21 April 2010

Stonehenge




1. Apa itu Stonehenge ?


Stonehenge adalah salah satu struktur arsitek yang mengandung paling banyak teka teki yang ada pada planet ini dan barangkali merupakan tujuan turis yang paling terkenal di Great Britain (Britania Raya). Misteri dari beberapa tugu batu prasejarah ini sebagian berkaitan dengan tidak adanya penjelasan secara rasional tentang bagaimana teknologi primitif yang seperti itu dapat memindahkan balok-balok batu raksasa itu. Beberapa batu-batu monumen kuno ini beratnya antara 25 dan 45 ton, dibawa dari suatu tambang galian yang bermil-mil jauhnya dan batu-batu itu disusun sedemikian rupa yang bahkan tidak dapat diuraikan dengan teknologi moderen.
Stonehenge nama yang diberikan kepada tugu peringatan yang dikenal sebagai henge yang terdiri dari kurungan atau lingkaran tambak dengan parit di dalam. Sebagaimana yang sering terjadi dalam istilah arkeologi ini merupakan istilah warisan dari penguasa zaman kuno dan sepatutnya Stonehenge tidak boleh dikelompokkan sebagai henge sebenarnya, disebabkan tambaknya berada di bagian sebelah dalam parit. Walaupun seusia dengan henges zaman Neolithikum yang menyerupai Stonehenge, Stonehenge mungkin memiliki keterkaitan dengan bulatan batu lain yang terdapat di British Isle seperti Cincin Brodgar namun ukuran trilitonnya sebagai contoh menjadikannya unik.
Stonehenge sendiri terdiri dari tiga puluh batu tegak (sarsens) dengan ukuran yang sangat besar (masing-masing batu pada mulanya seragam tingginya, yaitu 10 meter dengan masing-masing batu mempunyai berat 26 ton), semua batu tegak tersebut disusun dengan bentuk tegak melingkar yang dikenal sebagai megalithikum.
Terdapat perdebatan mengenai usia sebenarnya lingkaran batu itu, tetapi kebanyakan arkeolog memperkirakan bahwa sebagian besar bangunan Stonehenge dibuat antara 2500-2000 SM. Bundaran tambak tanah dan parit membentuk fase pembangunan monumen Stonehenge yang lebih, awal sekitar 3100 SM. Walaupun seusia dengan ( henges ) zaman Neolithikum yang menye rupai Stonehenge, Stonehenge mungkin memiliki keterkaitan dengan bulatan batu lain yang terdapat di British Isle seperti Cincin Brodgar namun ukuran trilitonnya sebagai contoh menjadikannya unik. Tempat ini dimasukkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1986.
Di dalam 30 lingkaran batu besar tadi, juga masih terdapat sekitar 30 batu dengan ukuran yang lebih kecil yang dinamakan Lintels, yang disusun dengan bentuk melingkar juga.Tapi pada saat ini keba nyakan batu-batu tegak tadi telah terkikis dan jatuh.
Stonehenge merupakan suatu bangunan yang dibangun pada zaman Perunggu, dan Neolitikum. Ia terletak berdekatan dengan Amesbury di Wiltshire, Inggris, sekitar 13 kilometer (8 batu) barat laut Salisbury. Stonehenge mencakup bangunan tambak tanah yang mengelilingi batu besar berdiri tegak dalam bulatan, yang dikenal sebagai megalitikum. Bundaran tambak tanah dan parit membentuk fase pembanguan monumen Stonehenge yang lebih awal yang berasal dari waktu sekitar 3100 SM.
Pada awal abad ke-20, kebanyakan dari batu-batu itu tidak lagi tegak berdiri. Hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya wisatawan yang menaiki Stonehenge pada sekitar abad ke-19 karena keingin tahuan mereka yang besar. Semenjak itu, telah dilakukan tiga tahap renovasi untuk menegakkan kembali batu yang miring atau terbalik, dan untuk mengembalikan batu-batu tersebut ke tempat semula dengan teliti. Secara tidak langsung, ini berarti bentuk Stonehenge tidak lagi asli seperti asalnya seperti yang disebutkan dalam promosi pariwisata. Sebaliknya, sebagaimana peninggalan sejarah yang lain, tahap-tahap renovasi telah dilakukan.

