1. Pengenalan Tokoh
Leonardo da Vinci lahir pada tahun 1452 di Kota Vinci, dekat Empoli, Italia sebagai anak tidak sah dari Ser Piero da Vinci dan Caterina. Piero adalah seorang notaris dan tuan tanah terkemuka di Kota Florence. Sedangkan, Caterina hanyalah seorang gadis petani biasa.
Tapi, meskipun demikian sejak kecil Leonardo tetap diperlakukan seperti anak Piero yang sah. Ia tinggal di rumah Piero dan dididik sesuai dengan minat dan bakatnya. Ia belajar membaca, menulis, dan berhitung. Lalu, pada usia 15 tahun ia diajari melukis dan memahat oleh seorang pelukis terkenal di Kota Florence bernama Verrochio.
Setelah itu, ia menjadi guru dan membuat studio sendiri. Saat berusia 30 tahun ia bekerja pada seorang kepala daerah Milan bernama Sforza selama 17 tahun sebagai pelukis, insinyur, dan penasihat militer. Lalu, ia bekerja pada Raja Prancis Louis XII pada usia 54 tahun dan melukis Mona Lisa. Lukisan Monalisa tersebut begitu terkenal hingga saat ini karena mengandung misteri. Siapa wanita dalam lukisan itu hingga kini masih menjadi misteri. Leonardo meninggal pada tahun 1519. Lukisan hasil karyanya yang juga terkenal adalah Makan Malam Terakhir.
Selain lukisan tersebut, Leonardo juga telah menghasilkan banyak desain dari hasil pemikirannya. Desain tersebut bermacam-macam, antara lain: rancangan sepatu air, pelampung, kincir air, gambar-gambar rantai, mesin pintal, mesin giling gandum, mesin cetak, kapal selam, senapan mesin, bom, parasut, tank, mobil, helikopter, dan pesawat terbang. Padahal, pada saat itu teknologi belum begitu berkembang. Hasil pemikiran Leonardo memang terlalu jauh mendahului zamannya dan mengapa terjadi hal ini hingga sekarang tetap menjadi misteri.
Ia adalah manusia serba bisa. Ia menguasai bidang anatomi, botani, zoologi, kartografi, aeronautika, mekanika, geologi, astronomi, optika, matematika, suara, senjata, hidrolika, tata kota, dan jembatan. Ia juga seorang tokoh Renaissance, penyair, musikus, arsitek, pemahat, pengarang, insinyur, filsuf, dan ilmuwan. Catatan yang dihasilkannya sangat ilmiah dan berjumlah 7000 halaman. Selain itu, ia juga merupakan orang pertama di dunia yang mampu dengan tepat menggambarkan struktur tubuh manusia, posisi bayi dalam kandungan, dan jantung manusia. Untuk mampu melakukan semua itu ia melakukan pembedahan terhadap 30 buah mayat manusia.
2. Sejarah Kehidupan
Nama lengkapnya yaitu Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra Ser Piero asal kota Vinci.
Pada masa itu, Florence merupakan pusatnya para intelek dan seniman di Italia. Kondisi ekonomi keluarga yang cukup mapan itu memungkinkan Leonardo memperoleh pendidikan terbaik di kota ini. Di sekolahnya, Leonardo mempelajari geometri, membaca, menulis, matematika, dan bahasa Latin. Ia pun tumbuh sebagai seorang yang cerdas. Guru-gurunya sering dibuat pusing dengan pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan.
Di Florence pulalah, sekitar 1466, Leonardo mengenal Andrea Verrocchio, pelukis dan pemahat ternama kala itu. Bersama Verrocchio, Leonardo memperoleh sejumlah keterampilan yang kemudian menjadi bekal berharganya, seperti melukis, mematung, melebur emas (goldsmithing), dan pencetakan perunggu.
Pada tahun 1476 tertuduh dengan kasus homoseksual dengan seorang model laki-laki berusia belasan tahun yang bernama Jacopo Saltarelli. Sehingga beberapa tahun itu Leonardo selalu berada di bawah pengawasan yang berwenang.
Pada usia belia, beliau sudah belajar melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze.Ada kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis Leonardo juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain. Pada tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati(Duke) di sana.Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma
Sementara itu ia membantu Raphael dan Michaelangeo dalam merancang katedral Santo Petrus.Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman. Didalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim di zamannya ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.
Mahakaryanya, Jamuan Terakhir(The Last Supper) pada tahun 1495 sampai tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre Paris. Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri pedagang.
Leonardo da Vinci wafat di Clos Lucé, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Perancis.
Setelah wafatnya, sangat kuat ditengarai bahwa beliau pernah memegang peranan sebagai orang terkuat di sebuah organisasi rahasia bernama Priory of Sion yang berlaskarkan Knights Templar. Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan bahwa Priory of Sion merupakan sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa mesias yang sesungguhnya dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat. Dalam versi yang sempat menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang sesungguhnya adalah Santo Yohanes Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis Sang Santo dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'. Versi yang tak kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria Magdalena si bekas perempuan sundal diperistri oleh Yesus.
Kegeniusan Leonardo terlihat dari banyaknya bidang yang ia kuasai. Ia adalah pelukis, pematung, penemu, peneliti, ahli permesinan, ahli anatomi, matematika, ahli tumbuh-tumbuhan dan binatang, optik, aerodinamik, bahkan pemusik handal. Ia belajar tanpa ada batasnya. Tentu saja ini tidak berat karena ia tidak bekerja keras, ia hanya “bersenang-senang”. Untuk melukis manusia, ia secara khusus mempelajari anatomi tubuh manusia.
