dibawah.

4. Makna dan Inspirasi
Tahun 1631 Shah Jahan yang menjadi Maharaja Dinasti Mughal setelah kematian isterinya yang tersayang. Isterinya Mumtaz Mahal telah meninggal ketika melahirkan anak mereka yang ke-14 Begum Gauhara ketika Shah Jahan berada di medan pertempuran pada tahun 1631 ketika itu Shah Jahan dalam kepentingan memperluaskan tanah jajahannya.
Peta lokasi Taj Mahal dari atas udara
Pada tahun 1631, Shah Jahan, maharaja semasa kemuncak keagungan Dinasti Mughal, dilanda kesedihan apabila isteri ketiganya, Mumtaz Mahal, meninggal semasa melahirkan anak keempat belas mereka, Gauhara Begum. Pembinaan Taj Mahal bermula pada tahun 1632, setahun selepas kematiannya. Pengarang istana mengenai kesedihan Shah Jahan menggambarkan cerita cinta yang secara tradisi dianggap inspirasi kepada Taj Mahal. Mausoleum utama disiapkan pada tahun 1648 dan bangunan sekeliling dan taman disiapkan lima tahun berikutnya. Maharaja Shah Jahan sendiri menggambarkan Taj Mahal dalam perkataan berikut:

Sekiranya yang bersalah mencari perlindungan di sini,
Seperti orang diampunkan, dia bebas dari dosa.
Sekiranya orang yang berdosa mencari jalan ke rumah agam ini,
Semua dosanya di masa lalu dibersihkan.
Pandangan rumah agam ini mencipta keluhan kesedihan;
Dan bulan dan matahari mengalirkan air mata.
Di dunia ini bangunan ini telah dibina;
Bagi menggambarkan keagungan Pencipta.

Taj Mahal menggabung dan mengembangkan reka bentuk tradisi seni bina Persia dan seni bina Mughal awal. Inspirasi khusus datangnya dari Dinasti Timurid dan bangunan Mughal termasuk; Gur-e Amir (makam Timur, pengasas dinasti Mughal, di Samarkand), makam Humayun, Makam Itmad-Ud-Daulah (kadang-kala dikenali sebagai Bayi Taj), dan Masjid Jama, Delhi binaan Shah Jahan sendiri di Delhi. Sementara bangunan Mughal awal biasanya dibina dari batu pasir merah, Shah Jahan menganjurkan penggunaan marmar putih dihias dengan batu saphire bernilai, dan bangunan di bawah naungannya mencapai tahap kehalusan baru.

5. Kontrofersi Taj Mahal Bekas Bangunan Hindu
Beberapa kalangan memeperdebatkan bahwa taj mahal merupakan bangunan Hindu yang disabotase oleh penjajah islam, berdasarkan beberapa pengamatan, catatan sejarah dan bukti yang terdapat dalam taj mahal tersebut. Namun ini semua masih menjadi bahan perdebatan yang belum ada titik temunya.