2. Mitos dan Sejarah
Batu Tumit ( The Heel Stone ) pada suatu masa dikenal sebagai Friar’s Heel. Cerita rakyat, yang tidak dapat dipastikan asalnya lebih awal dari abad ke tujuh belas, menceritakan asal nama batu ini.
Sebagian pendapat mendakwa Tumit Friar ( “Friar’s Heel” ) adalah perubahan nama “Freya’s He-ol” atau “Freya Sul”, dari nama Dewa Jerman Freya dan (didakwa) perkataan Welsh bagi “laluan” dan “hari matahari” menurut turutan.
Sebuah argumen yang mengejutkan tentang sejarah Stonehenge di kemukakan oleh seorang ahli Sejarah dan Topografi Irlandia, Gerald Wales. Dia menyebutkan bahwa Manusia Raksasa telah membawa batu-batu maha besar tersebut dari Afrika ke Inggris. Dari struktur geologi pada batu-batu penyusun Stonehenge sendiri memang menunjukkan bahwa batu-batu maha besar itu bukanlah berasal dari wilayah Eropa, karena strukturnya sangat berbeda, namun mirip dengan batu-batuan dari wilayah Afrika.
Stonehenge juga dikaitkan dengan legenda Raja Arthur. Geoffrey dari Monmouth berkata bahwa tukang sihir Merlin telah melakukan pemindahan Stonehenge dari Irlandia, di mana ia telah dibangun di Gunung Killaraus oleh raksasa yang membawa batu-batu tersebut dari Afrika.
Jika Manusia raksasa itu memang ada, seperti yang kita ketahui, pembangunan The Great Pyramid Giza Mesir, katanya juga ada sangkut pautnya dengan para Manusia Raksasa. Bagaimana cara mereka membawa batu-batu berat tersebut? Mungkin hal ini dimungkinkan jika Manusia Raksasa dengan tinggi 7-10 meter yang mengangkut sekaligus menyusun bebatuan tersebut.

3. Bentuk Stonehenge
- Replika
Terdapat replika Stonehenge ukuran penuh sebelum runtuh di Maryhill di Washington, dibangun oleh Sam Hill sebagai peringatan perang. Malah ia selari dengan matahari terbit pada pertengahan musim panas, tetapi tepat kepada kedudukan matahari sebenarnya di kaki langit maya, dan bukannya kepada kedudukan matahari di kaki langit sebenarnya.