Leonardo mungkin adalah pembelajar paling gila. Saat mempelajari anatomi, ia suka pergi malam-malam, membongkar kuburan, dan mengambil mayat orang tidak dikenal yang sudah hampir busuk dan membedahnya. Kadang ia melakukannya di rumah sakit yang memberinya izin. Ia benar-benar ingin tahu mengapa tubuh manusia berbentuk seperti itu. Dengan begitu, ia bisa makin detail dalam membuat lukisannya.
"I have offended God and mankind
because my work didn't reach the quality it should have."
Leonardo da Vinci
3. Dasar Pemikiran
Leonardo tidak ingin membuat sebuah karya, tetapi ia ingin menciptakan sebuah Mahakarya, A Masterpiece. Sebuah karya seni dengan komposisi warna-warni yang begitu indah dengan detail yang nyaris sempurna seperti aslinya, sehingga semua yang melihatnya akan terpesona dan tersentuh hatinya. Tapi itu bukan yang utama..
Karyanya adalah persembahannya yang setinggi-tingginya kepada Tuhan. Leonardo ingin membuat karya yang begitu indahnya, sehingga bahkan Tuhanpun akan senang hati melihatnya. Sepanjang hidupnya tidak kurang 30 mayat yang ia bedah dan pelajari. Memang menjijikkan, tetapi jijik pun sebenarnya bukan masalah yang besar dan penting dibandingkan keagungan karyanya dan juga kemajuan ilmu anatomi manusia.
Sejak kecil, ia suka membaca di perpustakaan milik ayahnya di Florence. Saat dewasa, Leonardo mampu memiliki perpustakaan sendiri dengan banyak koleksi buku termasuk dari Dante dan Petrarch. Subjeknya juga beragam mulai dari matematika, anatomi, pengobatan, hingga buku-buku tentang peperangan. Dari sana pengetahuannya jadi makin luas dan tajam. Leonardo juga seorang visioner. Ia misalnya telah membayangkan mesin terbang seperti helikopter, kendaraan dengan pelindung besi (seperti tank), atau kapal yang bisa bergerak di bawah laut. Ia bahkan mendesain manusia mekanik yang dikenal sebagai Robot Leonardo, rancangan “robot” yang sering dianggap robot pertama dalam sejarah.
Akan tetapi, karya terbesarnya tentu saja adalah Monalisa. Lukisan wanita cantik ini merupakan puncak dari segala ilmunya tentang pewarnaan, cahaya, perspektif, dan—tidak lupa—anatomi tubuh manusia.
Pada lukisan itu, ia menggunakan teknik melukis yang sangat tinggi dan sulit ditiru, sfumato, sebuah teknik yang membuat lukisan terlihat seperti berkabut, tidak fokus, dengan transisi antar-warna yang luar biasa lembut dan halus. Monalisa terlihat begitu hidup, bahkan senyumannya pun mengundang penasaran dari semua orang yang melihatnya hingga sekarang.
Mengapa Monalisa tersenyum? Mengapa ia terlihat begitu bahagia? Tak seorang pun bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan pasti. Lukisan lainnya yang sangat berharga adalah "Perjamuan Terakhir", The Last Supper, yang secara dramatis melukiskan makan malam terakhir Yesus dengan 13 murid-muridnya sebelum ia dikhianati dan disalib.
( Dalam buku fiksi Dan Brown yang sangat terkenal, "The Da Vinci Code" (2003), lukisan The Last Supper, dikatakan mengandung misteri terbesar dalam sejarah umat Kristen yang dijaga ketat, bahkan dengan nyawa para pelindungnya selama beribu-ribu tahun ).
Leonardo banyak menghasilkan karya seni dan berbagai desain yang menakjubkan lainnya sebelum meninggal pada 2 Mei 1519. Hingga sekarang, bahkan Einstein dan Isaac Newton pun dianggap tidak sanggup menyamai kegeniusan Leonardo da Vinci.
4. Keahlian
penemuan modern, misalnya masalah pesawat terbang dan kapal selam. Karena catatan itu sekedar membuktikan kebrilianan dan orisinalitas, tak adalah pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Pertama, Leonardo tidaklah membuat model dari penemuan-penemuan itu. Kedua, meskipun ide-idenya amat cemerlang, tak menunjukkan bahwa ide-ide itu dapat dilaksanakan. Taruhlah ide-ide tentang pesawat terbang dan kapal selam itu: Jauh lebih sulit membuat model untuk pembuatan kongkritnya. Yang namanya penemu besar bukanlah sekedar mereka yang punya ide-ide brilian tetapi gagal mewujudkannya, tetapi yang disebut penemu besar itu adalah orang-orang seperti Thomas Edison, James Watt atau Wright bersaudara yang punya bakat mekanik dan ketekunan menggarap perincian-perincian dan mengatasi kesulitan pembuatannya hingga betul-betul berfungsi. Leonardo tidak lakukan hal macam ini.
Lebih jauh dari itu, kendati sketsa-sketsanya memuat juga perincian-perincian yang diperlukan agar penemuannya bisa berwujud, toh masih ada juga bedanya, karena penemuan-penemuan itu cuma terkubur di buku catatan dan baru diterbitkan berabad-abad sesudah Leonardo sendiri mati. Pada saat catatan-catatannya diterbitkan (yang kebetulan teksnya ditulis di atas kaca), ide-ide yang termaktub dalam penemuan itu sudah ditemukan pula oleh orang-orang lain secara berdiri sendiri. Kita berkesimpulan, sebagai ilmuwan dan penemu, Leonardo tak punya pengaruh penting.