- Beberapa pengamatan segi nama dari Taj Mahal :
  1. Sebutan TajMahal sendiri tidak pernah nampak dari surat-surat atau arsip-arsip kerajaan Mogul, bahkan semasa pemerintahan Pangeran mogul Aurangzeb masa yang diisukan sebagai masa “konstruksi” TajMahal
  2. Kata akhiran “Mahal” bukan istilah muslim karena tidak ada satupun negara muslim di dunia ini, dari Afghanistan sampai Aljazair, yang menamakan gedung mereka dgn kata “Mahal”.
  3. Anggapan umum bahwa kata TajMahal berasal dari nama permaisuri Mumtaz Mahal, yang dikubur didalamnya, tidak logis. Beberapa alasannya antara lain; namanya bukan Mumtaj Mahal tetapi Mumtaz-ul-Zamani. Apalagi nama wanita India akan terdengar aneh kalau kita memotong ketiga huruf pertamanya, “Mum”, dan menempelkannya pada nama gedung. Karena nama wanita itu adalah Mumtaz (berakhir dgn ‘Z’) seharusnya nama gedung itu menjadi Taz Mahal, dan bukan Taj (berakhir dgn ‘J’).
  4. Sejumlah pengunjung Eropa pada jaman Shahjahan merujuk pada gedung itu sebagai Taj-e-Mahal, sesuai dgn tradisi jaman itu dan sesuai dgn kata Sansekerta tua Tej-o-Mahalaya, nama sebuah kuil dewa Siwa. Tetapi Shahjahan dan Aurangzeb secara licik menghindari penggunaan kata Sansekerta itu dan hanya menyebutnya “makam suci”.
  5. Sejarah mencatat bahwa semua anggota istana atau anggota kerajaan Muslim termasuk Humayun, Akbar, Mumtaz, Etmad-ud-Daula dan Safdarjang dikubur dalam kuil-kuil dan tempat-tempat suci Hindu, bahkan ternyata di Indonesia juga demikian. Banyak tempat suci berubah menjadi kuburan sebagaimana saya kutip dalam sebuah artikel saya di homepage ini. Kalau memang makam/kuburan, mengapa memakai kata “Mahal”, yang nota bene berarti “mansion/gedung” ?
  6. Istilah TajMahal tidak tercatat dalam arsip istana mogul. Hal ini sangatlah aneh untuk suatu pembangunan gedung semegah itu. Hal ini sudah barang tentu karena kedua komponen namanya, ‘Taj’ dan’ Mahal’ adalah kata-kata Sangsekerta.
- Dilihat dari segi tradisi sebuah candi atau kuil yang merupakan tempat suci Hindu :
  1. Isitlah TajMahal adalah dari istilah sansekerta TejoMahalay / Tejo Mahalaya, yaitu merujuk pada sebuah Kuil Siva.
  2. Tradisi lepas sepatu sebelum masuk gedung berasal dari jaman pra-Shahjahan saat TajMahal masih merupakan Candi Siva. Kalau memang TajMahal dulunya kuburan, orang tidak perlu melepaskan sepatu karena sepatu wajib dikenakan saat mengunjungi kuburan.
  3. Ukiran kendi-kendi berjumlah 108 (seratus delapan) yang merupakan angka suci dan keramat dalam tradisi Hindu.
  4. Orang-orang yang diberi tugas khusus untuk memperbaiki dan merawat TajMahal mengatakan telah melihat dalam tembok-tembok tebal dan ruang-ruang rahasia di lantai bawah yang tidak terbuka untuk umum yang berisi ukiran sakral lambang-lambang dewa Siva serta lingga Yoni Siva dan juga atribut-atribut dewa-dewa lainnya.
  5. Di India ada 12 Jyotirlinga, yaitu candi-candi megah bagi Dewa Siva. Tejomahalaya alias Tajmahal nampaknya merupakan salah satunya yang dikenal sebagai Nagnatheshwar karena penuh dengan hiasan ular naga. Padahal dalam tradisi Islam tidak diperkenankan mengukir/membuat suatu perwujudan naga seperti ini, kenapa dalam bangunan tajMahal terdapat hiasan ular naga?
  6. Manuskrip yang merupakan bagian kitab suci Hindu dibidang arsitektur yang terkenal berjudul Vishwakarma Vastushastra menyebut adanya ‘Tej-Linga’ diantara para Shivalinga, yaitu simbol-simbol Dewa Siva yg terbuat dari batu. Karena sebuah Tej Linga di-”konsekrasi” di Taj Mahal, maka timbullah isitilah TajMahal alias Tejo Mahalaya.
  7. Kota Agra, tempat lokasi TajMahal, adalah pusat kuno pemujaan Siva. Para penduduk orthodox-nya selama berabad-abad meneruskan tradisi pemujaan di lima candi Siva sebelum makan malam selama bulan Shravan.
  8. Beberapa abad terakhir ini, warga Agra hanya dapat meneruskan tradisi ini di 4 kuil Siva yaitu, Balkeshwar, Prithvinath, Manakameshwar dan Rajarajeshwar. Mereka kehilangan jejak kuil kelima dewa Siva, tempat pemujaan nenek moyang mereka. Ternyata, kuil ke lima adalah Agreshwar Mahadev Nagnatheshwar yaitu, Dewa Agra, dewa para naga, yang di-konsekrasi di Tejomahalay alias Tajmahal.
  9. Suku yang mendominasi wilayah Agra bernama Jat. Nama mereka bagi Siva adalah Tejaji. Isu Khusus tentang Jat dalam majalah The Illustrated Weekly India (Juni 28,1971) menyebut bahwa suku Jat memiliki Teja Mandir atau kuil-kuil Teja. Ini karena Teja-Linga adalah diantara beberapa nama Shiva Linga. Dari sini jelas bahwa Taj-Mahal adalah Tejo-Mahalaya, tempat kediaman megah milik Tej/Siva.
- Dari manuskrip-manuskrip kuno dan bukti-bukti arsip lainnya :
  1. Arsip istana Shahjahan sendiri berjudul Badshahnama, pada halaman hal 403, jilid 1 mengakui bahwa sebuah istana megah dan unik yang dihias dengan atap berupa kubah (Imaarat-a-Alishan wa Gumbaze) diambil dari Jaipur Maharaja Jaisigh bagi kuburan Mumtaz, dan gedung itu dikenal sebagai istana Raja Mansingh.
  2. Surat Pangeran Aurangzeb kepada ayahnya, kaisar Shahjahan, tercatat paling tidak dalam 3 bagian berjudul `Aadaab-e-Alamgiri’, Yadgarnama’, dan `Muruqqa-i-Akbarabadi’ (diedit oleh Said Ahmed, Agra, 1931, halaman 43, catatan kaki 2). Dalam surat itu, Aurangzeb mencatat tahun 1652 M bahwa berbagai bagian gedung dalam ketujuh tingkat Taj Mahal itu saking tuanya sehingga atap-atap sering bocor, sementara dibagian utaranya terlihat garis-garis retakan. Oleh karena itu, Aurangzeb langsung memerintahkan operasi darurat penyelamatan gedung itu atas biaya sendiri sambil menganjurkan kepada kaisar agar perbaikan yang lebih sulit dilaksanakan dikemudian hari. Inilah bukti bahwa pada masa kekuasaan Shahjahan, komplek Taj sudah begitu tua sehingga memerlukan perbaikan segera.
  3. Maharaja Jaipur mencatat dalam koleksi tulisan rahasia-nya, `KapadDvara’, 2 perintah dari Shahjahan tertangal 18 Desember, 1633 M yang mempertanyakan kembali komplek Taj. Ini jelas sesuatu yang sangat memalukan bagi penguasa Jaipur sampai ia merahasiakan dokumen tersebut.
  4. Arsip negara bagian Rajasthan di Bikaner menyimpan 3 perintah yang disampaikan Shahjahan kepada Jaisingh, sang pemimpin Jaipur, memerintahkannya untuk mensuplai marmer (bagi makam Mumtaz) dan cetakan huruf-huruf Al-Quran dari tambang marmernya di Makranna dan juga sejumlah tukang ukir batu. Jaisingh sepertinya begitu marah dengan pencurian Tajmahal secara blak-blakan ini sampai ia menolak perintah Shahjahan. Ketiga perintah diatas ini dikirim kepada Jaisingh 2 tahun setelah kematian Mumtaz. Kalau pendirian Tajmahal memang sampai memakan waktu 22 tahun sebagaimana yang diyakini secara absur atas sumber dari pengunjung Prancis, Travernir selama ini, maka marmer itu seharusnya baru akan diperlukan 15 atau 20 tahun sesudahnya dan tidak segera setelah kematian Mumtaz. Lebih-lebih, ketiga perintah itu tidak pernah menyebut Tajmahal, ataupun Mumtaz, ataupun penguburan. Harga dan kuantitas batu marmer juga tidak disebut. Ini menunjukkan bahwa jumlah marmer yang diperlukan tidaklah besar, hanya sekedar untuk menambal atau mengubah dekorasi Tajmahal. Shahjahan tidak pernah mampu mendirikan gedung semegah Tajmahal kalau seandainya harus tergantung pada marmer Jaisingh yang sering tidak kooperatif.
- Beberapa kesaksian dan penjelasan dari ahli sejarah dan juga pengunjung mancanegara memberikan penjelasan yang sangat kontradiksi dengan apa yang diyakini selama ini :