4. Teori Pembangunan Menurut Para Ahli 

Penelitian serius pertama dilakukan sekitar 1740 oleh William Stukeley. Stukeley keliru menyatakan bahwa lokasi ini dibangun oleh Druid, tetapi sumbangannya yang terpenting adalah mengambil gambar yang terukur mengenai lokasi Stonehenge yang membenarkan analisis yang lebih tepat tentang bentuk dan kepentingannya. Yang menunjukkan bahwa henge dan batunya disusun dalam bentuk tertentu yang mempunyai kepentingan astronomi.
Gerald Hawkins, Seorang Profesor Astronomi. Juga mengeluarkan pernyataan bahwa fungsi sesungguhnya dari Stonehenge dimasa lalu adalah sebagai Observatorium Astronomi yang canggih untuk meramalkan datangnya Gerhana Matahari ataupun Bulan (Stonehenge Decoded). Munurutnya, peletakkan setiap batu pada stonehenge mengandung kekayaan informasi untuk menunjang pernyataan tersebut.
Menurutnya, “Jika anda bisa memahami posisi pada setiap susunan batu, maka anda pasti dapat menyimpulkan mengenai kegunaan Stonehenge pada masa lalu”. Para Astronom lainnya juga menemukan siklus 56 tahun Gerhana Matahari dan Bulan dengan cara mendecode setiap batu pada Stonehenge.
Pada setiap batu tegak, merefleksikan posisi tertentu dari cahaya matahari, sehingga sangat akurat untuk menunjukkan siklus perhitungan astronomi. Sungguh hebat orang-orang zaman itu.
Bagaimana batu biru diangkut dari Wales telah banyak dibincangkan dan berdasarkan penelitian bahwa ia mungkin merupakan sebagian dari batu peringatan lebih awal di Pembrokeshire dan dibawa ke Dataran Salisbury ( Salisbury Plain ). Banyak arkeolog percaya bahwa Stonehenge merupakan percobaan mengekalkan dalam bentuk batu, bangunan papan yang bertaburan di Dataran Salisbury seperti Tembok Durrington.
Monumen ini diselaraskan timur laut - barat daya dan keutamaan diletakkan oleh pembangunnya pada titik balik matahari dan equinox sebagai contohnya, pada pertengahan pagi musim panas, matahari muncul tepat di puncak batu tumit ( Heel stone ), dan cahaya pertama matahari ke tengah Stonehenge antara dua susunan batu berbentuk ladam.
Ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Matahari timbul pada arah berlainan pada permukaan geografi tempat berlainan. Untuk penyelarasan itu tepat, ia mesti diperkirakan tepat untuk garis lintang Stonehenge pada 51° 11’. Penyelarasan ini, tentunya dasar bagi reka dan bentuk dan tempat bagi Stonehenge. AlexanderThom berpendapat bahawa lokasi tersebut diatur menurut ukuran yar megalitikum.
Maka sebagian pendapat bahwa Stonehenge melambangkan tempat observatorium kuno, walaupun berapa jauh penggunaan Stonehenge untuk tujuan tersebut dipertentangkan. Sebagian pendapat pula mengemukakan teori bahwa ia melambangkan farah besar (Artikel dari the Observer), komputer atau juga lokasi pendaratan makhluk asing.
Banyak perkiraan mengenai pencapaian mesin diperlukan untuk membangun Stonehenge. Mengandaikan bahwa batu biru ini dibawa dari Wales dengan tenaga manusia dan bukannya oleh gletser sebagaimana dugaan Aubrey Burl, pelbagai cara untuk memindahkannya dengan menggunakan tali dan kayu.
Pada 2001, suatu percobaan untuk mengalihkan satu batu besar sepanjang jalan darat dan laut yang mungkin dari Wales ke Stonehenge. Sukarelawan menariknya di atas luncur ( sledge ) kayu di daratan tetapi jika dipindahkan ke replika bot prasejarah, batu tersebut tenggelam diSelat Bristol.
Ukiran senjata pada sarsen adalah unik pada seni megalitikum di Kepulauan British ( British Isles ) di mana desain lebih abstrak, begitu juga batu berbentuk ladam kuda adalah luar biasa bagi kebudayaan yang mengatur batu dalam bentuk bundar.
Motif tersebut biasa bagi penduduk Brittany pada masa itu dan pada dua fase Stonehenge telah dibangun di bawah pengaruh continental influence. Ini dapat menjelaskan pada satu tahap, tentang reka dan bentuk monumen, tetapi pada keseluruhannya, Stonehenge masih dapat dijelaskan dari segala konteks kebudayaan Eropa prasejarah.
Perkiraan mengenai tenaga manusia yang diperlukan untuk membangun pelbagai fase Stonehenge meletakkan jumlah keseluruhan yang terlibat atas berjuta jam manusia bekerja. Stonehenge I kemungkinan memerlukan sekitar 11.000 jam, Stonehenge II sekitar 360.000 dan pelbagai baian bagi Stonehenge III mungkin melibatkan sehingga 1.75 juta jam. Membentuk batu-batu ini diperkirakan memerlukan 20 juta jam manusia menggunakan perkakas primitif yang terdapat pada masa itu.

5. Proses Pembangunan
Menurut Arkeolog inggris, Richard Jhon Coplan Atkinson (1950), Stonehenge kira-kira dibangun sekitar 5000 tahun silam, pembangunannya sendiri dibagi menjadi beberapa fase (I,II,IIIa,IIIb, dan IIIc). Tentunya dengan banyaknya tahapan fase dalam pembangunan Stonehenge, menunjukkan bahwa bangunan tersebut memerlukan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya, mulai dari peng angkutan batunya sendiri sampai tahap pengukiran pada setiap batunya. Pene muan diketahui adanya ukiran disetiap batu Stonehenge, hal ini baru diketahui oleh para peneliti baru-baru ini. Menurut seorang Arkeolog, Tom Goskar, dengan metode scaning laser, ukiran-ukiran pada batu tersebut baru akan terlihat. Jika deng an mata telanjang tidak akan terlihat. Tentunya dengan ditemukannya bentuk-bentuk ukiran pada bebatuan, setidaknya bisa memberikan secercah harapan untuk menguak kegunaan Stonehenge pada masa lalu.
Kompleks Stonehenge dibangun dalam beberapa fase pembangunan selama 2.000 tahun dan sepanjang kurun waktu itu aktivitas terus berjalan. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya sesosok mayat seorang Saxon yang dipancung dan dikebumikan di tugu peringatan tersebut, dan kemungkinan mayat tersebut berasal dari abad ke-7 M.