Pencantuman Leonardo dalam daftar ini karena itu disebabkan terutama pada karya-karya artistiknya. Leonardo memang seorang seniman kelas tinggi walau tidak setenar Rembrandt, Raphael, Van Gogh atau El Greco. Diukur dari akibat-akibat yang ditimbulkannya dalam hal perkembangan seni berikutnya, pengaruhnya jauh lebih kecil ketimbang Picasso maupun Michelangelo.
Leonardo punya kebiasaan yang patut disayangkan. Dia memulai sesuatu proyek dengan ambisi yang berkobar-kobar, tetapi tak pernah merampungkan sebagaimana mestinya. Katakanlah dia itu "panas-panas tai ayam." Akibatnya, hasil lukisannya yang tuntas jumlahnya jauh lebih sedikit ketimbang karya pelukis-pelukis yang disebut di atas. Karena terlampau sering dia pindah dari satu lukisan yang belum rampung ke lukisan lainnya lagi, Leonardo berhasil membagi-bagi bagian penting dari bakatnya yang luar biasa. Walau tampaknya kikuk, menganggap Leonardo seorang yang kurang begitu becus padahal dialah pencipta lukisan Mona Lisa, tetapi ini sudah jadi kesimpulan yang lazim dilakukan oleh mereka para ahli yang menyelidiki karier Leonardo.
5. Kemampuan di Berbagai Bidang
- Sebagai Seorang Profesional
Pada tahun 1478, Leonardo mulai mandiri sebagai seorang seniman. Meski demikian, Leonardo sudah berperan dalam lukisan Baptism of Christ karya Verrocchio pada tahun 1476. Leonardo melukis malaikat di lukisan tersebut. Namun, demikian salah satu sumber menyebutkan, tatkala Verrocchio melihat lukisan ini, ia bersumpah untuk tidak pernah melukis lagi. Dalam lukisan itu, masing-masing mereka melukis satu malaikat dan lukisan Leonardo jauh lebih indah daripada Verrocchio.
Setelah itu, Leonardo mendapat tawaran untuk mengerjakan sejumlah proyek besar. Salah satunya ialah mengerjakan relief (altarpiece) untuk sebuah kapel, Palazzo Vecchio, balai kota Florence, tetapi proyek tersebut tidak diambilnya. Lukisan besar pertamanya, The Adoration of the Magi, dibuatnya untuk Biara San. Tetapi sayang, pekerjaan itu tidak terselesaikan. Tidak jelas apa yang menjadi alasan Leonardo sehingga tidak menyelesaikan dua hal ini.
Sebagai seorang seniman profesional, Leonardo bekerja untuk sejumlah orang ternama. Di Milan, ia bekerja pada Ludovico Sforza (ada yang menyebutnya Ludovico il Moro). Tampaknya, surat Leonardolah yang kemudian meyakinkan Ludovico untuk mempekerjakan Leonardo. Dalam suratnya itu, ia menulis,
"I have a process for constructing very light, portable bridges, for the pursuit of the enemy; others more solid, which will resist fire and assault and may be easily set in place and taken to pieces. I also know ways of burning and destroying those of the enemy ... I can also construct a very manageable piece of artillery which projects inflammable materials, causing great damage to the enemy and also great terror because of the smoke ...."
Salah satu yang dikerjakan Leonardo ialah membuat patung perunggu Francesco Sforza, ayah dari Ludovico, dalam ukuran besar. Namun, seiring kepindahan Keluarga Sforza pada Desember 1499, Leonardo pun meninggalkan pekerjaan ini. Patung yang tidak selesai itu malah menjadi target para pemanah Perancis sehingga akhirnya hancur. Hal ini menandakan berakhirnya hubungan mereka, setelah pengabdian Leonardo selama tujuh belas tahun, terhitung sejak 1482. Ia kembali ke Florence.
Selain pada Ludovico, ia juga bekerja pada Cesare Borgia, seorang duke dari Romagna, putra Paus Alexander VI. Leonardo menjabat sebagai kepala arsitek dan insinyur, memberikan nasihat dalam pembangunan benteng yang menandakan teritorial kepausan di pusat kota Italia.
Pada tahun 1506, ia memenuhi panggilan Charles d'Amboise, penguasa dari Perancis. Tahun berikutnya, ia menjadi pelukis istana dan mengabdi pada Raja Perancis, Louis XIII, yang kemudian pindah ke Milan. Sembari mengurus warisan di Florence, Leonardo mengerjakan monumen Gian Giacomo Trivulzio, komandan pasukan Perancis. Untuk kesekian kalinya, karyanya ini juga tidak selesai.
Leonardo juga sempat bekerja pada Paus Leo X dalam kurun waktu 1514 hingga 1516. Tampaknya ia lebih banyak diarahkan untuk melakukan sejumlah eksperimen -- tidak jelas apa yang dikerjakan.
Terakhir, ia mengabdi pada Raja Francis I. Raja memberinya sebutan pelukis pertama, arsitek, dan mekanik raja. Tapi tampaknya, Leonardo dibiarkan melakukan pekerjaan yang ia inginkan. Jadi, ia tidak mengerjakan lukisan apa pun kecuali menyelesaikan lukisan-lukisan yang telah ia kerjakan sebelumnya. Ia juga banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan penelitian ilmiahnya.
Harus diakui bahwa Leonardo merupakan sosok yang luar biasa di bidang seni. Sejumlah karyanya merupakan karya yang monumental, yang tidak bisa ditemukan tandingannya di dunia ini. Meskipun di sepanjang kariernya sebagai seniman tidak seluruh karyanya terselesaikan, seperti lukisan St. Jerome (Hieronymus) atau The Adoration of Kings, kejeniusannya tetap diakui.