  1. Tavernier, jeweller Perancis mencatat dalam buku perjalannannya bahwa Shahjahan secara sengaja mengubur Mumtaz didekat Taz-i-Makan (Kuil Taj) dimana pengunjung Eropa sering datang dan dapat mengaguminya. Ia juga menambahkan bawha ongkos tangga-tangganya lebih tinggi daripada ongkos pendirian keseluruhan gedung. Pekerjaan yang dilakukan Shahjahan di kuil Siva, Tejomahalaya, berupa penghancuran dekorasi mahal, mencongkeli arca-arca Siva di dua tingkat dan sebagai gantinya menancapkan centotaph dan kutipan-kutipan Al-Quran diseputar kubu-kubu dan tembok-tembok keenam tingkat gedung tersebut.
  2. Peter Mundy, pelncong dari Inggris yang datang ke Agra tahun 1632 (1 tahun setelah kematian Mumtaz) menulis bahwa tempat-tempat menarik di dan sekitar Agra, termasuk makam, taman dan bazaar Taj-e-Mahal. Ini menegaskan bahwa Tajmahal memang gedung unik bahkan sebelum Shahjahan.
  3. De Laet, pejabat Belanda mendaftarkan istana Mansingh sekitar 1 mil dari benteng Agra, sebagai gedung megah jaman pra-Shahjahan. Arsip istana Shahjahan, Badshahnama, mencatat penguburan Mumtaz di dalam istana Mansingh yang sama.
  4. Bernier, pengunjung Perancis mencatat bahwa non muslim dihalangi masuk lantai bawah tanah pada saat Shahjahan merebut istana Mansingh yang mengandung sinar-sinar terang. Jelas ia merujuk kepada pintu-pintu perak, pinggiran emas, dekorasi batu-batuan berharga, dan kalung dan dawai-dawai mutiara yang digantung di leher arca Siva. Shahjahan menyita semua kekayaan gedung ini dan menjadikan kematian Mumtaz sebagai alasan untuk menyembunyikan maksud sebenarnya.
  5. Johan Albert Mandelslo, yang menggambarkan secara detil kehidupan di Agra tahun 1638 (7 tahun setelah kematian Mumtaz) dalam buku `Voyages and Travels to West-Indies’ (terbitan John Starkey dan John Basset, London), tidak menyebutkan apapun tentang konstruksi gedung megah macam TajMahal, yg “kata orang” dibangun antara tahun 1631 sampai 1653.
- Dari segi arsitektur juga memberikan bukti yang sangat kuat bahwa TajMahal adalah kuil Siva yang direbut oleh penjajah Islam :
  1. Ahli-ahli arsitektur ternama seperti E.B.Havell, Mrs.Kenoyer dan Sir W.W.Hunterhave menulis bahwa TajMahal dibangun dalam gaya kuil Hindu. Havell menunjuk pada peta kuil Hindu kuno, yaitu candi-candi Siva di Jawa, identik dengan taj mahal.
  2. Kubah ditengah-tengah dengan atap lengkung di keempat sudutnya adalah benuk universal kuil/candi Hindu.
  3. Keempat menara marmer di keempat sudutnya adalah gaya Hindu yang biasanya digunakan sebagai menara lampu pada malam hari dan pos penjagaan pada siang hari. Menara-menara itu penting untuk menandakan arah-arah suci. Altar-altar perkawinan Hindu dan altar bagi pemujaan Dewa Satyanarayan memiliki tiang/pilar di keempat sudut.
  4. Bentuk oktagonal TajMahal memiliki arti khusus dalam tradisi Hindu karena hanya orang Hindu yang memiliki nama-nama khusus bagi delapan penjuru mata angin dan juga bagi para dewa yang bertempat di kedelapan penjuru tersebut (ditambah 1 arah tengah sehingga menjadi sembilan/sanga) yang dikenal dengan istilah Devatanavasanga /Dewata Nawa Sanga.
  5. Ujung menara lancip menunjuk ke loka/dunia yang lebih atas, sementara fondasi menunjukkan dunia dibawah. Benteng, kota, istana dan candi-candi Hindu selalu memiliki layout oktagonal sehingga bersama-sama dengan ujung menara dan fondasi, mereka mewakili kesembilan arah mata angin/Dewata Nawa Sanga.
  6. TajMahal memiliki ujung Trisula (semacam garpu bertanduk tiga) diatas kubah. Replika trisula ini diukir didalam tembok batu merah istana bagian timur Taj. Bagian tengah trisula ini menunjukkan sebuah “Kalash” (kendi suci) yang berisi 2 daun mangga dan sebuah kelapa. Ini motif sakral Hindu dan merupakan salah satu atribut penting dewa Siva. Trisula juga merupakan senjata dewa Siva. Trisula-trisula serupa ditemukan di banyak candi-candi Hindu dan Buddha di kawasan Himalaya. Selama ratusan tahun orang salah kaprah dan menganggap ujung Taj ini sebagai bintang dan bulan sabit Islam yang juga merupakan alat penyambar petir yang dipasang Inggris pada jaman kolonialisme di India. Namun sebenarnya, ujung ini adalah karya metalurgi Hindu karena terbuat dari metal anti-karat, yang mungkin juga dimaksudkan untuk menyambar petir. Bahwa replika trisula ini digambar di bagian timur istana penting bagi umat Hindu karena ini merupakan arah terbitnya matahari. Ujung trisula ini, setelah direbut penjajah Muslim ditempeli kata ‘Allah’ sementara gambar replikanya tidak memiliki kata Allah.
- Satu hal yang paling janggal dalam banguan TajMahal yang ada saat ini adalah inkonsistensi dalam banyak hal, yaitu antara lain:
  1. Kedua gedung yang menghadap Taj di sebelah timur dan barat identik dalam design, ukuran dan bentuk. Tetapi gedung disebelah timur ini dianggap sebagai ruang komunitas Islam, sementara gedung sebelah barat dikatakan sebagai mesjid. Bagaimana gedung-gedung bagi tujuan yg sangat berbeda bisa berbentuk serupa? Mengapa gedung yg dinyatakan mesjid itu tidak memiliki minaret ? Itu karena tadinya merupakan bagian dari sepasang paviliun resepsi yang merupakan bagian kuil!
  2. Beberapa meter dari situ terletak Nakkar Khana alias DrumHouse (Rumah Gendang) yang sangat tidak cocok dengan tradisi Islam. Dekatnya Drum House ini menunjukkan bahwa gedung ini tadinya bukan mesjid. Mengapa? Karena sebuah Rumah Gendang adalah kebutuhan sebuah kuil atau Istana Hindu. Bukan Islam. Karena pekerjaan rumah Hindu, baik pagi maupun malam, selalu diiringi irama gendang lembut.
  3. Ukiran-ukiran dimarmer bagian luar dari kamar cenotaph adalah bagian dari desain dan huruf Hindu “OM”. Juga terdapat motif-motif bunga padma dan kerang yang merupakan motif khas Hindu, yaitu atribut Visnu.
  4. Ruang sanctom sanctorum (paling suci) Taj Mahal memiliki pintu-pintu perak dan pinggiran/pegangan emas seperti layaknya candi-candi Hindu. Didalam ruang ini, lantai marmer dihiasi dengan mutiara dan batuan-batuan berharga. Kekayaan material inilah yang membuat Shahjahan tertarik dan merebutnya dari Jaisingh, sang penguasa Jaipur yang tidak berdaya.
  5. Orang Inggris bernama Peter Mundy pada tahun 1632 (setahun setelah kematian Mumtaz) melihat pegangan/sandaran tangga berlapis emas dan batuan-batuan berharga. Kalau proses pembangunan Taj Mahal memang sampai makan waktu 22 tahun, maka pegangan/sandaran berharga macam ini akan dipasang paling belakang (setelah gedung hampir selesai) dan tidak mungkin dapat disaksikan pengunjung setahun setelah kematian Mumtaz. Akhirnya semua hiasan berharga, sandaran tangga emas, pintu perak, mutiara, batuan-batuan berharga tersebut dicuri oleh Shahjahan. Penjarahan TajMahal merupakan skandal yang mengakibatkan percekcokan besar antara Shahjahan dan Jaisingh.
  6. Di lantai marmer disekeliling cenotaph Mumtaz terlihat bekas-bekas mosaik. Bekas-bekas ini menunjukkan tempat-tempat bekas tongkat penunjang pegangan tangga emas itu. Ini menunjukkan bekas-bekas sebuah pagar (mengelilingi arca Siva).
  7. Diatas cenotaph Mumtaz ada lampu yg digantung pada rantai. Yang awalnya adalah tempat kendi air yang diteteskan pada Shivalinga/lingga siva. Tradisi Hindu inilah yang dicontek penjajah Muslim menjadi cerita tetesan air mata yang jatuh pada makam Mumtaz saat terang bulan.