  • Stonehenge I
Monumen pertama terdiri dari lingkaran tebing bulat dan parit berukuran 115 meter (320 kaki) diameter dan dengan satu pintu masuk di bagian timur laut. Fase ini adalah sekitar 3100 SM. Di bagian luar kawasan lingkaran terdapat 59 lubang, dikenal sebagai lubang Aubrey untuk memperingati Jhon Aubrey, arkeolog abad ketujuh belas yang merupakan orang pertama yang mengetahui lubang-lubang tersebut. Dua puluh lima dari lubang Aubrey diketahui mempunyai perkebumian abu pada dua abad setelah berdirinya Stonehenge. Tiga puluh abu mayat diletakkan di dalam parit kawasan lingkaran dan bagian lain dalam kawasan Stonehenge. Tembikar Neolitikum akhir telah ditemukan bersama-sama ini memberikan bukti tanggal. Sebuah batu tunggal monolit besar yang tidak dilicinkan dikenal sebagai ‘Batu Tumit’ ( Heel Stone ) terletak di luar pintu masuk.

  • Stonehenge II
Bukti fase kedua tidak lagi kelihatan. Bagaimanapun bukti dari beberapa lubang tiang dari waktu masa ini membuktikan terdapatnya beberapa bangunan kayu yang dibangun dalam kawasan lingkaran sekitar awal milenium ketiga SM. Beberapa kesan papan yang didapati dile takkan pada pintu masuk. Fase ini sama dengan tempat Woodhenge yang terletak berdekatan.

  • Stonehenge IIIa
Ekskavasi arkeologi menunjukkan bahwa sekitar 2600 SM, dua lengkungan bulan sabit dibuat dari lubang (dikenal sebagai lubang Q dan R) yang digali di tengah-teng ah lokasi. Lubang tersebut mengandung 80 batu biru tegak yang dibawa dari bukit Preseli, 250 batu di Wales. Batu-batu tersebut dibentuk menjadi tiang dengan teliti, kebanyakan terdiri dari batu jenis dolerite bertanda tetapi juga termasuk contoh batu rhyolite, tufa gunung berapi, dan myolite seberat 4 ton.
Pintu masuk dilebarkan pada masa ini menjadikannya selaras dengan arah matahari naik pertengahan musim panas dan matahari terbenam pertengahan musim semi masa tersebut. Monumen tersebut ditinggalkan tanpa disiapkan, sementara batu biru kelihatannya di pindah dan lubang Q dan R ditutup. Ini kemungkinan dilakukan pada masa fase Stonehenge IIIb. Monumen ini kelihatannya melebihi tempat di Avebury dari segi kepentingannya pada akhir masa ini dan Amesbury Archer, ditemukan pada tahun 2002 tiga batu ke selatan, membayangkan bagaimana Stonehenge kelihatan pada masa ini. Stonehenge IIIa dikatakan diba ngun oleh orang Beaker