Dua karya monumentalnya, di antaranya The Last Supper (dikerjakan dalam kurun waktu 1495 -- 1497) dan Mona Lisa (dikerjakan pada 1503 -- 1506). Adapun Mona Lisa, juga dikenal sebagai La Gioconda, tampaknya memiliki arti yang khusus bagi Leonardo. Ia selalu membawa lukisan ini dalam sejumlah perjalanan yang ia lakukan.
- Sebagai Seorang Seniman
Lukis tidak saja mencerminkan luarnya benda, pendapat Da Vinci: yang dimaksud dengan lukis adalah segala sesuatu yang terkandung di dalamnya, yang dasarnya alami dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang manusia, lalu diekspresikan dalam bentuk gambar.
Menurut Da Vinci, Ilmu pengetahuan dan lukis ada hubungannya, misalnya gambar manusia, dia pernah melakukan sebuah percobaan (membedah mayat agar dapat mengerti anatomi tubuh manusia).
Sehingga dalam lukisannya, dia selalu dengan tepat menangkap gerakan otot di bawah lapisan kulit, maka hasil lukisannya sangat halus, dan cermat, contohnya: sketsa tangannya yang masih tersimpan hingga kini, setiap goresannya sangat indah, goresan penanya juga jelas, hal ini jarang dijumpai pada saat itu. Terutama pada bagian mata dan rambut, tidak saja lembut, juga mengandung suatu daya tarik. Ini menunjukan kematangan, kemampuan lukis tingkat tinggi.
- Sebagai Seorang Arsitektur
Arsitek.Dalam rancangan kotanya dicantumkan mengenai terowong air, juga pelebaran jalan, aliran udara dan cahaya sesuai dengan rancangan kota zaman sekarang. Tahun 1483, kebakaran besar terjadi di Milan dan wabah penyakit di Eropa menyebabkan puluhan ribu orang meninggal, Da Vinci pernah mengusulkan pada Il Moro untuk membangun kembali Milan, kemungkinan karena cara pemikiran melampaui mutu masa itu, juga biaya yang dibutuhkna terlalu banyak, sehingga cita-citanya tak terwujud. Tapi tak henti - hentinya dia mempelajari, menyelidiki dan mendiskusikan teknik pembangunan.
- Sebagai Seorang Ilmuan
Ia juga melakukan sejumlah penelitian ilmiah. Sejumlah teori ilmiah yang ia hasilkan didasarkan pada penelitian yang sangat teliti dan dokumentasi yang sangat akurat. Ia sangat memahami pentingnya penelitian ilmiah yang sangat akurat, jauh melebihi orang-orang sezamannya atau sesudahnya. Kegagalannya dalam menyelesaikan proyek-proyek seninya, terjadi juga dalam penelitian ilmiahnya. Ia tidak pernah bisa menyelesaikan risalah ilmiahnya ini. Meski demikian, setelah dicetak, risalahnya ini kemudian merevolusi ilmu pengetahuan abad 16.
Penelitian Leonardo meliputi beberapa bidang. Di bidang anatomi, ia mempelajari sirkulasi darah dan pergerakan mata. Di bidang meteorologi dan geologi, ia berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara bulan dan pasang surut, menduga konsep modern bentuk benua, juga menduga asal usul kerangka fosil. Selain itu, dia adalah salah satu penemu ilmu hidrolik, mungkin juga termasuk perangkat hidrometer. Penemuan Leonardo lainnya yang bermanfaat, misalnya, pakaian selam. Selain itu, peranti terbang rancangannya juga telah menerapkan prinsip aerodinamika.
- Perpaduan Bakat Seni dan Ilmu
Meskipun Da Vinci adaah ilmuwan yang luar biasa, tapi pada dasarnya, dia masih tetap milik dunia ppseni]]. Dia memadukan ilmu dengan seni, dan tidak karena mengejar kebenaranilmu lalu melupakan keindahan.
Saat itu banyak seniman yang menggemari teknik gambar nyata. Orang - orang ini meski bisa dengan tepat menggambar bentuk dari bagian sesuatu, namun melipakan segi keindahan yang utuh. Sehingga memberi kesan rumit. Pada kenyataannya, perkembangan seni di jaman pemulihan budaya, perpaduan antara siat nyata dan mempertahankan keindahan menyeluruh secara untuh, hanya Da Vinci yang paling menonjol.
Meski sepanjang hidup Da Vinci tak henti - hentinya mengejar kemauan dan tak pernah mengenal puas, sehingga meninggalkan setumpuk sketsa, namun karya yang benar - benar selesai tidaklah banyak, hal ini amat disayangkan bagi sang genius dan bagi dunia.
Pada kenyataannya, seorang ahli matematka sahabatnya, sering menjuluki dia sebagai 'Pelukis,Pemusik';murid Michelangelo, pernah menulis tentang Da Vinci dalam 'Buku Para Pelukis sebagai berikut; Da Vinci pernah menekuni bidang musik. Pada dasarnya dia memiliki hati yang agung. Dan sambil memainkan biola, dia bernyanyi gembira.
Da Vinci pernah membawa alat musik buatannya sendiri, dimainkan di depan Il Moro di Milan. Menurut catatan, alat musik ini terbuat dari perak, bentuknya seperi tulang kepala kuda, suara yang dihasilkan, amat nyaring.
Dari semua dapat diketahui, meskipun tidak ada peninggalan Da Vinci yang berupa catatan lagu not balok tapi keberhasilan dalam musik, juga tidak bisa ditandingi orang biasa.
