04 April 2011

Tembok Berlin

1.Pengantar
Tembok Berlin adalah sebuah tembok perbatasan yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur serta daerah Jerman Timur lainnya sehingga membuat Berlin Barat sebuah enklave.

2.Sejarah Pembangunan
a.Latar belakang
Tanggal 13 Agustus 1961, Jerman Timur mulai memasang palang di setiap jalan di Berlin Timur yang menuju ke Berlin Barat. Pembangunan tembok Berlin oleh Jerman Timur dan Uni Soviet dimaksudkan untuk menghentikan arus pengungsi dari Jerman Timur ke Jerman Barat. Dalam tujuh bulan awal tahun 1961 saja, jumlah pengungsi Jerman Timur mencapai lebih dari 150.000 orang. Pada tahun-tahun sebelumnya bahkan jumlahnya hampir mencapai tiga juta orang. Kebanyakan pengungsi adalah pemuda yang memiliki kualifikasi tinggi di berbagai bidang pekerjaan.

b.Pembangunan Tembok Berlin
Pada 49 tahun yang lalu, pemisahan kedua Jerman mulai terlihat jelas saat tentara Jerman Timur, yang didukung Uni Soviet, memasang kawat berduri dan batu-batu bata. Pembangunan itu membelah Berlin menjadi dua, bagian timur dikendalikan Soviet dan di bagian barat diawasi oleh tiga negara demokratik, yaitu Amerika Serikat (AS), Inggris dan Prancis.
Pembangunan Tembok Berlin 1961 (AP Photo)
Tembok ini didirikan pada tanggal 13 Agustus 1961 oleh pemerintahan komunis Jerman Timur di bawah pimpinan Walter Ulbricht karena Berlin Barat adalah sebuah 'lubang' di negara mereka. Antara tahun 1949 sampai tahun 1961 sudah lebih dari 2 juta penduduk Jerman Timur melarikan diri lewat Berlin. Hal ini membuat ekonomi Jerman Timur menjadi kedodoran, karena kebanyakan orang-orang yang masih muda yang melarikan diri. Maka secara rahasia dan tiba-tiba tembok ini dibangun.
Laman The History Channel mengungkapkan bahwa beberapa tahun berikutnya, pembatas itu dibuat permanen sehingga dikenal dengan nama Tembok Berlin. Tembok itu tak hanya membelah Jerman, yaitu Jerman Timur dan Jerman Barat, namun juga menjadi ikon Perang Dingin - yang sarat dengan persaingan politik dan militer antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Dalam 12 tahun sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua, antara 2,5 juta hingga 3 juta warga Berlin Timur melakukan eksodus ke Berlin Barat demi mencari penghidupan yang lebih baik. Sedangkan di tengah masa pembangunan Tembok itu, sebanyak 1.000 warga di Berlin Timur setiap hari mengungsi ke Barat.

Itulah sebabnya pemerintah komunis Jerman Timur, dengan restu Soviet, tidak hanya membangun tembok, namun juga menerapkan penjagaan bersenjata untuk mencegah eksodus berikut.

Pada 9 November 1989, seiring dengan pudarnya dominasi Soviet, rakyat di Jerman Timur memutuskan untuk merubuhkan Tembok Berlin. Perubuhan itu akhirnya mengarahan kepada penyatuan kembali Jerman pada 3 Oktober 1990.

c. Rahasia Pembangunan
Pada 13 Agustus 1961 didirikanlah tembok perbatasan secara militer oleh 40.000 tentara dan polisi Berlin Timur sepanjang 155 kilometer dengan cara membentangkan kawat berduri di sepanjang perbatasan. Tercatat, ada 254 orang yang meninggal karena berupaya menyeberang melalui Tembok Berlin.
Kendati demikian, dinding itu secara tak terduga dibuka pada 9 November 1989, setelah para demonstran melakukan aksi protes prodemokrasi selama beberapa pekan.

Acara tersebut akan dipimpin oleh Kanselir Jerman yang dibesarkan di Jerman Timur, Angela Merkel. Pekan lalu, Merkel mengatakan, runtuhnya Tembok Berlin merupakan "hari paling bahagia dalam sejarah Jerman belakangan ini".