  • Stonehenge IIIb
Pada aktivitas fase berikutnya pada akhir milenium ketiga 74 SM mendapati batu Sarsen yang besar dibawa dari kueri 20 batu di utara di lokasi Marlborough Downs. Batu-batu tersebut dikemaskan dan dibentuk dengan sambungan pasak dan ruas sebelum 30 didirikan membentuk bulatan tiang batu berukuran 30 meter diameter dengan 29 atap batu ( lintel ) di atas. Setiap bongkah batu seberat 25 ton dan jelas dibentuk dengan tujuan membuat kagum.
Batu orthostat lebar sedikit di bagian atas agar memberikan gambaran ia kelihatan lurus dari bawah ke atas sementara batu alang melengkung sedikit untuk menyambung gambaran bundar monumen lebih awal.
Di dalam bulatan ini terletak lima trili thon batu sarsen diproses dan disusun dalam bentuk ladam. Batu besar ini, sepuluh menegak dan lima batu alang, dengan berat masing-masing hingga 50 ton yang disambungkan dengan sambungan rumit. Ukiran pisau belati dan kepala kapak terdapat di sarsen. Dalam masa ini, jalan sepanjang 500 meter dibangun, menuju ke arah timur laut dari pintu masuk dan mengandung dua pasang tambak selaras yang berparit di tengahnya. Terakhir dua batu portal besar dipasangkan di pintu masuk yang kini hanya tinggal satu, Batu Penyembelihan ( Slaughter Stone ) 4,9 meter (16 kaki) panjang. Hal ini dipercayai hasil kerja kebudayaan Wessex Zaman Perunggu awal, sekitar 2000 SM.

  • Stonehenge IIIc
Selepasnya pada Zaman Perunggu, batu biru kelihatannya telah ditegakkan semula, dalam bulatan antara dua tiang sarsen dan juga dalam bentuk ladam di tengah, mengikuti tata layout sarsen. Walaupun ia kelihatannya satu fase kerja yang menakjubkan, pembangunan Stonehenge IIIc dibangun kurang teliti berbanding Stonehenge IIIb, batu biru yang ditegakkan kelihatannya mempunyai pondasi yang tidak kokoh dan mulai tumbang. Salah satu dari batu yang tumbang telah diberi nama yang kurang tepat sebagai Batu Penyembahan ( Altar Stone ). Dua bulatan lubang juga digali di luar bulatan batu yang dikenal sebagai lubang Y dan Z. Lubang-lubang ini tidak pernah diisi dengan batu dan pembangunan lokasi peringatan ini kelihatannya terbiarkan sekitar 1500 SM.

  • Stonehenge IV
Sekitar 1100 SM, jalan raya Avenue disambung sejauh lebih dari dua batu sampai ke Sungai Avon walaupun tidak jelas siapakah yang terlibat dalam kerja pembangunan tambahan ini.

6. Fungsi Pembangunan

Sampai kini belum ada satu teori pun yang dapat meyakinkan tentang alasan yang melatar belakangi pembangunan Stonehenge. Meskipun sebagian besar para penyelidik dapat menerima bahwa itu adalah sebuah tempat pemujaan dan yang dipergunakan untuk menghormati orang yang sudah meninggal, juga sudah dikemukakan bahwa tempat itu adalah diperuntukkan untuk ritual agama lainnya atau untuk pengamatan astronomi.
Diketahui bahwa orang-orang yang merancang konstruksi monumen itu memiliki pengetahuan astronomi, karena artifak ini ditemukan dengan mendapatkan sinar langsung dari matahari terbit melalui sumbu strukturnya pada equinoxes dan solstices.
Walaupun terlihat sangat primitif pada kilas pandang pertama, para peneliti akhirnya menemukan Stonehenge itu begitu canggihnya. Dalam bukunya Stonehenge Decode, (Memecahkan Kode Stonehenge) profesor astronomi Gerald Hawkins memaparkan bagaimana monumen itu sebenarnya dapat meramalkan gerhana-gerhana.
Demikian juga, dalam Stonehenge: Sun, Moon, Wandering Stars (Stonehenge: Matahari, Bulan, Bintang-bintang yang Mengembara) M. W. Postins mengungkapkan bagaimana Stonehenge (dalam hubungannya dengan berbagai titik pada daerah sekitar, seperti dengan Aubrey Holes yang berada di dekatnya) berhubungan dengan seluruh sistem tata surya.
Walaupun Proyek Stonehenge Riverside menyuguhkan kemungkinan terbaru tentang para pembangun monumen itu, tetapi itu bukanlah kali pertamanya. Banyak peneliti percaya bahwa struktur monumen prasejarah itu sebenarnya memiliki kelompok-kelompok berbeda yang ditambahkan padanya selama ribuan tahun lebih. Sejarawan abad ke-12 Giraldus Cambrensis bahkan membayangkan bahwa Merlin, tokoh pada zaman King Arthur dari Britain, ia sendiri yang berada di belakang pembangunan struktur batu tugu tersebut.