Daftar Referensi :
1. http://www.detiknews.com/read/2007/07/09/100123/802515/10/taj-mahal-cinta-abadi-sang-raja
2.http://bataviase.co.id/bataviase/search/?search_block_form=Catatan%20Sejarah%20Tragedi%20Taj%20Mahal
3. http://commons.wikimedia.org/wiki/Taj_Mahal
4. http://id.shvoong.com/humanities/history/Sejarah-Taj-Mahal
5. http://info-biografi.blogspot.com/2010/03/biografi-sejarah-taj-mahal.html
6. http://ngarayana.web.ugm.ac.id/

Ludwig Van Beethoven (1770-1827)



1. Pengenalan Tokoh ?
Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise.

Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai menjadi tuli.

Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah menikah.

2. Sejarah Kehidupan
- Keluarga Ludwig Van Beethoven
Kakek Beethoven, Ludwig Louis van Beethoven (1712-1773) bertugas sebagai penyanyi di kapel istana Bonn. Ayahnya, Johann van Beethoven (1740-1792) bekerja sebagai penyanyi tenor untuk pangeran Bonn (dari tahun 1752). Ibunya bernama Maria Magdalena Keverich (1767-1787). Johann van Beethoven memaksa anaknya latihan piano berjam-jam karena menginginkan anaknya menjadi 'anak ajaib' seperti Mozart. Beethoven mengadakan konser pertamanya pada tanggal 26 Maret 1778 tapi kepandaiannya tak setara dengan Mozart pada usia yang sama.

- Masa muda Ludwing Van Beethoven
Guru komposisi pertama Beethoven adalah Christian Gottlob Neefe (1748-1798). Neefe yang melihat bakat musik Beethoven mengajari Beethoven memainkan komposisi-komposisi milik Bach dan cara berimprovisasi, dia juga membantu Beethoven menerbitkan karya pertamanya (1783). Dalam sebuah majalah musik, Neefe menulis bahwa Beethoven bisa menjadi ‘Mozart’ yang kedua seandainya ia meneruskan karirnya.

- Beethoven pada usia 13 tahun
Pangeran Bonn, Franz Xaver Stelker menunjuk Beethoven sebagai wakil Neefe dalam bermain organ dan harpsikord. Pada 1783, Beethoven menerbitkan tiga sonata yang didekasikan kepada Pangeran Franz, tapi karena ia belum mendapatkan gaji dari pekerjaannya, Beethoven meminta untuk menjadi wakil Neefe secara resmi. Permohonan ini dikabulkan pada tahun 1784. Pada 1785, Beethoven menggubah tiga trio piano untuk pangeran namun karya ini tak diterbitkan sampai Beethoven meninggal. Pada saat yang sama, Beethoven belajar musik pada Franz Ries.

Pada 1787, Beethoven pergi ke Wina atas perintah Pangeran. Di sana ia bertemu dengan Mozart dan memainkan piano di depannya. Mozart sangat kagum dengan Beethoven dan dia mengatakan bahwa Beethoven bisa menjadi musikus besar pada masa depan nanti. Kunjungan Beethoven hanya sementara karena uangnya habis, dia juga dipanggil pulang ke Bonn karena ibunya sakit parah akibat TBC, yang kemudian merenggut nyawanya pada 17 Juli 1787.

Beethoven terbeban mengurusi kedua adiknya yang masih kecil. Karena ayahnya pemabuk dan menghambur-hamburkan uang untuk alkohol, Beethoven meminta agar gaji ayahnya diberikan kepadanya. Beethoven mendapat penghasilan tetap dengan memberi les piano kepada keluarga bangsawan.

- Ludwig Van Beethoven Berguru kepada Haydn
Pada 1792, Joseph Haydn sedang menetap di Wina untuk sementara dalam perjalanannya menuju London. Pangeran Waldstein, salah satu teman dekat Beethoven berhasil membujuk Pangeran Franz untuk membiayai perjalanan Beethoven menuju Wina untuk belajar komposisi pada Haydn.

Pelajaran komposisi Beethoven pada Haydn tak berjalan dengan baik. Haydn memang guru yang ramah dan baik namun dia tak memberi banyak perhatian dan tidak mengoreksi tugasnya dengan teliti. Haydn menghargai Beethoven walau dia kurang mengerti ide-ide musiknya. Beethoven tanpa sepengetahuan Haydn belajar komposisi di bawah bimbingan Johann Schenk. Pangeran Franz memanggil Beethoven pulang ke Bonn tetapi Beethoven memilih untuk tinggal di Wina dan berkarir di sana sampai ia meninggal.