3. Keruntuhan Tembok Berlin
Apa yang membedakan antara Jerman Barat dan Timur 20 tahun lalu? Ada dua. Pertama, Tembok Berlin. Kedua, komunisme. Dua-duanya runtuh dimulai dari 9 November 1989, 20 tahun silam. Dua tahun setelah Tembok Berlin lenyap, Uni Soviet, negara komunis paling besar di dunia ketika itu, ambruk. Banyak orang yang masih bertanya-tanya: apa sebenarnya yang terjadi dengan Soviet dan Tembok Berlin? Apakah mereka digulingkan? Ataukah kolaps dari dalam?

Serangkaian peristiwa yang terjadi susul-menyusul dalam waktu cepat pada akhir Perang Dingin tidak menjadi perdebatan. Pembicaraan bersejarah Polandia antara serikat dagang Solidaritas yang dilarang dan pihak penguasa Partai Komunis terjadi pada musim semi tahun 1989. Dalam hitungan bulan, Hungaria telah kembali memperkenalkan sistem multipartai. Di akhir tahun, Revolusi Velvet di Cekoslowakia menjadikan Vaclav Havel sebagai presiden terpilih. Itulah serangkaian yang juga berpengaruh pada stabilitas politik Soviet.

Dan puncaknya, pada malam tanggal 3 November, puluhan ribu warga Berlin menyerbu tembok yang telah memisahkan kota mereka sejak tahun 1961. Kronologis semua peristiwa itu jelas. Namun, yang menjadi kontroversi adalah mengapa komunisme Soviet runtuh dengan begitu cepat.

a. Awal Keruntuhan Komunisme
Bahkan ketika itu, AS sendiri pun tidak pernah yakin akan menang terhadap Soviet. Film-film Hollywood Amerika merupakan satir mengenaskan terhadap rivalitas dengan Soviet. Sebut saja, James Bond dan Rambo. Maka tidak heran, jika sampai saat ini, Hollywood tidak pernah membuat sebuah film heroik seorang jagoan di Iraq, karena Amerika benar-benar menang dalam dua kali perang di negara Saddam Hussein itu.

para demonstran melakukan aksi protes prodemokrasi
Komunisme saat itu sebenarnya merupakan sesuatu yang kokoh. Para pengamat sepakat bahwa keruntuhan komunis akan terjadi dengan sendirinya—bukan dengan kekuatan dari luar berupa serangan militer dan sebagainya. Benar saja, komunisme di akhir tahun 1989 sudah terlalu lemah, tua, dan kosong tanpa makna, tapi masih mengais untuk masih tetap hidup.

Joseph Nye adalah ahli kebijakan luar negeri yang berpengaruh dan mantan pejabat tinggi era pemerintahan Bill Clinton. Ia mengatakan bahwa sejak tahun 1970an, perekonomian Soviet terbukti tidak dapat menyesuaikan diri dengan sistem produksi global yang dikendalikan oleh informasi. Nye juga menunjuk pada apa yang ia sebut pengurasan ide-ide komunis yang menurutnya telah menjadi otoriter dan diktator di bawah Stalinisme.

Menurut Nye, pada saat Tembok Berlin runtuh tahun 1989, komunisme tidak runtuh karena serbuan artileri, tapi karena palu dan buldoser rakyat yang telah kehilangan keyakinan terhadap ide-ide komunisme. Pilihan yang diambil oleh Mikhail Gorbachev menyusul penunjukkannya sebagai sekretaris jenderal Partai Komunis Soviet tahun 1985 mempercepat keruntuhan negara tersebut. Gorbachev ingin menyelamatkan komunisme namun apa daya, dalam prosesnya ia malah mempercepat kehancurannya. Kebijakan perestroika (restrukturisasi ekonomi) dan glasnost (keterbukaan) yang digagasnya justru mempercepat disintegrasi kekaisaran Soviet.

Richard Pipes, mantan pejuang anti-Soviet yang menjadi pejabat di era Reagan, juga menekankan peran utama Gorbachev. Ia mengaitkan percakapan dengan penasihat dekat mantan pemimpin Soviet itu, Alexander Yakovlev, tentang bagaimana pejabat Kremlin melihat sistem tersebut sebagai kesalahan permanen.