6. Misteri Dalam Karyanya
Novel itu juga menyebutkan tentang Leonardo Fibonacci di Pisa, seorang ahli matematika abad ke 13 yang telah menemukan suatu deretan angka dengan ketepatan yang sangat ganjil.
Rangkaian perhitungan Fibonacci ini dimulai dengan bilangan nol, lalu satu, lalu setiap urutan berikutnya merupakan penjumlahan dari kedua angka sebelumnya (0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, dst.). Setelah beberapa angka-angka pertama, rasio antara setiap dua angka di dalam urutan itu adalah 1.618 (yakni, angka kedua adalah 1.618 kali lebih besar dari angka sebelumnya).
Apa yang menyebabkan penelitian ini menjadi begitu siknifikan, dan bagaimana hal itu dapat berhubungan dengan kontroversi antara teori evolusi dan penciptaan? Rasio 1.618, dikenal oleh Paham Yunani kuno sebagai Proporsi Ilahi atau Golden Ratio, yang dapat ditemukan secara virtual dimana saja, baik dalam alam, seni, musik dan tata bangunan. Rasio itu bisa muncul dalam bentuk spiral seperti buah cemara, nanas, rumah kerang, tanduk, bunga matahari dan masih banyak lagi; juga rasio diantara setiap jari tangan dan kaki kita. Jumlah daun atau kuntum pada pohon seringkali merupakan angka Fibonacci; ini sebabnya bunga dengan lima kuntum lebih menyenangkan dipandang mata dari yang dengan empat kuntum.
Persepsi kita tentang keindahan seringkali (tanpa sadar) berdasarkan ratio 1.618. Mengetahui hal ini, para komposer dan artis—termasuk Leonardo da Vinci—seringkali menjadikan ratio ini sebagai dasar hasil karya mereka. Sementara banyak dari fenomena yang ditonjolkan oleh Brown meragukan atau serta merta bisa dikatakan salah, kehadiran dari Divine Proportion, atau phi, dalam alam terdokumentasi dengan jelas. Meskipun karakter fiksi Tuan Brown memberikan suatu gambaran kesimpulan yang salah, sangatlah sukar untuk membayangkan lebih banyak bukti yang meyakinkan bagi sebuah rancangan.
- The Last Supper
Kisah lukisan ini, Perjamuan Terakhir, sungguh menarik dan mendatangkan pelajaran berharga. Perjamuan Terakhir dilukis oleh Leonardo da Vinci. Figur yang mewakili keduabelas rasul dan juga figur Kristus Sendiri dilukis dari model hidup. Model hidup lukisan untuk tokoh Yesus dipilih terlebih dahulu. Ketika diputuskan bahwa Da Vinci akan melukis karya besar ini, ratusan pemuda diwawancarai dengan seksama sebagai usaha untuk mendapatkan seraut wajah dan kepribadian yang mencerminkan tanpa dosa dan keelokan, bebas dari carut-marut dan guratan-guratan akibat dosa.
Pada akhirnya, setelah berminggu-minggu mencari, seorang pemuda berusia sembilan belas tahun terpilih sebagai model lukisan Kristus. Selama enam bulan, Da Vinci sibuk mengerjakan lukisan tokoh utama dari karyanya yang terkenal itu. Selama enam tahun berikutnya, Da Vinci melanjutkan karya seninya yang sungguh mengagumkan ini. Satu demi satu model yang cocok dipilih untuk mewakili masing-masing pribadi dari kesebelas rasul, hingga tersisalah ruang dalam lukisan yang diperuntukkan bagi tokoh Yudas Iskariot sebagai bagian akhir dari karya besar ini.
Selama berminggu-minggu, Da Vinci mencari-cari seseorang dengan wajah keras tanpa perasaan, dengan gurat-gurat ketamakan, tipu daya, kemunafikan dan kekejian. Berita disampaikan kepada Da Vinci bahwa orang yang penampilannya sesuai dengan permintaannya telah didapatkan di sebuah penjara bawah tanah di Roma, hukuman mati telah dijatuhkan kepadanya atas tindak kejahatan dan pembunuhan yang dilakukannya. Orang ini dibawa keluar dari selnya di penjara dan dibimbing keluar dalam terang sinar matahari. Di sanalah Da Vinci menyaksikan di hadapannya seorang pemuda berkulit gelap; rambutnya yang gondrong, kusut serta acak-acakkan menutupi sebagian wajahnya, raut wajahnya mencerminkan watak yang bengis dan kejam. Akhirnya, pelukis terkenal itu mendapatkan seseorang yang ia inginkan untuk mewakili karakter Yudas dalam lukisannya.
Orang itu duduk di hadapan Da Vinci pada jam-jam yang ditentukan setiap hari sementara sang pelukis melanjutkan karyanya menuangkan ke dalam lukisannya karakter dasar yang ada di hadapannya. Sementara ia menggoreskan sapuan-sapuan kuasnya yang terakhir, para pengawal membimbing tahanan mereka pergi. Tiba-tiba orang itu meronta dan melepaskan diri dari para pengawal, lalu berlari mendapatkan Da Vinci sambil berseru,
“Da Vinci, pandanglah aku! Tidakkah engkau mengenali siapa aku?”
Da Vinci menjawab, “Tidak, tak pernah aku berjumpa denganmu sepanjang hidupku.”
Tahanan itu berseru, “Ya Tuhan, apakah aku telah jatuh demikian dalam?” Kemudian sambil mendekatkan wajahnya kepada sang pelukis, ia menangis, “Pandanglah aku sekali lagi. Aku adalah orang yang sama yang engkau lukis tujuh tahun yang lalu sebagai figur Kristus!”