7. Penelitian yang Dilakukan
Dua mil arah timur laut dari tonggak dan ambang pintu monolit kuno tersebut, Mike Parker Pearson dan Proyek Stonehenge Riverside menemukan sebuah tempat yang dikenal sebagai Durrington Walls. Dengan bangunannya yang terutama dari kayu, dan berdasarkan penanggalan karbon, desa ini diperkirakan telah dibangun antara 2.600 dan 2.500 tahun Sebelum Masehi. Meski usianya begitu tua, hunian-hunian tersebut ditemukan masih dalam kondisi baik.
Karena Stonehenge telah ditemukan kira-kira pada era yang sama, para pakar mempertimbangkan apakah desa yang ditemukan dari penggalian itu adalah tempat tinggal dari para pembangunnya.
Dimulai pada 2003, penyelidikan yang didanai oleh National Geographic, telah menggali rumah-rumah, tempat-tempat tidur dan barang-barang perabotan kayu lainnya, adanya sebuah jalan kecil batu, begitu juga jejak kaki yang menempel pada tanah liat. Tambahan lagi barang-barang peninggalan kehidupan sehari-hari, para ahli arkeologi menemukan sebuat struktur terdiri dari tonggak-tonggak kayu yang terletak pada lingkaran-lingkaran yang konsentris. Para peneliti percaya bahwa ini adalah sebuah replika kayu dari Stonehenge yang berada di dekatnya.
Penemuan aneh lain pada tempat itu adalah sejumlah besar pecahan barang pecah belah dan binatang yang berserakan di seluruh desa. Para peneliti menyatakan bahwa penduduk desa tidak hanya tidak rapi; selain itu mereka mengklaim bahwa artifak-artifak ini adalah produk dari suatu upacara keagamaan. Beberapa orang juga percaya bahwa tempat itu bukanlah sebuah hunian permanen, tetapi sebuah hunian sementara untuk pertemuan tiap setengah tahunan.

8. Kebudayaan
Stonehenge adalah pusat spiritual bagi banyak orang. Kemungkinan monumen berfungsi sebagai kalender astronomi atau kuil. Namun bukti arkeologis baru menunjukkan tempat itu pernah digunakan sebagai tempat pemakaman pada sekitar tahun 3000 SM. Penguburan berlangsung setidaknya 500 tahun.
Sekurangnya 36 ribu orang menghadiri perayaan hari terpanjang tahun 2009 di monumen prasejarah Stonehenge di Inggris selatan. Monumen ini terdiri dari lingkaran batu besar yang terletak di dekat kota Amesbury.

9. Pendapat Para Ahli
Para ahli arkeologimenyatakan akan menguak tabir rahasia Stonehenge, monumen batu megalistik yang megah di Inggris Selatan.
Lingkaran batu konsentris yang membentuk Stonehenge, 130 km sebelah barat daya London di atas dataran Salisbury yang luas, terdiri dari bongkahan batu pasir berukuran raksasa dan bluestones lebih kecil - batuan vulkanik berwarna kebiruan dengan bintik-bintik putih.
Para pakar Stonehenge, Tim Darvill dan Geoff Wainwright akan menggunakan teknik modern menghitung umur dengan karbon dan menganalisa serbuk soil (tanah) dan cangkang laut untuk mengetahui kapan batu-batu itu disusun, di tempat penggalian pertama arkeologi (benda purba) di lokasi World Heritage sejak 1964.
Bila anda ingin tahu mengapa Stonehenge dibangun, anda perlu melihat sejauh 250 km ke perbukitan Presili di Pembrokeshire Utara, dari mana bluestones (batu biru) pertama untuk membangun Stonehenge berasal.” Wainwright mengatakan ini kepada wartawan saat dua minggu penggalian dimulai.
Kedua pakar arkeologi, yang sudah bekerja keras di perbukitan Presili (Presili Hills) tahun-tahun belakangan ini, mempercayai bluestones, adalah pembentuk lingkaran batu pertama di Stonehenge, mempunyai kekuatan penyembuhan magis.
Batu yang berdiri kokoh itu didirikan 5.000 tahun yang lalu, mengungguli tempat religi yang lebih tua, ditandai oleh sejumlah timbunan gundukan tanah atau gerobak-gerobak beroda satu.
“Jika anda ingin tahu kapan batu pertama diletakkan di Stonehenge, anda perlu menggali sebuah parit kecil disekitar sambungan batu dan memberi tanggal pada apa yang anda temukan. Itulah yang kami kerjakan saat ini,” kata Wainwright.
Teori dari peran Stonehenge berkisar dari supranatual - salah satu yang dikatakan tukang sihir legendaris Merlin - bangunan itu dibuat untuk menghubungkan persembahan pemujaan kepada matahari.
Wainwright, president of the Society of Antiquaries, dan Darvill, professor arkeologi di Bournemouth University, berharap penemuan mereka akan mendukung teori mereka bahwa Stonehenge adalah sama dengan spa yang menyehatkan di jaman kuno.
Ini adalah tempat penyembuhan untuk jiwa raga,” kata Darvill. “The Presili Hills adalah tempat yang magis."  Bebatuan dari sana dianggap memiliki kekuatan penyembuhan.
 