“Yakovlev mengatakan bahwa ‘Awalnya kami berusaha, dalam tiga tahun pertama pemerintahan Gorbachev, untuk meningkatkan sistem tersebut, menjaganya agar tetap utuh. Namun di tahun 1988 kami menemukan bahwa sistem itu tidak dapat lagi direformasi. Kami tidak dapat mengubahnya. Karena itu, diambil langkah-langkah virtual untuk menghapusnya’,” ujar Pipes.

Yang lain mengatakan bahwa sistem Soviet kolaps karena oposisi Eropa Timur berhasil mendobrak monopoli informasi komunis. Saat itu, bermunculanlah generasi baru yang sadar bahwa mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengubah sistem. Mereka hanya bertindak dengan moral. Reformasi yang dilakukan oleh kediktatoran komunis tidak pernah mengarah pada perubahan sistemik tanpa adanya oposisi yang secara aktif menciptakan apa yang disebut dengan “gerakan masyarakat sipil”.
Bulan Juli 1989, Gorbachev secara resmi mengumumkan kembali doktrin Brezhnez, sebuah kebijakan yang membenarkan penerapan peraturan partai komunis oleh Soviet di negara-negara satelit Eropa Timur.

b. Hancurnya Tembok Berlin
Jerman Timur, sebagai salah satu simbolisasi yang kuat dari keberadaan komunis di Eropa mau tak mau ikut terpengaruh oleh kondisi global yang mengkhawatirkan tersebut. Selama tahun 1980-an, ekonomi kapitalis Jerman Barat menjadi makmur, sedangkan ekonomi komunis Jerman Timur semakin merosot.
Tembok Berlin pada tanggal 16 November 1989.
Selain itu, suplai barang-barang dan jasa ke Jerman Timur membuat memengaruhi sumber penghasilan Barat. Industri yang dulu tidak perlu bersaing karena didukung oleh pemerintah Jerman Timur harus diswastanisasikan, seringkali hal ini menghasilkan kebangkrutan mereka.

Sebagai akibat persatuan ulang, kebanyakan daerah Jerman Timur telah kehilangan industrinya, menyebabkan suatu pengangguran yang bisa sebesar kira-kira 25 % di beberapa bagian daerah. Semenjak itu, ratusan ribu warga mantan Jerman Timur secara berkesinambung berhijrah ke wilayah barat untuk mencari pekerjaan. Hal ini menyebabkan wilayah timur kehilangan tenaga-tenaga kerja profesional.

Bisa ditebak, efek dopler dari hancurnya komunisme di Soviet juga merambah sampai ke Jerman Timur. Sebagai simbol dari kemakmuran komunisme, tiadanya Jerman Timur membuat komunisme semakin tenggelam dan untuk kemudian semakin tak populer, tak terdengar lagi gaungnya di dunia internasional.

4. Fakta Tembok Berlin
a. Tembok Berlin dan Perang Dingin
Tembok Berlin yang mengurung Berlin Barat dan memotong kota ini persis di tengahnya, menjadi simbol Perang Dingin yang paling terkenal. Banyak pembesar barat, terutama presiden Amerika Serikat yang mengunjungi tembok ini untuk mengutuknya. Presiden J.F Kennedy pada tahun 1963 datang dan berpidato di sisi tembok ini dengan kalimatnya yang ternama: "Ich bin ein Berliner." Lalu 20 tahun kemudian, pada tahun 1983 presiden Ronald Reagan juga berpidato di sini dan mengutuk Uni Soviet yang disebutnya An Evil Empire, atau sebuah kerajaan kejahatan. Tetapi pada tahun 1989, pada hari peringatan Republik Demokratis Jerman, atau Jerman Timur, pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev juga sempat mengunjungi Tembok Berlin dan berkata pada pemimpin Jerman Timur Erich Honecker bahwa “Barangsiapa terlambat datang, akan dihukum oleh hidup”.

b. Pelarian melalui Tembok Berlin
Mula-mula tembok ini hanya berupa kawat-kawat berduri saja, tetapi lama-lama dibangun tembok batu yang dilengkapi dengan menara-menara pengawas dan senjata-senjata otomatis bersensor. Meskipun begitu, hal ini tidak mencegah ratusan orang dari Jerman Timur melarikan diri ke Dunia Barat melewati tembok ini sampai dibukanya Tembok Berlin pada tanggal 9 November 1989. Tercatat, ada 254 orang yang meninggal karena berupaya menyeberang melalui Tembok Berlin.