- Monalisa
Sekelompok ilmuwan Italia percaya bahwa kunci untuk memecahkan teka-teki itu ada. Dan mereka meminta izin dari otoritas Prancis untuk menggali kuburan dan melakukan tes karbon dan tes DNA.
Jika tengkorak utuh, para ilmuwan bisa masuk ke jantung pertanyaan yang mengusik sarjana dan masyarakat selama berabad-abad yaitu identitas Mona Lisa.
Selain itu menciptakan secara virtual dan merekonstruksi wajah Leonardo, dan membandingkan dengan wajah yang tersenyum di lukisan.
"Kami tidak tahu apa yang kita temukan jika makam dibuka, kita bahkan bisa saja menemukan biji-bijian dan debu," kata Giorgio Gruppioni, seorang antropolog yang berpartisipasi di proyek itu.
"Tapi jika tetap dijaga dengan baik, mereka adalah arsip biologis peristiwa dalam kehidupan seseorang, dan kadang-kadang dalam kematian mereka."
Pemimpin kelompok, Silvano Vinceti, mengatakan akan menekankan rencananya itu pada pejabat Prancis yang berwenang di situs pemakaman di Puri Amboise.
Di Prancis, penggalian membutuhkan prosedur hukum yang panjang, dan sebelum-sebelumnya akan memakan waktu lebih lama lagi, jika melibatkan orang besar seperti Leonardo.
Jean-Louis Sureau, direktur puri abad pertengahan yang terletak di Lembah Loire Prancis mengatakan, setelah permintaan formal dibuat maka sebuah komisi ahli dibentuk. Setiap permintaan kemudian akan didiskusikan dengan Departemen Kebudayaan Perancis, kata Sureau.
Leonardo pindah ke Prancis atas undangan Raja Francis I dan mendapat gelar “pelukis pertama raja." Ia menghabiskan tiga tahun terakhir hidupnya di sana, dan meninggal di Cloux, pada tahun 1519 dengan usia 67 tahun.
Tempat pemakaman aslinya adalah di gereja istana Saint Florentine yang hancur saat Revolusi Perancis dan diyakini akhirnya dipindah di Kapel Saint-Hubert dekat benteng. Batu nisan hanya tertulis "Leonardo da Vinci".
"Makam Amboise itu makam simbolis dan menimbulkan tanda tanya besar," kata Alessandro Vezzosi, direktur sebuah museum yang didedikasikan untuk Leonardo di kota kelahirannya Tuscan Vinci.
Vezzosi yang tidak terlibat dalam proyek, mengatakan bahwa menyelidiki makam bisa membantu mengidentifikasi tulang pelukis itu dengan pasti dan memecahkan pertanyaan-pertanyaan lainnya, seperti penyebab kematiannya.
Dia bilang dia diminta untuk membuka makam pada tahun 2004 untuk mempelajari tetapi Puri Amboise menolaknya.
- "La Belle Ferronniere"
Balai lelang Sotheby di New York, layaknya dikutip Patricia Reaney dari Reuters, menelaah bahwa lukisan tersebut dibuat sebelum 1750 oleh pengikut aliran Renaissance.
Karya seni itu sempat menjadi kontroversi penuh intrik bahkan menjurus fitnah saat gelar perkara di pengadilan pada 1920. Versi lain dari karya yang dibuat Leonardo Da Vinci atau salah seorang muridnya tersebut kini berada di Museum Louvre Paris, Prancis.
"Saya yakin tidak ada seorang pun yang mengenali lukisan ini," kata George Wachter, presiden galeri lukisan kuno, menanggapi lukisan yang akan dilelang itu. Dia mengemukakan, "Saya sendiri tidak percaya lukisan ini dibuat oleh Leonardo."
Sementara itu ada temuan lain bahwa Harry Kahn, seorang pelayang Amerika Serikat (AS) selama perang dunia satu, dan istri Perancisnya, Andree, menerima lukisan tersebut pada 1920 sebagai hadiah pernikahan dari neneknya. "Ini pasti dibuat oleh Da Vinci," kata seorang ahli seni Prancis meyakinkan keasliannya.
Ketika Hahn Later mencoba menjual lukisan itu ke Institut Seni di Kansas City, AS, seharga 250,000 dolar, ternyata ada tanggapan dari Joseph Duveen, agen barang seni di London, Inggris, yang menelepon kepada wartawan bahwa lukisan itu
palsu. Pernyataan tersebut tidak hanya dikemukakan oleh Duveen, tetapi juga Yayasan Cannoisseurship.
Kasus tersebut langsung mengagetkan dunia seni. Meskipun ahli seni yang lain mendapat dukungan pernyataan Duveen lantaran minimnya ilmuwan dan bukti pengarsipan, hakim pada akhirnya gagal mencapai keputusan. Duveen menyelesaikan proses pengadilan tersebut sebelum berlanjut lebih jauh karena ada yang membayar istri Hanh senilai 60.000 dolar AS. Sotheby berharap lukisan itu akan dijual antara nilai 300.000 dolar AS hingga 500,000.Namun demikian, lukisan itu harganya masih bisa naik lagi.
"Penilaian ini berdasarkan fakta, lukisan itu berkualitas indah dan tatapan tajam oleh wajah Sang Lady," kata Wachter.
Para ahli berkeyaninan bahwa lukisan itu dibuat sebelum 1750 karena ada goresan pensil tinta kuning, warna yang biasa digunakan dalam lukisan sampai akhir abad ke-17.
Berbeda dengan versi Louvre, yang dilukiskan di panel kayu atau tipe yang sama sejak zaman Da Vinci. Lukisan Hahn dilakukan di kanvas, yang banyak digunakan pasca-periode itu.