Pada saat Haydn pergi ke London pada awal 1794, Beethoven belajar komposisi pada Johann Georg Alberchtsberger dan Antonio Salieri. Beethoven memulai karirnya di Wina sebagai pianis. Pada Maret 1795, Beethoven membawakan Piano Concerto in Bb Major, Op. 19, dia juga mengadakan kunjungan ke Praha, Dresden, Leipzig, dan Berlin pada 1796.

- Awal Karir Ludwig Van Beethoven
Pada awal karirnya di Wina, Beethoven masih mendapat gaji dari Pangeran Franz, selain itu ia juga dibantu oleh beberapa bangsawan yang mendukungnya, antara lain Pangeran Carl von Lichnowsky. Beethoven mendedikasikan kepadanya salah satu sonata pianonya yang paling terkenal, Sonata in C Minor ‘Pathetique’, Op. 13. Masa awal Wina merupakan masa yang cukup produktif bagi Beethoven. Komposisi-komposisi yang ia gubah antara lain simfoni no. 1 dan 2, lima sonata piano termasuk ‘Moonlight’ sonata dan ‘Pastorale’ sonata, sonata biola keempat dan kelima (Op. 23 dan Op. 24), variasi cello pada Bei Mannern, welche Liebe fuhle milik Mozart, Quintet Op. 18, Septet in Eb Major, Op. 20, dan Quintet, Op. 29. Beethoven tidak hanya populer sebagai pianis virtuoso namun juga sebagai komponis. Murid-muridnya kebanyakan berasal dari keluarga aristokrat.

- Masa Ketulian Ludwig Van Beethoven
Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak. Tak pelak lagi gejala ini amat merisaukan si komponis muda. Tuli buat seorang pencipta musik betul-betul suatu malapetaka. Suatu ketika timbul keinginannya mau bunuh diri saja.

Tahun-tahun antara 1802-1815 sering dianggap masa pertengahan karier Beethoven. Pada masa istirahat itu, akibat ketuliannya menghebat, dia mulai mundur dari pergaulan masyarakat. Ketunarunguannya ini membuat orang punya kesan tidak yakin bahwa Beethoven memang betul-betul anti manusia, anti masyarakat, benci bergaul. Dia terlibat dengan percintaan yang kerap dengan gadis-gadis muda tetapi tampaknya semua hubungan ini berakhir tak bahagia dan tak pernah beristeri.

Karya musik Beethoven sendiri menggila produktifnya. Tahun-tahun terus berjalan namun perhatian yang diterimanya makin lama makin susut yang mestinya populer buat seorang komponis seperti dia di jaman itu. Tetapi, kesuksesannya menanjak terus.

Pada usia empat puluhan Beethoven menjadi seratus persen pekak. Akibatnya, dia tak pernah lagi tampil di muka umum dan semakin menjauhi masyarakat. Hasil karyanya semakin sedikit dan semakin sulit di fahami. Sejak itu dia mencipta terutama buat dirinya sendiri dan beberapa pendengar yang punya ideal masa depan. Dia pernah bilang kepada seorang kritikus musik, "Ciptaanku ini bukanlah untukmu tetapi untuk masa sesudahmu."

Ini merupakan ironi yang kejam dari sebuah nasib bahwa seorang komponis paling berbakat sepanjang jaman harus tertimpa musibah ketulian semacam itu. Kalau saja Beethoven dengan kekuatan tekad non-manusiawi -- dalam ketuliannya itu-- terus tetap menjaga mutu komposisi musiknya, ini akan merupakan hal yang memukau dan brilian.

Tetapi, kenyataan lebih mengherankan lagi ketimbang yang dibayangkan dalam masa tahun-tahun ketulian totalnya, Beethoven melakukan ciptaan tidak sekedar setarap dengan apa yang dihasilkan sebelumnya, melainkan umumnya dianggap merupakan hasil karya terbesarnya. Dia meninggal di Wina tahun 1827 pada usia lima puluh tujuh tahun.

- Faktor Penyebab Ketulian
Para ahli sejarah dan ilmuwan berpendapat bahwa penyebab ketulian Beethoven dikarenakan banyak kemungkinan, seperti:
  •  efek samping dari obat dan antibiotik
  •  pukulan di kepala dari ayahnya yang pemabuk. Sang ayah, yang dalam keadaan mabuk sepulang dari bar, akan membangunkan Beethoven kecil setiap malam untuk memainkan piano sampai pagi. Setiap Beethoven melakukan kesalahan atau memejamkan kelopak matanya yang berat, sang ayah memukul kepalanya
  •  Beethoven memiliki kebiasaan membenamkan kepalanya ke dalam air dingin setiap malam agar tetap terjaga demi menulis komposisi musiknya

- Mulainya Masa Kemuraman
Pada tahun 1802, Beethoven keluar dari kemuramannya. Dia melanjutkan membuat komposisi. Pada tahun 1803 dia mementaskan Piano Concerto in Eb Major, Op. 37 dan tampil sebagai solois. Pada tahun yang sama Beethoven juga memainkan Violin Sonata Op. 47 miliknya dengan violinis virtuoso George Polgreen Bridgetower (1799-1860) dan mempersembahkan karya tersebut kepada Rudolph Kreutzer.

- Gaya komposisi baru
Dengan simfoni Eroica, Beethoven memperlihatkan sikap yang mau berjuang dari masa depresinya dan tak mau kalah oleh penyakit. Menurut Carl Czerny, muridnya, Beethoven mencoba gaya komposisi baru sewaktu mengerjakan tiga sonata piano, Op. 31. Hasilnya terlihat pada tiga sonata miliknya, Piano Sonata in C Major ‘Waldstein’, Op. 53, Piano Sonata in F Major, Op. 54, dan Piano Sonata in F Minor ‘Appasionata’, Op. 57. Tapi, Beethoven pernah mengomel pada Czerny bahwa dia agak kesal karena publik hanya menyukai ‘Moonlight’ sonata miliknya padahal dia bisa menciptakan lagu-lagu yang lebih bagus dari lagu itu.

Simfoni kelima Beethoven dianggap sebagai simfoni yang memulai gaya baru. Pada simfoni ini, terdapat tempo nada yang seperti mars. Hal ini tak pernah terjadi pada masa-masa sebelum Beethoven.