Sebanyak 80 bluestones, mempunyai berat masing-masing antara 1 hingga 4 ton. Diangkut lewat darat dan laut dari Wales Selatan ke dataran Salisbury antara 4.500 dan 5.000 tahun yang lalu.Hanya kira-kira sepertiganya tersisa di lokasi asalnya, sisanya telah dicuri atau dihancurkan selama ribuan tahun.
Di awal 1900-an ada tanda-tanda di Amesbury (kota terdekat dengan lokasi tersebut) menawarkan palu untuk disewakan sehingga orang dapat datang untuk mengambil sendiri sedikit batu-batu bluestone tersebut," kata Darvill. Mereka berbeda dengan batu pasir ‘sarsens’ yang digunakan untuk membuat monument dengan cepat dapat dikenali.

Penggalian bahkan telah direstui oleh Druids, keturunan spiritual dari pendeta-pendeta terpelajar sebelum Christian Celtic Europe, yang mempunyai ikatan dengan lokasi-lokasi kuno.

10. Stonehenge Masa Kini
Stonehenge tetap menjadi tempat mengunjung bagi Neo-druid dan kepercayaan pagan baru atau neo-pagan, dan merupakan lokasi festival musik gratis yang diadakan di antara tahun 1972 sampai 1984. Bagaimanapun, pada tahun 1985 festival tersebut dilarang oleh pemerintah Inggris. Disebabkan ini, terjadi persengketaan ganas antara polisi dengan pelancong abad baru yang dikenal sebagai Pertempuran Beanfield.
Pada tahun-tahun terkini, kedudukan henge di Dataran Salisbury telah terpengaruh oleh jalan A303 berdekatan antara Amesbury dan Winterbourne Stoke, dan A344. Pada masa lalu beberapa proyek, termasuk terowongan gali-dan-tutup telah dicadangkan untuk tapak tersebut, dan English Heritage dan National Trust telah lama berjuang untuk memindahkan jalan dari lokasi tersebut. Pada awal 2003 Departemen Perhubungan mengumumkan beberapa perluasan jalan utama, termasuk A303. Pada 5 Juni Highway Agency menerbitkan draft singkat pelan untuk lencungan jalan 13 kilometer (8 batu) di Stonehenge, termasuk terowongan sepanjang 2 kilometer meletakkan A303 di bawah jalan sekarang. Pada 4 September 2003 Highway Agency mengumumkan diskusi terbuka, dibuka pada 17 September yang akan menimbangkan samaada pelan ini mencukupi untuk tempat itu. Banyak organisasi mencadangkan terowongan yang lebih panjang, yang akan melindungi kawasan arkeologi dan desa sekeliling yang lebih luas. Pelan untuk tempat tersebut termasuk pusat warisan baru, yang akan dibuka pada 2006. Pada 2008, skema jalan baru akan siap dan jalan lama akan ditutup.

Narasumber
http://erabaru.net
http://www.suaramedia.com
http://www.apakabardunia.com
http://www.rnw.nl
http://wikimedia.or.id
http://en.tixik.com
http://entertainment.timesonline.co.uk


0 comments:

Post a Comment

Komentar yang berisi iklan barang atau jasa akan segera dihapus. Begitu pula komentar yang mengandung hinaan, sara, atau berisikan hal negatif lainnya.