Ciri-ciri bergoresan pensil adalah gaya yang telah dilakukan pelukis Eropa di kemudian hari. "Ini sebuah kualitas yang bagus, dan ini memiliki tahun. Selebihnya terserah orang untuk memutuskan," katakan Wachter.
John Brewer, pengarang dari "The American Leonardo", menerangkan secara terinci bahwa sejarah lukisan yang indah itu masuk AS pada 1920. Kemudian, ia mengemukakan, apa permasalahan lantaran ada yang menilai karya Da Vinci.
"Nilai lebih lukisan ini tidak sederhana. Jika ini Leonardo, tetapi faktanya ini memiliki perdebatan dan sejarah yang menarik," ujarnya menambahkan.
7. Kontroversi
Setidaknya, ada dua kontroversi di seputar kehidupan Leonardo. Hal pertama menyangkut kehidupan pribadinya. Leonardo disebut-sebut sebagai seorang homoseksual. Pada tahun 1476, ia dituduh telah melakukan tindakan tersebut dengan salah seorang model laki-lakinya. Saat itu, Leonardo merupakan salah seorang dari lima tertuduh. Akan tetapi, Leonardo terlepas dari tuduhan tersebut karena bukti-bukti yang ada tidak cukup kuat untuk membuktikannya bersalah.
Hal kedua menyangkut imannya. Seperti kebanyakan orang Italia pada masanya, juga orang-orang Eropa pada umumnya, Leonardo merupakan seorang penganut Katolik. Sherwin Nuland menulis dalam bukunya yang berjudul Leonardo da Vinci, seorang tuan tanah memiliki detail keluarga da Vinci dan menyebutkan nama pendeta yang membaptis Leonardo, berikut sepuluh orang yang mengikuti upacara tersebut. Namun, sulit memastikan kalau Leonardo merupakan orang yang beriman teguh.
Meski demikian, Kenneth Clark, seorang ahli sejarah seni, menyebutkan, Leonardo mengasosiasikan dirinya sebagai pelopor reformasi. Ia keberatan dengan eksploitasi komersial dari relik-relik dan seni-seni religius. "Saya melihat Kristus untuk kesekian kalinya dijual dan disalibkan lagi dan murid-murid-Nya menjadi martir," katanya. Dalam catatan pribadinya, ia memprotes penjualan surat indulgensi, pertunjukan perayaan liturgi, pengakuan yang diwajibkan, dan pengultusan orang-orang suci. Ia juga menyerang para pejabat gereja yang memiliki moral, nilai, dan pendidikan yang bobrok.
Leonardo melukiskan ide-ide reformisnya melalui lukisan. Dengan caranya yang kreatif, ia menemukan bukti eksistensi dan kemahakuasaan Tuhan dalam cahaya alam, warna, tumbuh-tumbuhan, dan tubuh manusia.
8. Akhir Hayat
Leonardo da Vinci menetap di Chateau de Cloux atas undangan Raja Francis I sejak 1516. Lalu pada tahun 1517, Leonardo da Vinci menerima kunjungan Kardinal Louis Aragon. Kepada kardinal inilah ia menunjukkan karyanya yang terakhir. Ia terus menetap di Chateau de Cloux sampai akhirnya meninggal pada 2 Mei 1519. Ia dimakamkan di Gereja St. Florentin di Amboise. Tidak ada catatan mengenai penyebabnya.
9. Kehidupan Pribadinya
Setelah wafatnya, sangat kuat ditengarai bahwa beliau pernah memegang peranan sebagai orang terkuat di sebuah organisasi rahasia bernama Priory of Sion yang berlaskarkan Knights Templar. Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan bahwa Priory of Sion merupakan sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa mesias yang sesungguhnya dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat. Dalam versi yang sempat menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang sesungguhnya adalah Santo Yohanes Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis Sang Santo dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'. Versi yang tak kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria Magdalena si bekas perempuan sundal diperistri oleh Yesus. Namun semua hal tersebut tidak terbukti kebenarannya, hingga saat ini, sehingga tudingan ini hanya dianggap sebagai langkah untuk memojokkan posisi umat Kristiani.
10. Menguak Misteri di Balik Sosok Leonardo Da Vinci
Sejak tahun 1880-an, sebanyak 6.000 naskah milik Da Vinci telah dipublikasikan dan diterjemahkan, sehingga membuat dunia tahu mengenai kejeniusan seorang Leonardo Da Vinci.
Pertunjukan karya Da Vinci ini terbagi ke dalam empat bagian. Pertunjukan ini dimulai dengan “The Mind Eye”, sebuah eksplorasi terhadap pekerjaan Da Vinci yang isinya mengenai hubungan antara mata dan pikiran, dan penelitiannya yang sangat detil mengenai hubungan proporsional antara bagian-bagian wajah, batang tubuh, dan lengan.
Da Vinci tidak pernah mendapatkan pendidikan yang cukup dalam bidang filsafat klasik dan natural yang justru dinikmati oleh beberapa orang yang hidup di zaman yang sama dengannya. Da Vinci selalu menekankan bahwa dia adalah “orang yang belajar dari pengalaman,” seseorang yang “tanpa buku pelajaran”. Dan justru karena kurangnya pendidikan yang ia terima, membuat keinginannya menjadi sangat kuat untuk memahami hukum-hukum alam melalui observasi langsung.