- Pentas opera Fidelio
Pada tahun 1805, sebuah teater mementaskan opera milik Beethoven, Fidelio, yang memiliki judul asli Leonore. Namun, pementasan ini tak berhasil karena pada beberapa hari sebelumnya, Wina ditaklukkan oleh Napoleon. Fidelio direvisi oleh Beethoven dua kali, tahun 1806 dan 1814. Beethoven juga menciptakan empat overture untuk Fidelio yang diberi judul Overture Leonore no. 1, 2, dan 3. Overture ke-4 diberi nama Overture Fidelio.

Sesungguhnya Beethoven belum memiliki pendapatan tetap. Dia baru menerima honor setelah menyelesaikan pesanan musik atau ada karyanya yang diterbitkan. Pada 22 Desember 1808, Beethoven mengadakan konser untuk mencari dana di teater Wina. Konser ini menampilkan banyak karya Beethoven yang terbaru, antara lain Symphony No. 5 in C Minor, Op. 67 dan Symphony No. 6 in F Major, Op. 68, konserto piano no. 4, dan Fantasien, Op. 80. Konser ini belum diketahui kesuksesannya dari segi keuangan.

- Jatuhnya Popularitas Ludwig Van Beethoven
Pada tahun 1811, Beethoven semakin depresi pada masa sulit ini. Terutama karena ia tak berhasil mendapat jodoh. Salah satu wanita yang ia pinang adalah Countess Therese Malfatti namun ia ditolak. Beethoven juga mengalami krisis keuangan karena terjadi penurunan mata uang kertas di Wina.

Harga uang menjadi seperlima dari mata uang terbaru. Beethoven juga mengalami perselisihan dengan adiknya, Johann. Namun, Beethoven mulai mengerjakan Symphony No. 7 in A Major, Op. 92 dan selesai pada awal 1812.

Pada musim semi tahun 1812, Beethoven berkunjung ke spa di Teplitz dan bertemu dengan Johann Wolfgang von Goethe, salah satu orang yang paling ia kagumi semenjak masa kecilnya.

Pada tanggal 8 Desember 1813, Beethoven membuat simfoni ‘perang’ berjudul Wellington’s Victory. Beberapa komponis terkenal seperti Hummel, Mayseder, Moscheles, dan Salieri ikut ambil bagian pada pementasan simfoni ini.

- Konser Besar
Pada tanggal 29 November 1814, Beethoven mementaskan Fidelio yang sukses besar. Sebagian besar anggota kongres Wina ikut menonton opera ini. Pada tahun 1817, Beethoven keluar dari depresi dan kemurungannya.

Hal ini terlihat dengan saat dia membuat Piano Sonata in A Major, Op. 101. Pada tahun 1817, Beethoven menggubah beberapa komposisi untuk seorang penulis Inggris, Richard Ford. Namun, karya-karya ini tak pernah diketahui sampai ditemukan di Inggris pada tahun 1999. Selain itu, Beethoven juga mulai merencanakan untuk menggubah piano sonata-nya yang paling revolusioner, Piano Sonata in Bb 'Hammerklavier', Op. 106.

Pada tahun 1822, Beethoven menggubah Missa Solemnis untuk penobatan Pangeran Rudolph sebagai uskup di Olomouc pada tahun 1819. Beethoven juga memulai rancangan simfoni ke-9-nya. Pada 7 Mei 1824, Beethoven mementaskan Missa Solemnis beserta Simfoni ke-9 di Wina. Konser ini sukses besar. Tapi ada berita yang mengatakan bahwa Beethoven tidak sadar kalau konsernya telah selesai dan terus membaca partitur.

Caroline Unger, salah satu solois alto dalam simfoni tersebut harus menarik baju Beethoven agar dia mau berbalik dan melihat ke arah penonton yang bertepuk tangan dengan meriah.

- Missa Solemnis
Pada tahun 1822, Beethoven menggubah Missa Solemnis untuk penobatan Pangeran Rudolph sebagai uskup di Olomouc pada tahun 1819. Beethoven juga memulai rancangan simfoni ke-9-nya.
Simfoni ini terdiri dari empat gerakan (movement), yang masing-masing adalah:
  •  Allegro ma non troppo, un poco maestoso
  •  Molto vivace
  •  Adagio molto e cantabile
  •  Presto/resitatif - Allegro ma non troppo/resitatif - Vivace/resitatif - Adagio cantabile/resitatif - Allegro assai/resitatif - Presto/recitative: "O Freunde" - Allegro assai: "Freude, schöner Götterfunken" - Alla marcia - Allegro assai vivace: "Froh, wie seine Sonnen" - Andante maestoso: "Seid umschlungen, Millionen!" - Adagio ma non troppo, ma divoto: "Ihr, stürzt nieder" - Allegro energico, sempre ben marcato: "Freude, schöner Götterfunken" / "Seid umschlungen, Millionen!" - Allegro ma non tanto: "Freude, Tochter aus Elysium!" - Prestissimo: "Seid umschlungen, Millionen!"

- Beethoven di masa tua
Pada 7 Mei 1824, Beethoven mementaskan Missa Solemnis beserta Simfoni ke-9 di Wina. Konser ini sukses besar. Tapi ada berita yang mengatakan bahwa Beethoven tidak sadar kalau konsernya telah selesai dan terus membaca partitur. Caroline Unger, salah satu solois alto dalam simfoni tersebut harus menarik baju Beethoven agar dia mau berbalik dan melihat ke arah penonton yang bertepuk tangan dengan meriah.

Pada tahun 1826, Beethoven menderita demam tinggi yang ternyata disebabkan oleh sakit ginjal. Penyakitnya tak tertolong dan dia meninggal pada 26 Maret 1827.

3. Naskah Karya

Beethoven benar-benar seorang pencipta orisinal yang jempolan dan banyak perubahan-perubahan yang dilakukan dan diperkenalkannya mempunyai pengaruh yang abadi. Dia memperluas ukuran sebuah orkestra. Dia menambah panjangnya simfoni dan memperluas daya jangkaunya. Dengan mendemonstrasikan kemungkinan yang hampir tak terbatas yang bisa dihasilkan oleh piano, dia membantu menjadikan piano itu instrumen musik yang paling terkemuka. Beethoven membuka babak transisi dari musik klasik ke musik bergaya romantik dan karyanya merupakan sumber ilham untuk gaya romantik.

Dia menanamkan daya pengaruh yang menghunjam pada diri komponis-komponis yang muncul belakangan, termasuk tokoh-tokoh yang memiliki gaya berbeda seperti Brahms, Wagner, Schubert dan Tchaikovsky. Dia juga merintis jalan buat Berlioz, Gustav Mahler, Richard Strauss dan banyak lagi lainnya.