5. Tanggapan Dunia Internasional
a. Pengaruh Amerika Serikat
Dengan dibangunnya Tembok Berlin, Agustus 1961, maka secara 'resmi' negara Jerman terpecah dua. Namun karena secara hukum internasional status Berlin Barat tidak berubah, pemerintah AS saat itu bersikap tenang.

Kemitraan Jerman dengan Amerika Serikat berawal sejak masa kepemimpinan Konrad Adenauer sebagai Kanselir Jerman pertama setelah berakhirnya Perang Dunia II. Terlebih, ketika John F. Kennedy terpilih sebagai presiden baru akhir tahun 1960.

Oleh John F. Kennedy keberadaan tembok Berlin tidak dijadikan alasan untuk berperang. Ia bahkan semakin giat menunjukkan kehadiran AS di Jerman Barat. Kennedy mengirimkan Jenderal Lucius Clay, pahlawan jembatan udara Berlin tahun 1948 hingga 1949, serta wakil presiden AS saat itu Lyndon B. Johnson, ke Berlin.

Kennedy sendiri baru mengunjungi Jerman pada tahun 1963. Di depan balai kota Schöneberger tanggal 26 Juni 1963 Kennedy berpidato, antara lain menyinggung tembok Berlin dan kebebasan. Ratusan ribu pengunjung mengikuti pidato Kennedy dengan antusias. Di tempat inilah ia mengucapkan kata-kata bersejarah itu: "Dengan bangga saya mengucapkan kata-kata ini: Saya adalah seorang warga Berlin.

Karisma Kennedy menyatukan warga Berlin dengan Amerika Serikat. Ketika Berlin Timur memulai membangun tembok yang memisahkan kota itu, banyak pihak mengira bahwa Amerrika Serikat akan meningkatkan keterlibatannya di Berlin. Namun pemerintah Kennedy, begitu juga Kanselir Jerman Konrad Adenauer yang masih memerintah waktu itu, bersikap hati-hati. Mereka menyadari, bahwa saat itu dunia berada di ambang perang atom.

Hal ini nampak khususnya Oktober 1961 dimana situasinya semakin meruncing. Saat itu pegawai pemerintah AS yang hendak memasuki kawasan Berlin Timur selalu dihalangi. Di gerbang perbatasan militer AS "Checkpoint Charlie“ secara demonstratif tank AS mondar-mandir di depan tank-tank Soviet. Namun akhirnya kedua pihak menarik mundur tentaranya.

Tahun-tahun berikutnya kemitraan Jerman-AS mengalami sejumlah kekecewaan dan perbedaan pendapat. Namun Jerman tetap merupakan sekutu penting di Eropa bagi AS. Pertengahan tahun 80an jabatan sekretaris jenderal Partai Komunis Uni Soviet dipangku oleh Mikhail Gorbachev. Ketika Gorbachev yang kemudian memimpin Uni Soviet mengumumkan akan menempuh haluan politik baru untuk urusan luar negeri, tidak lama kemudian tanggal 12 Juni 1987 presiden AS yang saat itu, Ronald Reagen, mengunjungi Berlin.

Dalam pidatonya, Reagen menuntut Gorbachev untuk membuka gerbang Brandenburg, yang memisahkan antara kota Berlin Timur dengan Barat. "Datanglah ke gerbang ini! Tuan Gorbachev, bukalah gerbang ini! Tuan Gorbachev, runtuhkan tembok ini!

Kemudian presiden AS berikutnya, George Bush Sr., mengunjungi tembok Berlin akhir Mei 1989, sebelum tembok itu diruntuhkan. Kanselir Jerman saat itu, Helmut Kohl, menekankan rasa terima kasihnya terutama kepada pihak yang ikut mengupayakan tercapainya perdamaian dan kebebasan di Jerman. "Kami memperingati 40 tahun berdirinya Republik Jerman. Dan menurut kami, keseluruhannya merupakan 40 tahun yang baik. Dan tidak pernah dilupakan, bahwa semua itu berhasil kami capai berkat dukungan dan persahabatan kami dengan AS.“

Tanggal 9 November 1989 tembok Berlin akhirnya diruntuhkan. Penyatuan kembali Jerman antara lain juga berkat reformasi politik yang digelindingkan Mikhail Gorbachev di tahun 1985.