Da Vinci juga sering melakukan introspeksi. Hal ini terlihat dari bagian kedua dari pertunjukan ini “The Lesser and Greater Worlds”, yang memperlihatkan eksplorasi Da Vinci terhadap gagasan kuno mengenai mikrokosmos dan makrokosmos, yaitu suatu filosofi bahwa tubuh manusia mengandung model miniatur dunia dan alam semesta. Bersama-sama dengan observasinya terhadap alam, filosofi itu membuat Da Vinci menghasilkan loncatan intelektual yang menarik perhatian hingga sekarang ini. Misalnya, Da Vinci menerapkan penelitiannya mengenai sungai dan aliran air ke dalam penelitiannya mengenai bagaimana aliran darah mengalir melalui jantung. Dia menyimpulkan bahwa darah akan mengalir melalui katup dan menghasilkan pusaran, yang kemudian menyebabkan katup itu menjadi tertutup. Pada pertunjukan ini diperlihatkan perbandingan antara proses yang digambar oleh Da Vinci dengan proses yang dibuat melalui teknologi modern, dimana hasilnya membuktikan bahwa teori yang dibuat oleh Da Vinci adalah benar.
Gagasan-gagasan Da Vinci yang pragmatik menyatakan kepeduliannya terhadap manusia yang pada dasarnya memiliki kebutuhan untuk menghasilkan sesuatu. Da Vinci percaya bahwa dengan mempelajari hukum-hukum alam secara detil dan memahaminya, maka apa yang dipahami itu dapat diciptakan ulang untuk kebaikan umat manusia. Melalui pertunjukan karya-karya Da Vinci di Victoria and Albert Museum dapat terlihat kalau inilah yang menjadi “benang merah” dari karya-karyanya, mulai dari karyanya seperti rancangan mesin pesawat terbang dan lukisannya yang sangat terkenal, Mona Lisa.
Untuk mengetahui bagaimana caranya manusia dapat terbang, Da Vinci membuat burung buatan. Dia juga membuat sketsa dan mempelajari segala hal mengenai burung untuk mencari tahu bagaimana cara burung menggerakkan sayap dan ekornya. Semuanya itu diperlihatkan dalam ukuran besar dalam pertunjukan ini. Bagian ketiga dan keempat dari pertunjukan ini memfokuskan pada rancangan Da Vinci yang memperlihatkan gagasan-gagasannya yang lebih praktik seperti jam air dan air mancur, dan gambar-gambar arsitektur.
“Seorang pelukis yang hebat harus dapat melukis dua hal mendasar, yaitu manusia dan apa yang dipikirkannya,” tulis Da Vinci dalam salah satu tulisannya yang berjudul “Treatise on Painting.” “Yang pertama itu mudah dan yang kedua itu sulit”.
Pertunjukan karya-karya Da Vinci di Victoria and Albert Museum yang berada di London ini hanya menampilkan sebagian dari kejeniusan seorang Leonardo Da Vinci. Karya-karya Da Vinci yang melingkupi berbagai macam aspek mulai dari matematika, botani, hingga seni membuat Leonardo Da Vinci tak akan pernah habis menjadi pusat perhatian manusia sepanjang zaman.
11. Ramalan Dibalik Misteri Karya
Sabrina Sforza Galitzia mengatakan petunjuk tersebut dapat ditemukan dalam lukisan dinding ‘Last Supper da Vinci.’ Ditengah-tengah jendela setengah lingkaran, di atas lukisan Yesus Kristus bersama para pengikutnya sebelum disalib tertulis teka-teki “matematika dan astrologi” yang telah ia uraikan.
Ia mengklaim telah berhasil memecahkan bahwa da Vinci meramalkan dunia berakhir dalam sebuah “banjir bah” yang akan dimulai pada 21 Maret 4006 dan berakhir 1 November pada tahun yang sama. Sejumlah dokumen menunjukkan bahwa ia meyakini bahwa ini akan menandai “awal baru bagi umat manusia”, ujar Ms. Sforza Galitzia.
“Kode da Vinci --- Bukan hanya dipopulerkan oleh Dan Brown,” imbuhnya.
Ms. Sforza Galitzia, mantan peneliti manuskrip da Vinci, dari Universitas California, Los Angeles, yang saat ini bekerja pada arsip Vatikan.
Tahun lalu, Vatikan telah menerbitkan penelitiannya, ‘The Last Supper’ dari Leonardo di Vatikan, di mana ia menguji permadani hiasan dinding ‘The Last Super’ yang dibuat untuk King Louis XIII dari Perancis, berdasarkan desain da Vinci untuk sebuah lukisan dinding terkenal di Milan.
Ia mengatakan, ia sedang bekerja pada sebuah sekuel yang akan menjelaskan kode tersembunyi da Vinci, dengan menyertakan tanda-tanda perbintangan menggunakan 24 huruf Latin untuk merepresentasikan 24 jam dalam sehari.
‘The Last Supper’ memiliki ukuran 460cm x 880cm (15x29 kaki), menutup seluruh dinding pada Biara Santa Maria delle Grazie di Milan. Da Vinci mulai mengerjakannya pada 1495 dan berakhir pada 1498. Karyanya tersebut pernah direstorasi antara 1978 dan 1999 yang kemudian keadaannya semakin memburuk.
Sumber Referensi :
1. http://erabaru.net/
2. www.ChristianAnswers.Net
3. http://kolom-biografi.blogspot.com/
4. http://www.isnet.org/
5. http://www.beritaindonesia.co.id/
6. http://blog.unsri.ac.id/
7. http://wikimedia.or.id/
8. http://www.antarafoto.com/
9. http://blog.sabda.org/
0 comments:
Post a Comment
Komentar yang berisi iklan barang atau jasa akan segera dihapus. Begitu pula komentar yang mengandung hinaan, sara, atau berisikan hal negatif lainnya.