4. Hasil Karya
- Beethoven's Letters 1790-1826, Volume 1 (English) (as Author)
- Beethoven's Letters 1790-1826, Volume 2 (English) (as Author)
- Beethoven, the Man and the Artist, as Revealed in His Own Words (English) (as Author)
- Beethoven, the Man and the Artist, as Revealed in His Own Words (English) (as Author)
- Große Fuge in B flat major Opus 133 () (as Author)
- Minuet in G flat major and Valse Bluette () (as Author)
- Piano Sonata No. 14 in C sharp minor "Moonlight" () (as Author)
- String Quartet No. 01 in F major Opus 18 () (as Author)
- String Quartet No. 02 in G major Opus 18 () (as Author)
- String Quartet No. 03 in D major Opus 18 () (as Author)
- String Quartet No. 04 in C minor Opus 18 () (as Author)
- String Quartet No. 05 in a major Opus 18 () (as Author)
- String Quartet No. 06 in B flat major Opus 18 () (as Author)
- String Quartet No. 07 in F major Opus 59 () (as Author)
- String Quartet No. 08 in E minor Opus 59 () (as Author)
- String Quartet No. 09 in C major Opus 59 () (as Author)
- String Quartet No. 10 in E flat major Opus 74 "Harp" () (as Author)
- String Quartet No. 11 in F minor Opus 95 "Serioso" () (as Author)
- String Quartet No. 12 in E flat major Opus 127 () (as Author)
- String Quartet No. 13 in B flat major Opus 130 () (as Author)
- String Quartet No. 14 in C-sharp minor Opus 131 () (as Author)
- String Quartet No. 15 in A minor Opus 132 () (as Author)
- String Quartet No. 16 in F major Opus 135 () (as Author)
- Symphony No. 2 in D Mayor Opus 36 () (as Author)

Simfoni No. 2 dan proses pembuatannya dianggap sebagai saksi penting kemelut yang dihadapi Beethoven. Ia mulai membuat karya itu, saat sudah jelas bahwa pendengarannya semakin berkurang. Selain itu diperkirakan, simfoni ini juga memiliki kaitan dengan apa yang disebut "Heiligenstädter Testament", yang ditulis Beethoven musim gugur 1802. "Heiligenstädter Testament" adalah surat yang ditulis Beethoven saat berada di tempat permandian dan sumber air di Heiligenstadt, untuk mendapatkan perawatan bagi Otosklerosis yang dideritanya. Dalam surat itu Beethoven menuangkan keputusasaan akan
pendengarannya yang semakin terganggu. Tetapi saat surat itu ditulis, Simfoni No. 2 sudah hampir selesai.

Meskipun ada kaitan dengan kesulitan yang dihadapinya, Simfoni No. 2 penuh dengan pernyataan positif yang dituangkan dalam rangkaian nada. Sehingga Beethoven kemungkinan besar tetap berharap akan sembuh. Hal itu juga dikatakan sang komponis dalam surat kepada teman sekolahnya Franz Gerhard Wegeler, yang ditulis saat mengerjakan komposisi itu: "Saya akan menggenggam takdir di batang lehernya. Nasib pasti tidak akan pernah berhasil menaklukkan saya."

- Symphony No. 3 in Es-Mayor Opus 55 () (as Author)
Pada tahun 1805 menggubah Symphony No. 3 in Eb ‘Eroica’, Op. 55. Menurut temannya, Ferdinand Ries, Beethoven merobek judul asli simfoni yang didekasikan untuk Napoleon Bonaparte itu. Beethoven sangat marah setelah tahu bahwa Napoleon mengumumkan dirinya menjadi kaisar Perancis. Beethoven mengubah judul simfoni asli ini, ‘Bonaparte’ dan menulis ‘Sinfonia Eroica…composta per festiggiare il sovvenire de un grand’ uomo’ yang berarti ‘Simfoni eroika, ditulis untuk mengenang seseorang yang agung’.

Tulisan ‘Sinfonia Grande intitolata Bonaparte del Sigre’ yang terdapat pada kopi manuskrip simfoni yang pertama dan kedua dihapus Beethoven secara paksa dan meninggalkan bekas lubang. Namun, kemarahan Beethoven hanya sebentar karena beberapa bulan setelah penobatan Napoleon, Beethoven mengirim surat pada Breitkopf & Härtel ‘titel simfoni itu sebenarnya Bonaparte’ dan pada tahun 1810 dia menulis bahwa ‘misa ini mungkin bisa juga didekasikan untuk Napoleon’. Simfoni tersebut dipentaskan di kediaman Pangeran Lobkowitz pada akhir tahun 1804.

Karya ini juga dikenal dengan nama "Eroica". Dimainkan untuk pertama kalinya bagi masyarakat umum tanggal 15 Januari 1805. Tetapi setahun sebelumnya, karya ini sudah dimainkan di istana bangsawan Lobkowitz yang kerap membiayai Beethoven. Bagi kritikus di masanya, karya itu dari segi teknik dan formal sangat rumit. Komposisi itu dianggap memiliki ide besar dan berani, tetapi untuk masa itu Simfoni No. 3 terutama dianggap terlalu panjang. Hubungan dengan Napoleon pertama-tama diberikan oleh Beethoven sendiri. Namun ia kemudian melupakan ide itu dan judul sampingan karya ini hanya: "Simfonia Eroica, ingatan untuk seorang tokoh besar".

- Symphony No. 5 in C minor Opus 67 () (as Author)
Komposisi ini adalah salah satu simfoni paling terkenal karya Beethoven, dan salah satu karya musik klasik yang paling populer. Simfoni No. 5 juga dikenal dengan nama "Simfoni Takdir". Tetapi nama ini tidak diberikan sang komponis, melainkan Anton Schindler yang pertama kali menulis biografi Beethoven, sehingga sekarang kebanyakan tidak digunakan lagi.

Dalam interpretasi karya Beethoven yang berlangsung sampai abad ke 20, Simfoni No. 5 dianggap sebagai cerita tentang kekalahan dan kemenangan, tentang pertarungan nasib manusia yang berlangsung seumur hidup, juga tentang penderitaan dan pembebasan dari kesengsaraan, yang dituangkan dalam musik. Seperti halnya Simfoni No. 9 yang berakhir dengan "Ode an die Freude", Simfoni No. 5 juga memiliki ide dasar "per aspera ad astra", atau melalui kegelapan malam menuju cahaya, yang maknanya: melalui kesulitan untuk mencapai kebahagiaan. Itu dituangkan dalam penggunaan tangga nada c-minor dan c-mayor, yang menjadi dasar pemikiran kebudayaan Eropa.