6. Reruntuhan Tembok Berlin
Potsdamer Platz ada dua tempat sisa-sisa reruntuhan Tembok Berlin yang sengaja tidak diruntuhkan secara rata. Kedua tempat ini menjadi pilihan pendatang ataupun wisatawan yang datang ke Jerman.
Satu tempat disisakan berupa sebuah tembok berukuran 1,5 x 3,5 meter yang letaknya dekat dengan perempatan persimpangan lampu lalu lintas. Pada sisi pertama sisa reruntuhan di tempat tersebut sudah dicat warna-warni, merah, kuning, biru, hitam, dan putih, secara sembarangan. Ada tulisan sebuah situs web, www.berlinwall.de.

Pada sisi kedua terdapat gambar simbol mobil Mercedes Benz yang dicat dengan warna kuning dalam ukuran hampir sepanjang tembok. Di sisi kedua ini juga terdapat dasar bangunan tembok seukuran 1,5 meter dengan tebal semen 15 sentimeter. Orang yang datang ke lokasi itu tidak dilarang untuk memegang ataupun berfoto di bekas tembok itu.

Satu lagi sisa reruntuhan terletak di depan gedung Sony Center. Bentuk reruntuhan di dekat kawasan Sony Center lebih panjang dan lebar daripada reruntuhan pertama. Diperkirakan, ukurannya sekitar 12,5 x 3,5 meter. Tembok di tempat ini dicat lebih rapi dan ditata dalam lima gambar, atau satu gambar seukuran 3,5 x 2,5 meter.

Isi gambar yang dicat adalah mobil Mercedes dengan pelat nomor polisi Nov 9-89 yang menembus tembok dengan tulisan, We come together. Ada gambar tiga remaja perempuan Jerman dengan tulisan, Don’t worry history. Dan, ada gambar burung merpati dan beruang merah sedang bermain bola.

Kemudian, ada gambar bercat merah kuning dengan dasar hitam, seperti lambang warna bendera Jerman, dan ada pula gambar bercat seperti kotak-kotak berwarna-warni. Selain itu, tembok tersebut dipagari dengan kawat besi, dan di dalam bangunan tembok masih terdapat sejumlah sisa-sisa batu beton dan satu rumah.
Persiapan perayaan runtuhnya tembok Berlin
Sisa-sisa fondasi atau bangunan dasar tembok pemisah antara Jerman Barat dan Jerman Timur selebar 15 sentimeter, yang ada di tengah jalan raya, tak dibongkar habis. Sisa-sisa dasar bekas tembok dibiarkan membelah jalan raya sebagaimana aslinya sehingga dari tengah jalan raya akan mudah terlihat bekas-bekas dasar bangunan Tembok Berlin.

Selain kedua bangunan tersebut, ada juga bangunan Tembok Berlin yang tergolong masih utuh sepanjang sekitar 100 meter. Tembok yang dipagari kawat besi setinggi 175 sentimeter itu terletak tidak berapa jauh dari lokasi Potsdamer Platz menuju bekas US Army Checkpoint Charlie, sebuah tempat pengecekan keluar masuknya orang Jerman Timur dan Jerman Barat. Keadaan tembok masih seperti yang asli. Hanya saja, di dinding-dinding tembok terdapat coretan-coretan tulisan. Ada juga dinding tembok yang sudah dijebol selebar 1,5 meter.


Sumber Referensi :
1. http://www.dw-world.de/dw/ (Editor: Ayu Purwaningsih)
2. http://eramuslim.com/ (Selasa, 10/11/2009 09:49 WIB)
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Tembok_Berlin
4. http://www.vivanews.com/ (Jum'at, 13 Agustus 2010, 08:22 WIB ) Renne R.A Kawilarang
5. http://abteilungsdeutsch.wordpress.com/2008/06/27/tembok-berlin-bukan-sekadar-sejarah-masa-lalu/
6. http:// liputan6.com/ (09/11/2009 10:33 (IRN/SHA))


2 comments:

Komentar yang berisi iklan barang atau jasa akan segera dihapus. Begitu pula komentar yang mengandung hinaan, sara, atau berisikan hal negatif lainnya.