Walaupun pemahaman simfoni karya Beethoven ini sekarang sudah agak berubah, Simfoni No. 5, seperti halnya No. 3 dan No. 9 berpengaruh besar bagi karya klasik abad 19. Misalnya dalam karya-karya Johannes Brahms, Pyotr Ilyich Tchaikovsky, Anton Bruckner dan Gustav Mahler. Selain itu, karya Beethoven ini juga mampu menarik perhatian baik penggemar musik klasik maupun orang yang kurang memperhatikan jenis musik ini. Dan itu bukan hanya karena motif awalnya, yang memiliki kekuatan ritme besar melalui permainan semua alat musik gesek, yang melantunkan melodi yang sama atau unisono.

- Symphony No. 6 in F Mayor Opus 68 () (as Author)
Simfoni No. 6 atau juga dikenal sebagai "Pastorale" selesai komposisinya tahun 1807 dan 1808. Pada saat bersamaan Beethoven juga membuat Simfoni No. 5. Kabarnya Simfoni No. 6 dibuat di daerah bernama Nußdorf dan Grinzing yang dulu menjadi daerah pinggiran kota Wina. Di antara kedua daerah itu mengalir sungai Schreiberbach. Menurut penulis biografi Beethoven, Anton Schindler di sinilah tempat sang komponis menulis bagian kedua Simfoni No. 6 yang berjudul "Szene am Bach" atau adegan di tepi sungai. Tetapi menurut peneliti Beethoven, Barry Cooper, bagian kedua itu dibuat di daerah Dornbach. Dan ini dapat dibuktikan melalui sejumlah catatan Beethoven.

Simfoni No. 5 dan 6 dipertunjukkan pertama kali dalam konser selama empat jam tanggal 22 Desember 1808, di bawah pimpinan Beethoven sendiri. Konser itu diadakan di gedung pertunjukan "Theater an der Wien". Beehoven mempersembahkan Simfoni No. 6 bagi bangsawan Franz Joseph von Lobkowitz dan bangsawan dari Rusia Rasumovskij.

Dasar karyanya ini, yang kemudian mempengaruhi komponis lainnya, adalah kesan-kesan yang didapat seorang penduduk kota yang pergi ke daerah pedesaan dan melihat alam. Pada partiturnya Beethoven menambahkan keterangan: karya ini lebih berupa tampilan perasaan dan bukan penggambaran keadaan. Namun demikian, dengan sejumlah instrumen sang komponis meniru suara burung-burung, langkah pengelana, suara air yang bergemericik, juga suara guntur dan badai.

Bagian satu hingga lima dalam Simfoni No. 6 masing-masing mempunyai judul yang menunjukkan suasana yang harus ditimbulkan jika musik dimainkan. Bagian satu berjudul: bangkitnya perasaan riang saat tiba di daerah pedesaan. Bagian kedua: adegan di tepi sungai. Yang ketiga: pertemuan penduduk desa yang gembira. Judul bagian keempat: guntur dan badai, dan yang terakhir: nyanyian penggembala, perasaan senang dan bersyukur setelah badai berlalu.

- Symphony No. 9 in D Minor Opus 125 () (as Author)
Karya Ludwig van Beethoven ini adalah simfoni terakhir yang selesai dibuat. Diperdengarkan untuk pertama kalinya kepada masyarakat umum tanggal 7 Mei 1824 di gedung pertunjukan Kärntnertortheater. Karya ini mempengaruhi seluruh musik di masa Romantik (abad ke-19) hingga jaman modern. Selain itu komposisi Beethoven ini juga menjadi karya puncak dari seluruh simfoni. Ini juga karya musik klasik yang paling terkenal di seluruh dunia.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah simfoni, karya ini memerlukan solis dan paduan suara yang bernyanyi di bagian akhir komposisi. Sebagai kata-katanya Beethoven memilih puisi karya Friedrich Schiller, "An die Freude", yang dimulai dengan kalimat terkenal "Freude, schöner Götterfunken", yang berarti: kesenangan, cahaya ilahi yang indah. Melodinya dikenal di Indonesia melalui lagu berjudul "Song of Joy". Tahun 1972 tema utama bagian terakhir Simfoni No. 9 menjadi Himne Eropa, dan tahun 1985 melodi ini resmi menjadi Himne Uni Eropa.

Puisi karya Friedrich Schiller "An die Freude" untuk pertama kali diterbitkan tahun 1786. Segera setelah itu Beethoven mulai mempertimbangkan untuk menuangkan puisi itu ke dalam melodi. Saat itu Beethoven sudah tinggal di Wina. Catatan pertama untuk Simfoni No. 9 mulai ditulis tahun 1815. Sementara penyelesaian akhirnya baru tahun 1824. Bagian keempat atau yang terakhir, yang memuat puisi Schiller diselesaikan Beethoven saat bertempat tinggal di apartemen di jalan Ungargasse no. 5, di Wina. Oleh sebab itu Wina
dianggap tempat kelahiran Himne Eropa.
Berikut sepenggal bait choral Ode to Joy (versi Schiller maupun Beethoven):


Freude, schöner Götterfunken
Tochter aus Elysium,
Wir betreten feuertrunken,
Himmlische, dein Heiligtum!
Deine Zauber binden wieder
Was die Mode streng geteilt;
Alle Menschen werden Brüder,
(Schiller: Was der Mode Schwert geteilt;
Bettler werden Fürstenbrüder,)
Wo dein sanfter Flügel weilt

English translation
Joy, thou glorious spark of heaven,
Daughter of Elysium,
We approach fire-drunk,
Heavenly One, your shrine.
Your magic reunites
What custom strictly parts;
All people become brothers,
(Schiller: What custom’s sword separates;
Beggars become princes’ brothers)
Where your gentle wing alights.


Daftar Referensi :
- ppiindia@yahoogroups.com
- http://gainaur.blog.friendster.com/2007/05/copying-beethoven-2006/
- http://www.isnet.org/
- http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Istimewa:UsabilityInitiativePrefSwitch&from=Ludwig_van_Beethoven
- http://www.gudangmateri.com/2010/04/biografi-ludwig-van-beethoven.html